Lagi-lagi gw baru nulis beberapa jam sebelum pertandingan dimulai. Yah,,apa boleh buat lah,,gw baru nyampe bandung dan data-data baru cukup :P. Berhubung gw ga gitu tau mengenai kekuatan Spanyol, karena itu gw lebih banyak mengulas mengenai kekuatan lini di barisan Jerman.
Subjective mode : on
Formasi :
Sebenarnya belum jelas pada pertandingan kali ini akan dipakai formasi apa. Di kubu Jerman, harus ada sedikit perubahan karena cederanya Ballack. Begitu juga pada kubu spanyol, Villa tidak dapat bermain. Karena itu marilah kita ulas dari pertandingan semifinal kemarin. Jerman menggunakan formasi 4-2-3-1 dan Spanyol formasi 4-5-1
Lini depan :
Jerman hanya menempatkan striker tunggal, yaitu Mirosklav Klose. Pada kubu Spanyo, ada Fernando Torres. Entah siapa yang akan lebih lincah. Klose ataukah Torres. Karena saya tidak punya data yang cukup, saya tidak bisa mengulas lebih lanjut.
Lini tengah :
Pada Jerman, ditempatkan 3 gelandang serang dan 2 gelandang bertahan. Ballack, Podolski dan Bastian. Disini Ballack tidak dapat hadir, mungkin akan digantikan oleh Tim Borowski. Tapi bagaimana pun, tidak ada yang dapat menggantikan posisi Ballack. Ballack merupakan inspirator dan pengatur serangan di tim karena posisinya sebagai kapten. Selain itu, Ballack memiliki kemampuan individual yang jauh lebih baik dari Borowski. Hal ini saya rasa akan menyebabkan kekosongan pada ruang tengah di lapangan tengah dalam penyerangan. Mungkin hal ini mudah bagi Puyol dkk untuk menghentikan keagresivitas Jerman. Pertahanan Spanyol pada euro ini saya rasa cukup baik. 4 back dan 1 kiper hanya kebobolan 3 gol. Untuk gelandang bertahan Jerman, pertandingan kemarin ada Rolfes dan Thomas Hiltzperger. Karena cedera pelipis, Rolfes akan digantikan oleh Frings yang sebenarnya belum pulih benar. Hal ini saya nilai cukup baik, karena pada semifinal kemarin Rolfes menyebabkan kekosongan di kubu kiri. Gerakannya juga relatif lambat. Berbeda dengan Frings, gelandang ini kemampuannya lebih unggul dan dapat menjaga posnya dengan baik, selain itu dia juga sangat membantu serangan dengan memberi operan-operan di sayap. Untuk Hiltzperger, dia juga selain berperan bertahan juga bermain menyerang. Namun, saya menilai kemampuannya menyerang masih kurang tajam. Hal ini terlihat dalam pertandingan melawan Turki kemarin dimana dia memiliki 2 peluang mencetak gol, tapi disia-siakan begitu saja. Perannya yang menyerang ini juga memiliki tingkat resiko seperti kekosongan pada posisinya. Hal ini terbukti dengan kecolongannya Jerman yaitu penyerang turki dapat leluasa masuk ke wilayah Jerman. Tidak akan mengherankan apabila para striker dan gelandang Spanyol gampang memasuki wilayah Jerman jika keadaanya tetap seperti ini.
Lini Belakang :
Ada 4 pemain di back Jerman, yaitu Arne Friederich, Cristoph Metzelder, Per Mertsacker dan Phillip Lahms. Philip Lahms juga sama seperti Hiltzperger, berperan ganda. Disini Lahms memiliki kemampuan menyerang dan mengoper lebih mantap dibandingkan Hiltzperger. Ini terbukti dari golden goal yang diciptakannya di akhir2 pertandingan. Lahms juga banyak berjasa dalam pemberian operan kepada pemain bagian tengah. Namun, Lahms lambat untuk kembali lagi ke posnya sebagai back. Ini menyebabkan adanya kekosongan pada lini belakang sayap kanan. Lahms harus merubah ini klo tidak ingin Spanyol berpesta gol. 3 back lainnya juga masih cenderung melakukan ksalahan yang sebenarnya tidak perlu. Lini belakang menurut saiah adalah lini paling krusial dan sangat penting untuk diperbaiki agar Spanyol tidak menang dalam pertandingan kali ini.
Kiper :
Ada Lehmann yang menjaga gawang Jerman. Banyak kritisi bola mengkritik performa Lehmann karena dinilai sudah terlalu tua bermain bola. Tapi menurut saya, bagi kiper ada sedikit perbedaan dengan pemain sektor lainnya karena kiper lebih mengandalkan pengalaman untuk mendeteksi arahnya bola. Lumayan banyak penyelamatan2 gawang yang dilakukan oleh Lehmann. Sedikit berbeda dengan kiper Spanyol, Iker Casillas, usianya relatif lebih muda dan termasuk urutan kiper terbaik dunia. Gawang yang dijaga Casillas baru kebobolan 3 gol pada Euro kali ini.
Pelatih :
Faktor yang tak kalah pentingnya lagi dalam suatu pertandingan, pelatih. Joachim Loew, pelatih jerman sedikit meragukan timnya untuk mendapatkan trofi euro, sebenarnya seorang pelatih harus tetap optimis, tetapi harus tetap realtistis. Saya rasa Loew kali ini tidak sepenuhnya salah mengingat Spanyol yang belum terkalahkan pada Euro ini dan melewatinya dengan hasil yang gilang. Bagaimana dengan Aragones? usianya lebih tua, pengalamannya juga lebih banyak. Setelah melihat prestasinya akan skuad Spanyol ketika ia tangani, Spanyol pun merasa percaya diri.
Overall,,
Jerman unggul dengan mental juaranya, yaitu berjuang sampai titik penghbisan terakhir, hingga wasit meniupkan peluit panjang. Sementara Spanyol, sedang berusaha merubah imagenya yang mana biasanya memiliki mental hancur-hancuran yaitu gugur di babak knock out, sedang mengeksistensikan dirinya sebagai tim bermental juara. Jika Spanyol menang, mereka pantas dibilang tim bermental juara,,setidaknya hanya untuk event kali ini saja. Jika Jerman yang menang, mereka memang pantas sebagai tim bermental juara. Peluang adalah 50 :50. Teknik dan performa spanyol yang nyaris sempurna bisa dijadikan garansi untuk merebut trofi. Tapi sesungguhnya Jerman juga memiliki kapabalitas teknik yang cukup, tinggal bagaimana mengkoordinasikannya. Kita lihat saja nanti, Der ball ist rund. Bola itu bulang
Subjective mode : off
Huaaahhh,,,gw sangat berharap Jerman menang. Gw menjadi agak sensi dengan spanyol karena mengalahkan itali kemaren. Selain itu,,kredibilitas gw terancam, gw diperas ama seoranf makhluk. Pilihan gw hanya,,jika jerman menang, gw ga jadi nraktir dia, tapi klo kalah,,HANAMASA!!!WUADUHH. 2 jam menjelang pertandingan, hati gw rileks, waloopun sedikit tidak nyaman. Gw harap feeling gw benar, setidaknya untuk penghujung euro kali ini. Gw harap, ini benar2 terjadi lagi. AMIN!!!
Subjective mode : on
Formasi :
Sebenarnya belum jelas pada pertandingan kali ini akan dipakai formasi apa. Di kubu Jerman, harus ada sedikit perubahan karena cederanya Ballack. Begitu juga pada kubu spanyol, Villa tidak dapat bermain. Karena itu marilah kita ulas dari pertandingan semifinal kemarin. Jerman menggunakan formasi 4-2-3-1 dan Spanyol formasi 4-5-1
Lini depan :
Jerman hanya menempatkan striker tunggal, yaitu Mirosklav Klose. Pada kubu Spanyo, ada Fernando Torres. Entah siapa yang akan lebih lincah. Klose ataukah Torres. Karena saya tidak punya data yang cukup, saya tidak bisa mengulas lebih lanjut.
Lini tengah :
Pada Jerman, ditempatkan 3 gelandang serang dan 2 gelandang bertahan. Ballack, Podolski dan Bastian. Disini Ballack tidak dapat hadir, mungkin akan digantikan oleh Tim Borowski. Tapi bagaimana pun, tidak ada yang dapat menggantikan posisi Ballack. Ballack merupakan inspirator dan pengatur serangan di tim karena posisinya sebagai kapten. Selain itu, Ballack memiliki kemampuan individual yang jauh lebih baik dari Borowski. Hal ini saya rasa akan menyebabkan kekosongan pada ruang tengah di lapangan tengah dalam penyerangan. Mungkin hal ini mudah bagi Puyol dkk untuk menghentikan keagresivitas Jerman. Pertahanan Spanyol pada euro ini saya rasa cukup baik. 4 back dan 1 kiper hanya kebobolan 3 gol. Untuk gelandang bertahan Jerman, pertandingan kemarin ada Rolfes dan Thomas Hiltzperger. Karena cedera pelipis, Rolfes akan digantikan oleh Frings yang sebenarnya belum pulih benar. Hal ini saya nilai cukup baik, karena pada semifinal kemarin Rolfes menyebabkan kekosongan di kubu kiri. Gerakannya juga relatif lambat. Berbeda dengan Frings, gelandang ini kemampuannya lebih unggul dan dapat menjaga posnya dengan baik, selain itu dia juga sangat membantu serangan dengan memberi operan-operan di sayap. Untuk Hiltzperger, dia juga selain berperan bertahan juga bermain menyerang. Namun, saya menilai kemampuannya menyerang masih kurang tajam. Hal ini terlihat dalam pertandingan melawan Turki kemarin dimana dia memiliki 2 peluang mencetak gol, tapi disia-siakan begitu saja. Perannya yang menyerang ini juga memiliki tingkat resiko seperti kekosongan pada posisinya. Hal ini terbukti dengan kecolongannya Jerman yaitu penyerang turki dapat leluasa masuk ke wilayah Jerman. Tidak akan mengherankan apabila para striker dan gelandang Spanyol gampang memasuki wilayah Jerman jika keadaanya tetap seperti ini.
Lini Belakang :
Ada 4 pemain di back Jerman, yaitu Arne Friederich, Cristoph Metzelder, Per Mertsacker dan Phillip Lahms. Philip Lahms juga sama seperti Hiltzperger, berperan ganda. Disini Lahms memiliki kemampuan menyerang dan mengoper lebih mantap dibandingkan Hiltzperger. Ini terbukti dari golden goal yang diciptakannya di akhir2 pertandingan. Lahms juga banyak berjasa dalam pemberian operan kepada pemain bagian tengah. Namun, Lahms lambat untuk kembali lagi ke posnya sebagai back. Ini menyebabkan adanya kekosongan pada lini belakang sayap kanan. Lahms harus merubah ini klo tidak ingin Spanyol berpesta gol. 3 back lainnya juga masih cenderung melakukan ksalahan yang sebenarnya tidak perlu. Lini belakang menurut saiah adalah lini paling krusial dan sangat penting untuk diperbaiki agar Spanyol tidak menang dalam pertandingan kali ini.
Kiper :
Ada Lehmann yang menjaga gawang Jerman. Banyak kritisi bola mengkritik performa Lehmann karena dinilai sudah terlalu tua bermain bola. Tapi menurut saya, bagi kiper ada sedikit perbedaan dengan pemain sektor lainnya karena kiper lebih mengandalkan pengalaman untuk mendeteksi arahnya bola. Lumayan banyak penyelamatan2 gawang yang dilakukan oleh Lehmann. Sedikit berbeda dengan kiper Spanyol, Iker Casillas, usianya relatif lebih muda dan termasuk urutan kiper terbaik dunia. Gawang yang dijaga Casillas baru kebobolan 3 gol pada Euro kali ini.
Pelatih :
Faktor yang tak kalah pentingnya lagi dalam suatu pertandingan, pelatih. Joachim Loew, pelatih jerman sedikit meragukan timnya untuk mendapatkan trofi euro, sebenarnya seorang pelatih harus tetap optimis, tetapi harus tetap realtistis. Saya rasa Loew kali ini tidak sepenuhnya salah mengingat Spanyol yang belum terkalahkan pada Euro ini dan melewatinya dengan hasil yang gilang. Bagaimana dengan Aragones? usianya lebih tua, pengalamannya juga lebih banyak. Setelah melihat prestasinya akan skuad Spanyol ketika ia tangani, Spanyol pun merasa percaya diri.
Overall,,
Jerman unggul dengan mental juaranya, yaitu berjuang sampai titik penghbisan terakhir, hingga wasit meniupkan peluit panjang. Sementara Spanyol, sedang berusaha merubah imagenya yang mana biasanya memiliki mental hancur-hancuran yaitu gugur di babak knock out, sedang mengeksistensikan dirinya sebagai tim bermental juara. Jika Spanyol menang, mereka pantas dibilang tim bermental juara,,setidaknya hanya untuk event kali ini saja. Jika Jerman yang menang, mereka memang pantas sebagai tim bermental juara. Peluang adalah 50 :50. Teknik dan performa spanyol yang nyaris sempurna bisa dijadikan garansi untuk merebut trofi. Tapi sesungguhnya Jerman juga memiliki kapabalitas teknik yang cukup, tinggal bagaimana mengkoordinasikannya. Kita lihat saja nanti, Der ball ist rund. Bola itu bulang
Subjective mode : off
Huaaahhh,,,gw sangat berharap Jerman menang. Gw menjadi agak sensi dengan spanyol karena mengalahkan itali kemaren. Selain itu,,kredibilitas gw terancam, gw diperas ama seoranf makhluk. Pilihan gw hanya,,jika jerman menang, gw ga jadi nraktir dia, tapi klo kalah,,HANAMASA!!!WUADUHH. 2 jam menjelang pertandingan, hati gw rileks, waloopun sedikit tidak nyaman. Gw harap feeling gw benar, setidaknya untuk penghujung euro kali ini. Gw harap, ini benar2 terjadi lagi. AMIN!!!
oh dalam kasus lo pilih hanamasa ato jerman yah..
BalasHapusXD
bukan gitu ki,,,klo jerman kalah gw nraktir temen gw hanamasa. Tidaaakkk!!!
BalasHapusgw terguncang sekarang ki,,
JERMAN KALAH,,,:((
gw mesti nraktir hanamasa
huaaaaaaa,,,,,,
*menangis sejadi-jadinya
Deustchland uber alles!
wah berat taruhannya, hanamasa :)) tabah ya nak
BalasHapusuntung gw cuma melayang 10rebu. itupun akhirnya dibayarin makan siang sm temen gw yg menang hahaha... zennn tulis review terakhir dong, pertandingan jerman yg final. duh, sedih bgt. tapi ya sudahlah, spanyol pantas menang.
BalasHapusdobel cry yah net,,
BalasHapusgw mengerti perasaan lu net...
lebih tepatnya gw mengerti perasaan temen lu yg ditraktir hanamasa ama lu, hekhekhek...
ah,, si janet saking sedihnya
malas buat review terakhir final euro..
okeh, spain emang lebih nguasain tengah sih, 4-5-1 v 4-51, yg menang, yg tengah nya menang
bhu ... spanyol yg menang ...
BalasHapusya sudlah, yg penting bukan itali .. *kabur*
=.= gitu-gitu itali masuk final !!!! walo cuma jadi wasit
BalasHapushihihi ... yah paling gak ada perwakilan hehe,
BalasHapussebenarnya bukan taruhan mas,,lebih tepatnya gw diperas,,,haha
BalasHapus*nasib,,nasib
gw diperas ama temen gw yu,,gara2 2 kali salah nebak siapa yang menang. Malangnya masib gw,,haha. Otre dah yu,,gw baru sempet ol sekarang,,entar abis gw nulis ini, gw tulis deh sebagai perpisahan euro dan ucapan belasengkawa. Cek aja entar yu :D
BalasHapushahaha,,,inilah namanya nasib gw ki,,memang menyedihkan.
BalasHapusBaru sempel ol nih gw ki,,entar abis gw nulis ini gw tulis deh,,cek ya :D
Betul. Jerman lemah lini tengahnya menjelang akhir babak kedua,, :(
iya mo,,sekarang kayaknya kok dendam gw ama spanyol lebih gede daripada itali ya? ah,,spanyol paling bersinar cuma euro ini doang *sensi
BalasHapus:P
huahahaha,,,,yaudah,,yang penting kan Jerman ama itali masuk final, bergembiralah kalian wahai penggemar itali dan jerman!
BalasHapus^_^
Bagaimanapun,,,
BalasHapusIN GERMANY WE TRUST!!
still .. .missing Klinsi ...
BalasHapusimagine there is klinsi,,everything would be easier,,
BalasHapusbetul, soalnya ganti pelatih. lagipula feeling gw mengatakan demikian
BalasHapusbagus!! smakin banyak yang setuju makin oke! :p
BalasHapussudah!! sudah !!!
BalasHapuskenapa kalian semua ini...!!!
berharap pada dua pelatih gak bertanggung jawab << marcelo lippi ama juergen klinsi
yang takut martabatnya hilang kalo nggak dapet gelar lagi
gw udah nggak peduli lagi ama mereka berdua << yg ini boong, gw masih ngarep ma lippi
kita harus melihat ke depan !!!
yesterday is history
and today is a gift, that's why we call it a present..!!!
Kungfu Panda amat ki! :P
BalasHapus