Pelajaran mengenai angin darat dan angin laut merupakan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang paling dasar dan diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Dijelaskan bahwa angin darat dan angin laut adalah angin yang terjadi akibat perbedaan temperatur dan tekanan saja. Yakni, temperatur rendah ke tinggi serta tekanan tinggi ke rendah. Sayangnya, konsep ini hanyalah seperti serpihan puzzle dari sebuah gambar utuh. Konsep-konsep yang tercecer ini menghilangkan sisi satu kesatuan logikanya.
Seiring bertambahnya usia, meningkatnya pendidikan apalagi bagi yang mengambil jurusan sains dan teknik, saya rasa perlu mengetahui bagaimana konsep sebenarnya dari angin darat dan angin laut. Saya sendiri baru sadar akan konsep ini ketika mengambil kuliah Pemodelan Pencemaran Udara di jenjang S2.
Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat adalah angin yang berhembus dari daratan menuju lautan dan terjadi pada malam hari. Angin laut adalah angin yang berhembus dari lautan menuju daratan dan terjadi pada pagi hari.
Ada 4 puzzle yang harus kita pahami untuk mengkonstruksi logika berpikir. 4 puzzle ini harus dipahami secara berurutan, tidak boleh tertukar.
- Kapasitas panas
- Temperatur
- Massa udara
- Tekanan
Kapasitas panas adalah kuantitas fisis terukur yang menunjukkan besarnya panas yang dibutuhkan untuk merubah temperatur. Lautan memiliki kapasitas panas lebih besar daripada daratan. Artinya lautan akan lebih lama temperaturnya meningkat dan lebih lama juga temperaturnya menurun. Puzzle kapasitas panas berperan sampai poin ini.
Angin darat terjadi pada malam hari dengan temperatur global yang lebih rendah akibat tiadanya radiasi matahari. Dengan demikian, daratan lebih cepat melepaskan panas daripada lautan. Hal ini menyebabkan daratan akan memiliki temperatur lokal lebih rendah daripada lautan. Temperatur yang lebih tinggi pada permukaan lautan akan memanaskan udara diatasnya. Disinilah puzzle temperatur berperan.
Ilustrasi Angin Darat |
Beralih ke puzzle berikutnya, massa udara. Udara yang lebih hangat memiliki massa udara lebih ringan sehingga cenderung akan naik keatas. Naiknya udara ini menyebabkan tekanan pada permukaan lautan turun. Posisi udara harus mencapai kesetimbangan sehingga udara pada permukaan daratan yang lebih dingin akan berpindah ke permukaan lautan, mengisi kekosongan ruangan akibat naiknya udara. Perpindahan udara permukaan daratan menuju permukaan lautan menyebabkan terjadinya angin darat. Inilah penutup puzzle yang berperan kali ini, tekanan.
Jika kita memakai framework berpikir dengan alur yang sama otomatis kita akan dapat menjelaskan untuk kasus angin laut, yang merupakan lawan dari angin darat. Angin laut terjadi pada pagi hari. Akibat adanya radiasi matahari, temperatur global akan tinggi. Daratan yang memiliki kapasitas panas lebih rendah akan memiliki temperatur permukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lautan. Temperatur ini akan menghangatkan udara diatasnya sehingga udara yang lebih hangat itu memiliki massa udara yang lebih ringan dan naik ke atas. Kekosongan udara di permukaan daratan ini akan diisi oleh udara yang berasal dari lautan dan lebih dingin sehingga terjadilah angin laut.
Ilustrasi Angin Laut |
Angin Gunung dan Angin Lembah
Angin gunung adalah angin yang berhembus dari gunung menuju lembah dan terjadi pada malam hari. Sementara angin lembah adalah angin yang berhembus dari lembah menuju gunung dan terjadi pada pagi hari.
Dengan menggunakan konsep yang sama, angin gunung terjadi akibat pada malam hari udara pada pegunungan menurun secara drastis sehingga udara yang lebih dingin ini akan berpindah ke lembah untuk mengisi kekosongan udara permukaan lembah yang awalnya lebih hangat dan kemudian naik ke atas.
Begitu pula sebaliknya, angin lembah. Akibat dari radiasi matahari dan bagian permukaan gunung lebih dekat dengan matahari menyebabkan temperaturnya lebih tinggi. Permukaan gunung menghangatkan udara sehingga udara tersebut naik ke atas. Angin yang lebih dingin dari lembah bertiup menuju gunung untuk mengisi kekosongan itu.
Angin Lembah dan Angin Gunung |
Dapat kita simpulkan, konsep perihal angin darat dan angin laut yang kita dapatkan sewaktu SD hanya menjelaskan 2 dari 4 potongan puzzle, secara tidak berurutan pula. Ini seperti melihat suatu fenomena dan menjelaskan hanya di badan dan kaki saja tanpa mengetahui dan memahami keseluruhan kejadian. Tetapi jika dipikirkan, mungkin jikalau menjelaskan keempat konsep ini kepada anak SD rasanya akan sulit sekali diterima. Mereka tidak akan paham mengenai kapasitas panas dan massa udara. Selain itu, konstruksi logikanya juga lebih rumit. Tidak disalahkan juga jadi sebenarnya apabila angin darat dan angin laut dijelaskan hanya karena perbedaan temperatur dan tekanan. Tapi ada baiknya bagi kita, terutama mahasiswa dari jurusan teknik dan sains, ataupun sudah lulus memahami konsep ini.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar