Ada 2 hal yang ingin saya alami sampai detik ini. Entah kapan pun itu terwujud. Sesuatu yang diinginkan tetapi tidak obsesif untuk didapatkan. Hanya bergantung pada jalur takdir, qadha dan qadhar dari Allah. Yang pertama adalah melanjutkan studi doktoral ke luar negeri. Yang kedua adalah tinggal di luar negeri bersama suami dan anak-(anak). 2 hal ini saling bertautan tetapi tetap memiliki sifat independensi dan bisa saja tidak bergantungan. Jadi, mari saya bahas dua-duanya menjadi satu pokok tulisan. Dua menjadi satu.
Salah satu passion (duh, kok lagi lagi saya bahas ini) adalah menjadi akademisi yang berangkat dari salah satu trait saya, yaitu pemikir. Suatu passion yang sangat diingini tetapi tidak tahu bagaimana harus tercapai dan hanya pasrah.
Lalu entah mengapa saya sangat ingin tinggal di luar negeri barang keluarga. Ga lama-lama. A year or two. Entah ya, semacam perasaan aneh ingin tinggal di tempat asing, being foreigner, berjuang bersama keluarga atas keterasingan, melakukan hal sendiri, dan satu lagi yang penting.
I'm too longing for another adventure.
Mengingat profesi dan pendidikan suami, rasanya kesempatan bisa tinggal diluar cukup kecil karena pengabdian ada di dalam negeri. Tak mengapa. Hari esok tiada yang tau. Pintu segala kemungkinan masih terbuka. Kalaupun bisa tinggal di luar, perkara sekolah lagi itu urusan belakangan.
Sometimes, when I do many things by my own due to my husband's school, I feel like I am just trained in case we have to living abroad.
Tidak ada komentar