Featured Slider

StarCruises atau DreamCruises: Pilih yang Mana?

Tidak ada komentar
Sudah lama banget mimpi naik kapal pesiar, bingung StarCruises atau Dream Cruises harus pilih yang mana.

Sekarang naik kapal pesiar bukan lah hal yang sulit. Dari Singapura dan Malaysia kita sudah bisa merasakan pengalaman mewah dan berkesan. Terombang-ambing di lautan dengan nyaman. Beneran nyaman?

Pilihan jatuh kepada StarCruises dan Dream Cruises. Aku mulai cari tahu lebih banyak biar bisa naik kapal pesiar yang sesuai dengan kepribadian aku. Ternyata sama-sama bagus meskipun agak beda.

Yuk mari mengenal StarCruises dan Dream Cruises supaya tidak salah pilih! Tapi sebelumnya…

StarDream Cruises

starcruises atau dreamcruises

Sebelum memilih StarCruises atau Dream Cruises, mari kita mengenal dahulu StarDream Cruises.

Loh, ada kapal pesiar baru?

Bukan, sesuai namanya, StarDream Cruises adalah gabungan nama dari dua merk kapal pesiar terkenal yang sudah 30 tahun melanglang buana di lautan Asia: StarCruises dan Dream Cruises. Nah, makanya visi misi dari StarDream Cruises adalah memberikan pengalaman menakjubkan yang mudah diakses sehingga tamu merasakan kecanggihan dan kemewahan berpesiar.

Setelah bergabung di atas satu naungan, StarDream Cruises mengkombinasikan pula kecerahan berpesiar yang mudah diakses siapapun dengan kesenangan menikmati kemewahan dalam berpesiar.

Standar global, rasa lokal. Berpesiar bersama StarDream Cruises bukan perkara tujuan, tapi tentang pengalaman tak tergantikan selama perjalanan.

Tiap pelayaran punya kisah, tiap anjungan adalah penemuan, tiap perjalanan bagaikan asa.

Spoiler, mau StarCruises atan Dream Cruises, hampir pasti tidak akan kecewa.

StarCruises

starcruises



Khas dengan lambang bintang delapan dan strip merah-biru dongker.

Ada dua produk kapal yang menjadi bagian dari StarCruises: Star Navigator dan Star Voyager. Apa bedanya?

star navigator
Star Navigator

Star Navigator (SNA) untuk kapal pesiar yang berlayar di perairan Taiwan dan sekitarnya, sementara Star Voyager (SVO) berlayar di Selat Malaka, Hong Kong dan sekitarnya. Jadi, buat warga Indonesia paling cocok naik Star Voyager, bisa berangkat dari Singapura menuju Phuket/Penang-Melaka/Ho Chi Minh City atau bisa berangkat dari Hong Kong dengan tujuan ke Taiwan atau Jepang. Boleh lho cobain Star Navigator, bisa sekaligus menjelajah 3 negara (Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan) tanpa visa dengan hiburan tanpa batas! Cukup bayar International Tourist Tax yang terjangkau.

Dream Cruises

genting dream
Genting Dream

Kalau kamu lihat kapal pesiar dengan desain eksterior tumpahan cat warna warni, berarti kamu sedang melihat Dream Cruises.

Sesuai namanya. Mimpi. Asa.

Semangat untuk tujuan bersama.

Dream Cruises mengusung 3 pilar filosofi:
  • Personal
  • Tulus
  • Perhatian
Bagaimana Dream Cruises berusaha memberikan pengalaman unik untuk masing-masing individu dengan pelayanan hangat sehingga tamu merasa sangat diperhatikan. Dream Cruises juga berusaha melampaui ekspektasi tamu sehingga membuat perjalanan pesiar bersama Dream Cruises menjadi tidak terlupakan.

Tidak cuma memberi pelayanan, Dream Cruises juga memberikan pengalaman penuh inspirasi pada tamu. Memberikan penawaran sejati yang tak tergantikan, menawarkan pengalaman yg berkesan pada 5 panca-indera, sampai hadirnya kejutan-kejutan tak terduga.

Kalau kamu pernah mendengar ujaran bahwa belum bisa disebut traveler kalau belum naik kapal pesiar, pernyataan ini benar banget! Ya karena pengalaman naik kapal pesiar tidak bisa dibayangkan kalau belum pernah. Bakal bikin ketagihan. Benar-benar bikin kita terinspirasi buat memperluas cakrawala pemikiran.

Ada apa saja di Dream Cruises?

dreamcruises

Restoran kelas dunia, butik brand internasional, kabin yang luas, servis di atas rata-rata, koleksi seni spektakular, spa bergaya Asia dan Eropa, dan banyak lagi! Semuanya dibungkus dengan kemewahan, kenyamanan, dan teknologi tingkat tinggi

Kalau kamu pilih Dream Cruises, kamu sudah di jalan yang benar. Dream Cruises berdedikasi memberikan pelayanan terbaik. Mengenkapsulasi mimpi-mimpi kita sebagai traveler dengan sempurna.

Salah satu kapal Dream Cruises adalah Genting Dream yang berlayar antara Singapura dan Malaysia. Pasti sudah pernah dengar kan? Pasti donk, karena memang sudah melegenda terkenalnya. Kamu bisa cek jadwal dan rutenya di bawah ini!

genting dream

Ada yang cocok dengan jadwal liburan kamu?

Liburan Sekolah Sebentar lagi, Pilih Mana?

Tidak usah bingung, tidak usah ragu. Pilihlah jadwal kapal pesiar yang cocok sesuai dengan jadwal liburan. Mana yang paling bagus?

Semuanya bagus. Semuanya unik.

Mau buat Honeymoon sampai liburan keluarga, semuanya cocok. Tunggu apa lagi? Langsung book di situs resmi atau afiliasi resminya. Jangan ngasal booking dengan iming-iming lebih murah karena salah-salah bukannya untung malah buntung.



Happy Cruises Vacation!




Daftar Hotel Singapura dengan Buffet Halal

Tidak ada komentar

Mana saja Hotel Singapura yang menyediakan breakfast buffet halal?

Ternyata ada banyak, lho! Kini kamu yang beragama Islam dan ingin menyangap sarapan gratis halal tidak usah khawatir.  Pasalnya sudah sangat banyak restoran buffet hotel yang sudah mengantongi sertifikat halal.

Yuk, simak di bawah ini!


  1. Hotel Boss (4 Star)

500 Jln Sultan, #01-01, Singapore 199020

https://trv.lk/342f792e

Family Room: Yes (up to 4 adult, 2 queen)

Halal breakfast: Jubilicious Restaurant (Halal-certified)

MRT Station: Lavender (EW11)

Mosque: Masjid Malabar (1 minute walk)

Nearest Halal Restaurant: The Dim Sum Place, The White Label, Aliwal 1819, Mondays SG

AREA: BUGIS


  1. Village HoteL Bugis (4 Star)

390 Victoria St, Singapore 188061

https://trv.lk/45950aa7

Family Room: Yes (Up to 3 adult, 2 queen bed + 1 single bed)

Halal breakfast: Landmark (Halal-certified)

MRT Station: Bugis (EW12, DT14)

Mosque: Masjid Sultan (2 Minute Walk)

Nearest Halal Restaurant: Dozens in Arab Street and Kampong Glam

AREA: BUGIS


  1. Park Royal on Beach Road (4 Star)

7500 Beach Rd, Singapore 199591

https://trv.lk/2a6d43e9

Family Room: Room with rollaway bed (up to 3 adult)

Halal breakfast: Halal-certified kitchen

MRT Station: Nicoll Highway (CC5)

Mosque: Masjid Sultan (4 minutes walk)

Nearest Halal Restaurant: Dozens in Arab Street and Kampong Glam

AREA: BUGIS


  1. Grand Hyatt (5 star)

10 Scotts Rd, Singapore 228211

https://trv.lk/595f0f81

Family Room: No

Halal breakfast: Straits Kitchen (Halal-certified)

MRT Station: Orchard (NS22, TE14)

Mosque: Masjid Al-Falah (12 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Some stalls in Lucky Plaza

AREA: ORCHARD


  1. Royal Plaza on Scotts (5 star)

25 Scotts Rd, Singapore 228220

https://trv.lk/59e596b0

Family room: No

Halal breakfast: Carousel (Halal-certified)

MRT Station: Orchard (NS22, TE14)

Mosque: Masjid Al-Falah (15 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Some stalls in Lucky Plaza

AREA: ORCHARD


  1. Holiday Inn Express Singapore Orchard Road (3 star)

20 Bideford Rd, Singapore 229921

https://trv.lk/fcb95e90

Family room: yes (room with sofa bed)

Halal breakfast: Halal menu but not halal certified restaurant since they sell alcohol

MRT Station: Somerset (NS23)

Mosque: Masjid Al-Falah (1 minute walking)

Nearest halal restaurant: Halal stalls in Lucky Plaza, Tambuah Mas (Michelin Guide)

AREA: ORCHARD


  1. Holiday Inn Orchard City Centre

11 Cavenagh Rd, Singapore 229616

https://trv.lk/02dd11e1

Family room: no

Halal breakfast: Window on the Park (Halal-certified)

MRT Station: Somerset (NS23)

Mosque: Masjid Al-Falah (12 minutes walking)

Nearest halal restaurant: Cajun on Wheels, Nasi Lemak Ayam Taliwang

AREA: ORCHARD


  1. Mercure Icon

8 Club St, Singapore 069472

https://trv.lk/c32858b1

Family room: Yes (up to 4 adults, 2 full bed)

Halal breakfast: Chara Brasserie (halal-certified)

MRT Station: Telok Ayer (DT18)

Mosque: Masjid Jamae Chulia (2 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Picanhas, Uptown Nasi Lemak, Espoir, Alati

AREA: CHINATOWN


  1. Novotel Kitchener

181 Kitchener Rd, Singapore 208533

https://trv.lk/5ce87f01

Family room: Triple room (1 king bed + 1 single bed)

Halal Breakfast: Cali (Halal-certified)

MRT Station: Farrer Park (NE8)

Mosque: Masjid Angulia (4 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Sankranti, Savoreux

AREA: LITTLE INDIA


  1. Jen Singapore Tanglin by Shangri-La

1A Cuscaden Rd, Singapore 249716

https://trv.lk/d8c6d773

Family Room: Trio room

Halal Breakfast: J65 (Halal-certified)

MRT Station: Orchard Boulevard (TE13)

Mosque: Masjid KBRI (17 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Several Restaurant at Tanglin Mall

AREA: TANGLIN



  1. Park Royal Collection Marina Bay

6 Raffles Blvd, Singapore 039594

https://trv.lk/ff50aa2b

Family Room: Family Themed Room

Halal Breakfast: Peppermint (Halal-certified)

MRT Station: Promenade (CC4, DT15)

Mosque: Masjid Al Burhani (18 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Dozens at Suntec and Marina Square

AREA: MARINA BAY


  1. Fairmont Singapore

80 Bras Basah Rd, Singapore 189560

https://trv.lk/baa03f30

Family Room: No

Halal Breakfast: Only in-room dining, Asian Cafe Restaurant

MRT Station: City Hall (EW13, NS25)

Mosque: Masjid Al Burhani (8 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Several restaurant at Raffles City

AREA: MARINA BAY


  1. Village Hotel Katong

25 Marine Parade Rd, Singapore 449536

https://trv.lk/9918cb51

Family Room: Yes (up to 4 adults)

Halal Breakfast: Katong Kitchen (Halal-certified)

MRT Station: Marina Parade (TE26)

Mosque: Masjid Khalid (20 minutes walking)

Nearest Halal Restaurant: Wok Hey, PappaRich, Maki-San


Asal-usul nama 3H pada Anak-anak

28 komentar

 "Kok orang-orang kayaknya terencana banget ngasih nama anaknya. Semacam hasilnya kayak rangkaian nama yang apik." Ujar saya dalam hati saat hamil.

Bagaimana saat kami menamai ketiga buah hati kami? Penuh dengan rangkaian penuh makna? Nama dengan awalan sama? Nama dengan singkatan sama? Atau malah nama yang kepikiran saja?

Cerita H1

Saya mulai memikirkan soal nama sejak diketahui prediksi jenis kelamin janin. Yha, kurang lebih saat usia kehamilan 20 minggu. Sejak itu, saya mulai sering mencari inspirasi nama anak di dunia maya. Tidak tiap hari mencari sih, kalau kepikiran ya Googling. Minggu depan kepikiran lagi, Googling lagi. Tentu saja keyword Google "kumpulan nama anak" selalu muncul di top pencarian 🤣.

Sebenarnya saya tidak bingung mau memberi nama apa. Di pikiran saya cuma 1: Khalid.

Kenapa? Tidak lain dan tidak bukan saya penyuka sejarah, lebih tepatnya seputar perang. Nama "Khalid" berasal dari "Khalid bin Walid" alias jendral perang jaman Rasulullah yang terkenal tidak pernah kalah.

Nah, nama "Khalid" sudah mbuled tuh, berarti tinggal cari 1 kata lagi. Kata pertama "Khalid" dan kata ketiga nama keluarga suami. Cuma mau 3 kata saja karena tidak mau kepanjangan, nanti kasian anaknya susah ngebuletin kertas ujian, hehe. Tidak juga satu dan dua kata karena tidak mau ribet pas buat paspor nantinya.

Saat semester 3, saya mulai mengajak suami diskusi perihal pilihan nama untuk anak. Entah suami mengawang atau gimana, intinya belum ada shortlist apalagi keputusan. Sebulan menjelang perkiraan kelahiran, tiba-tiba suami bertanya ke ibunya,

"Mami mau nama apa?"
"Hasan." Ucap mama mertua.

Saat di rumah, saya mulai mengajak suami diskusi soal nama anak. Ini mau dikasih nama apa, sudah tinggal sebulan, lho!

"Namanya Hasan ya."

hah, lho, kok gitu.

Saya protes donk, kan udah dari kapan tau bilang mau kasih nama "Khalid" untuk kata pertama buat si jabang bayi sejak ketahuan jenis kelaminnya. Kesal lah saya. Ini antara ga nyimak atau ga ngaggap atau apa sih.

"Ini cucu pertama, kita ga ada hak ngasih nama."

Dhuar. Apa-apaan ini maksudnya. Coba terangkan lagi apa maksud tidak ada hal memberi nama. Memang ini anak siapa.

"Memang dulu di kamu anak pertama ngasih nama sendiri?", lanjut suami.

Ya iyalah, kalau dikasih nama sama nenek-kakeknya, nama abang ga akan "Yvezz". Too weird pre-boomer generation.

"Kamu kira namaku darimana?", ujar suami lagi.

Seketika ingat saat mertua cerita bahwa suami sempat diberi nama Adisa Jusuf Habibie R., tapi ga jadi karena kepanjangan, akhirnya jadilah hanya "Yusuf" yang dipakai. Kebetulan neneknya suami adalah teman dekat pasangan suami istri Habibie-Ainun (di film namanya disebut kok, coba tebak? 😃). Tentu saja nenek-kakeknya suami ingin memberikan nama itu. 

"Yha, tapi kan nama Yusuf di tengah, kata kedua. Bukan kata pertama." Ucap saya dalam hati.

Long story short, perdebatan tidak kelar, akhirnya saya agak withdraw dengan mengusulkan agar nama "Khalid" ada di tengah. 

Jadi artinya lahiran fix udah punya nama kan? Belum tentu.
Pasalnya, sampai si sulung lahir pun keputusan belum bulat. Karena sibuk gelagapan jadi orangtua baru, perbincangan soal nama anak mau jadi siapa belum sepakat.

Sampai 2 hari menjelang akikah. Kebetulan keluarga kami sepakat tentang dalil akikah 7 hari setelah kelahiran bayi yang ditandai dengan mencukur rambut bayi dan mengkonversikannya menjadi berat perak. Tanpa perayaan. Mulai lah kami kelimpungan kembali memikirkan soal nama. Aduh gimana ya, apa ganti nama? Apa rangkai gabungin nama dalam 1 kata?

Akhirnya yang kami lakukan adalah menjadikan akikah sebagai buying time mensepakati nama resmi, alias 7 hari setelah kelahiran adalah 7 hari kegalauan memikirkan nama 🤣. Ternyata bukan cuma kami yang begitu. Beberapa teman dan keluarga juga ada lho yang begitu. Apakah kamu juga termasuk? 😃

Saat akikah entah saya pasrah atau gimana, saya menunggu ada yang bertanya,

"Jadi namanya siapa?", lupa entah siapa bertanya
"Hasan Khalid R."

Oh jadi itu namanya. Yaudah, ga kecewa juga karena sudah banyak melalui perdebatan hehe. Anggap saja akikah adalah momentum pengambilan keputusan terakhir 😃.

Ternyata pemberian nama Hasan ini memberikan ide kepada kami bagaimana cara menamai sampai beberapa anak berikutnya.

Cerita H2

"Kak, itu keren deh semua nama anak-anak bisa ha, sin, nun (dalam Bahasa Arab) semua. Udah direncanain ya?" Tanya salah seorang saudara.

Dalam hati pun tertawa terbahak. Noooo. Ide penyeragaman itu baru terjadi setelah keluar resmi nama anak pertama yang dalam prosesnya pun, yaudahlah ya.

Berawal dari H1 yang pertama saya pakaian baju bodysuit warna orange-hitam garis-garis alias kayak lebah. Maka entah bagaimana, kami sering menyebutnya "bee" dan berlanjut terus berkesinambungan. Even anaknya udah 3 tahun dan tentu baju lebahnya sudah kekecilan, tetap suka kami sebut "bee".

Menjelang usia kehamilan 20 minggu, disitulah saya deg-degan. Karena sudah punya anak laki, pasti pengen anak perempuan donk, setidaknya biar sepasang. Alhamdulillah dokter menyatakan bahwa janin berpotensi besar memiliki jenis kelamin perempuan. Kami pun bersorak (dalam hati). Seperti biasa, dimulai lah perjalanan saya mencari nama anak kedua, dengan proses seperti nama anak pertama alias banyak gugling. Saya juga merangkum shortlist nama-nama yang berpotensi digunakan. Maka saya ajukan lah daftar itu ke suami.

Tapi perkara jungkir balik gugling. saya kembali diguncangkan dengan celetukan suami,

"Bilqis kayaknya oke nih! Bilqis, Bee-lqis."

Udah, gitu aja. Saya benaran setuju 🤣. Maka jadi lah satu kata calon nama anak pertama. Tinggal mencari 1 kata lagi. Tidak lama berlanjut, terlontar lagi ide-ide random seperti,

"Hasan, lucu kayaknya nama berikutnya H lagi.", lupa entah siapa yang bilang ini.

Maka saya kembali berkutat dengan mesin pencarian Google, kembali menyodorkan shortlist nama berawalan H kepada suami.

"Hasna. Ini aja deh, biar sama-sama huruf ha, sin, dan nun."

Saya pun langsung setuju 🤣. 2 kata nama sudah ada, maka jauh sebelum H2 lahir, kami sudah sepakat soal nama, tidak menunggu mengulur waktu lagi di akikah.

Cerita H3

Pola ha, sin, nun, sudah ada. Otomatis variasi nama anak berikutnya tinggal mengikuti saja 🤣. Hasan dan Hasna sudah, berarti masih ada opsi Husain, Husni, Hasna, dan Hasanah. Tinggal menyesuaikan jenis kelamin saja.

Maka kami tetap menunggu waktu penentuan di usia kehamilan 20 minggu. Suami tidak sengaja terlihat menunjukkan keinginan memiliki anak laki-laki kembali. Makanya sering si sulung ditanyakan oleh suami,

"Hasan mau adik Husain atau Husna?"

Pola Ha, Sin, Nun sudah diketahui oleh keluarga besar, jadi selalu ditanyakan apakah sudah tahu Husain apa Husna.

"Ternyata Husna", jawab kami.

Yak, dari nama yang bingung di anak pertama, sekarang dari usia kehamilan 20 minggu sudah ada 1 nama fix. Husna. Tinggal memikirkan nama tengah saja. Tentu kembali ke rutinitas "Google is my friend". Namun, sebelum saya mengumpukan shortlist calon potensi nama tengah anak ketiga, saya terngiang-ngiang ucapan keluarga dari pihak suami.

"Ih, mirip bapaknya, dulu dia sebut dirinya sendiri "adila" karena tidak bisa mengucapkan s".

Dhuar,, Fix. Adilla. Itu nama tengah anak ketiga ini, ujar saya dalam hati. Saya pun mengusukan ide "brilian" ini ke suami. 

"Oke." 

Lah, gitu doank, dia juga dengan gampangnya setuju 🤣. Nama anak ketiga pun sudah disepakati sejak sebelum ia lahir. Padahal H3 lahir super mendadak, minggu ke-36 mungkin?