Saya: Aku kok lagi random ya survei activity tracker?
Suami: Hasilnya?
Saya: Kalau melihat kebutuhan sih, aku tertari X dan Y *sebut merk dan tipe*
Suami: Oke, insya Allah bulan depan meluncur.
Saya: HAH? *kaget*
Pencarian
Entah pikiran apa yang menuntun saya berselancar maya mencari tahu beraneka rupa dan ragam pelacak aktifitas (activity tracker) beberapa bulan lalu di internet. Sebenarnya, dulu saya sempat bercita-cita untuk memiliki jam pelacak renang. Betul, saat itu saya sedang giat-giatnya berenang. Berenang hampir setiap hari dan serius, membuat saya penasaran dengan rekam jejak renang mulai dari waktu, pace, stroke (sapuan tangan dan kaki), denyut jantung serta kalori yang terbuang. Dengan data itu saya berandai-andai bisa meningkatkan lagi kualitas renang. Apa daya, jam yang benar-benar mumpuni harganya mahal. Jadi sampai disitu juga lah halusinasinya :).
Beberapa bulan lalu, saya mulai kerajingan dengan teori-teori yang terkait dengan tidur, termasuk membaca buku Why We Sleep karangan Mathew Walker, Ph.D. Tergelitik dengan rasa percaya diri bahwa saya memiliki kemampuan lucid dream, saya menjadi sangat penasaran dengan hasil laporan tidur saya. Benarkah saya banyak di fase REM (Rapid Eye Movement)? Sudah berkualitas kah tidur saya?
Maka mulailah saya berselancar di dunia maya mencari pelacak aktifitas. Ternyata pelacak aktifitas tersebut bisa berupa Smart Watch (jam pintar) dan Smart Band (gelang pintar). Jam pintar jelas harganya lebih mahal ketimbang gelang pintar. Sejujurnya saya ingin juga. Sempat terbersit ingin cari yang bagus dan dapat mencatat statistik renang dengan baik. Namun saya kembali menanyakan beberapa hal kepada diri saya.
Tanya (T): Memang rutin renang?
Jawab (J): Hmm, tidak sih. Mana sekarang tidak ada asisten dan ada bayi. Paling renangnya sesekali saja.
T: Tunggu, sebenarnya tujuan awal cari pelacak aktifitas apa sih?
J: Buat melacak tidur. Hmm, kalau dipikir-pikir rutin pakai jam pintar saat tidur pasti agak canggung. Kayaknya butuh gelang pintar saja. Lebih kecil dan nyaman dipakai melingkar di pergelangan tangan saat tidur.
Yak, sudah diputuskan. Pilihan jatuh kepada gelang pintar. Gelang pintar ini bukan gelang kosong. Tetap ada layarnya, bisa lihat jam, notifikasi gawai (kalau mau terhubung selalu), aktifasi mode olaharga, dan lain-lain. Toh, sebenarnya saya juga penggemar jam tangan biasa, bahkan masih menginginkan jam manual 24H yang masih bertuliskan СДЕЛАНО В СССР atau Made in USSR 🙈. Jadi ngapain saya carinya jam pintar, toh proyeksi saya pelacak aktifitas ini dipakai untuk olahraga dan tidur saja.
Raketa 24H, jam incaran |
Perlu diingat, ini masih skenario halusinasi ya. Uangnya mana, masih diawang-awang. Haha. Makanya saya syok saat suami menyatakan akan segera mengeksekusinya 😱. Setelah melalui persetujuan suami, akhirnya pilihan jatuh diantara Garmin Vivosmart 2 dan Fitbit Inspire HR. Mengingat harga dan desain, pilihan akhir pun jatuh kepada Fitbit Inspire HR.
Sekilas tentang Fitbit Inspire HR
Dari 3 pilihan warna (black, white, dan lilac), suami memilihkan lilac. Eh sebentar, Hasan yang memilihkan juga. Bagus ternyata aslinya, tidak kecewa. Warna lila (ungu muda) dengan desain minimalis dan layar besar. Inspire HR termasuk seri yang paling rendahnya pada varian gelang Fitbit, dibawah Charge 3. Dengan memperhitungkan keuntungan apa yang ingin saya dapatkan versus harga yang rela dibayarkan, maka Inspire HR ini menjadi pilihan paling tepat untuk saya.
Setelah menginstal aplikasi dan mensinkronkan ke gawai, akhirnya Fitbit saya bisa berfungsi penuh. Saya mulai mempelajari aplikasinya. Fitur apa saja yang ditawarkan, bagaimana membaca data dan bagaimana mengkustomisasi sesuai keinginan.
Setelah menginstal aplikasi dan mensinkronkan ke gawai, akhirnya Fitbit saya bisa berfungsi penuh. Saya mulai mempelajari aplikasinya. Fitur apa saja yang ditawarkan, bagaimana membaca data dan bagaimana mengkustomisasi sesuai keinginan.
Aplikasi Fitbit dapat mengestimasi kalori yang sudah terbuang, berapa langkah yang sudah dikerjakan dan berapa jauh perjalanan kita. Secara garis besar, Inspire HR tidak memiliki GPS, tetapi kita bisa menghubungkannya dengan GPS pada gawai via bluetooth.
Selain itu, kita bisa memasukkan secara manual makanan apa saja yang telah kita makan guna menghitung kalori masuk harian. Jangan lupa untuk memasukkan konsumsi harian air jika benar-benar ingin serius mencapai sasaran nutrisi dan badan ideal yang akan dikalkulasi oleh Fitbit.
Sesuai dengan namanya, pelacak aktifitas, Fitbit memiliki 20 fitur pelacak olaharaga yang terdiri dari: Treadmill, Swimming, Workout, Interval Workout, Martial Arts, Yoga, Elliptical, Kickboxing, Weights, Bootcamp, Spiining, Hike, Circuit Training, Bike, Golf, Pilates, Tennis, Walk, Run. Hanya 5 mode olahraga yang bisa diakses cepat melalui perangkat Fitbit. Saya memilih Workout, Interval Workout, Walk, Run dan Swimming berdasarkan urutan frekuensi pemakaian.
Selain itu, kita bisa memasukkan secara manual makanan apa saja yang telah kita makan guna menghitung kalori masuk harian. Jangan lupa untuk memasukkan konsumsi harian air jika benar-benar ingin serius mencapai sasaran nutrisi dan badan ideal yang akan dikalkulasi oleh Fitbit.
Sesuai dengan namanya, pelacak aktifitas, Fitbit memiliki 20 fitur pelacak olaharaga yang terdiri dari: Treadmill, Swimming, Workout, Interval Workout, Martial Arts, Yoga, Elliptical, Kickboxing, Weights, Bootcamp, Spiining, Hike, Circuit Training, Bike, Golf, Pilates, Tennis, Walk, Run. Hanya 5 mode olahraga yang bisa diakses cepat melalui perangkat Fitbit. Saya memilih Workout, Interval Workout, Walk, Run dan Swimming berdasarkan urutan frekuensi pemakaian.
Hal Positif Manfaat Fitbit Inspire HR
1. Tidur lebih awal
Fitbit memiliki fitur pelacak tidur, yang merupakan alasan nomor wahid saya ingin memiliki pelacak aktifitas. Dengan bantuan pelacak denyut nadi, Fitbit mengkalkulkalasi durasi tidur, besaran denyut nadi dan gerakan tidur kita menjadi angka tidur. Poin-poin yang menjadi pertimbangan utama Fitbit adalah jam kita tertidur dan terbangun, siklus tidur, denyut nadi dan kesenyapan tidur. Fitbit otomatis akan mendeteksi kapan kita memasuki masa tidur sesuai dengan turunnya denyut jantung.
Siklus tidur yang terbaca terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu REM (Rapid Eye Movement), Light Sleep dan Deep Sleep. Fitbit akan menampilkan grafik tidur kita mulai dari tertidur hingga terbangun. Biasanya kalau saya merasa tidak segar saat bangun tidur, sudah hampir pasti skor tidur saya buruk. Terlalu banyak Light Sleep, terlalu sedikit Deep Sleep dan REM. Oleh karena itu, mengecek skor tidur adalah rutinitas saya yang hampir pasti di pagi hari. Saya tergiur untuk sesering mungkin mendapatkan skor tidur yang bagus. Cara yang paling sederhana adalah menyegerakan tidur. Biasanya, jam tidur saya paling larut adalah setengah 2 dini hari. Sekarang berkurang menjadi jam 12 saja. Seringnya dibawah jam 11 sudah tidur.
Ini saya lakukan dimulai dari saat belum mengerti teori pentingnya tidur. Saat menamatkan buku Why We Sleep oleh Matthew Walker, muncul rasa horor yang membuat saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu tidur. Akan segera saya bahas pentingnya tidur di tulisan-tulisan berikutnya ya!
Baca juga:
Mengenal Siklus Tidur dan Pengaruh dari Kafein
Tidur Cukup untuk Memperkuat Imunitas Tubuh dari Virus Corona
Tidur Cukup untuk Memperkuat Imunitas Tubuh dari Virus Corona
2. Tertarik untuk lebih banyak berolahraga
Dengan adanya fitur cepat excercise pada perangkat, saya lebih tergoda untuk menggunakannya. Mode yang relatif rutin saya lakukan adalah workout dan interval workout. Saya biasanya interval workout berpandukan gerakan-gerakan pada Instagram @salsalivefit. Untuk workout cenderung acak aja, apakah crunch, sit up, push up, plank dan sebagainya. Hasil tampilan yang bisa kita nikmati adalah berapa lama durasi kita berada di fase cardio dan fat burn, berapa lama waktu yang kita butuhkan dan besaran pace. Tergambarkan juga grafik denyut nadi dan kalori kita sepanjang latihan. Untuk moden run dan walk akan terlihat rute lari/jalan jika kita sambungkan ke GPS gawai. Untuk renang akan ada tambahan estimasi total panjang lintasan renang beserta berapa kali repetisinya. Sayang sekali, tidak tercantum data stroke atau kibasan renang. Mungkin jika saya sudah sangat aktif renang baru saya akan mengganti jam pelacak aktifitas saya.
Keuntungan signifikan yang bisa saya nikmati yaitu mode inteval workout. Saya jadi bisa dengan mudah melakukan home workout. Lama waktu Rest dan Move bisa diatur manual lewat aplikasi Fitbit di gawai.
3. Tertarik untuk lebih banyak bergerak
Kita bisa mengeset sasaran latihan kita. Sebagai contoh kita ingin melakukan latihan sebanyak 5 hari dalam seminggu. Secara tidak sadar, kita dituntut untuk menyelesaikan sasaran latihan yang sudah kita rancang tersebut. Dalam aplikasi Fitbit juga ada menu Active Hours. Jadi, kita bisa mengeset dalam sehari ingin berapa jam kita terhitung aktif. Aktif disini parameternya adalah minimal 250 langkah per-jamnya. Nanti 10 menit sebelum jam habis (bisa diatur manual juga) ada pengingat berapa langkah lagi yang kurang agar jam tersebut terhitung jam aktif. Menyenangkan sekali, rasanya seperti mendapatkan hadiah (untuk diri sendiri).
4. Memudahkan aktifitas masak dan bangun tidur
Salah satu fitur kecil yang sebenarnya sangat berfungsi bagi saya adalah hadirnya alarm senyap. Saya menyetel alarm bangun tidur melalui gawai, kemudian di waktu yang sudah ditentukan, jam Fitbit akan bergetar dan cukup untuk membangunkan saya. Terdapat menu timer pada perangkat yang terdiri dari stopwatch dan countdown. Fitur kecil ini memudahkan untuk aktifitas harian saya lainnya sebagai contoh memasak kue. Biasanya saya harus membuka gawai dahulu dan secara berkala mengeceknya. Sekarang tinggal diatur pada perangkat saja dan kemudian bergetar pada waktunya. Sangat praktis dan memudahkan hidup.
Kesimpulan
Dari segudang manfaat yang bisa saya dapatkan dibandingkan dengan harga yang harus dibayar, Fitbit Inspire HR merupakan perangkat terbaik tahun 2019 yang dibeli(-kan oleh suami). Untuk harga bisa dicek sendiri ya di dunia maya!
Tidak ada komentar