Game gratis identik dengan lapak perjudian di daring. Tahukah kamu kalau ternyata juga ada game edukasi anak yang ternyata gratis?
Oho, game gratis pasti erat kaitannya dengan game dengan kualitas rendah serta gameplay standar dan membosankan. Namun ternyata kamu salah.
Buktinya, saya yang harusnya mengulas game-game anak gratis ini malah berkali-kali terjerat ketagihan main game, bukan malah menuliskannya.
Dimanakah bisa didapatkan game gratis tersebut?
Screen time, sebuah kontroversi
Bermain game atau tidak sama sekali. Screen time atau tidak sama sekali.
Hal-hal tersebut rasanya tetap menjadi perdebatan sepanjang masa seputar parenting.
Melansir American Academy of Child & Adolescent Psychiatry (AACAP), anak usia 8-12 tahun menghabiskan waktu di depan layar sebanyak 4-6 jam. Screen time memiliki dua wajah sekaligus. Baik dan buruk. Terlalu banyak screen time mengakibatkan berbagai gangguan seperti gangguan tidur, nilai yang buruk, sedikit waktu bersama keluarga, dan malas membaca buku.
Namun tidak dapat disangkal di era teknologi ini, screen time tidak dapat dipisahkan kehadirannya karena sedikit atau banyak akan mempengaruhi kebutuhan generasi alfa di masa yang akan datang.
Contohnya di era pandemi Covid 19 ini. Selama 1.5 tahun, Indonesia masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh dalam rangka menekan laju penularan Covid 19 kepada anak-anak. Kegiatan belajar mengajar tetap harus dilaksanakan. Mau tidak mau, anak-anak harus menggunakan media seperti laptop, tablet, hingga ponsel untuk mendukung kegiatan belajarnya.
Tanpa adanya pandemi Covid 19 pun, banyak tugas yang secara tidak langsung mewajibkan anak untuk melakukannya menggunakan gawai. Contohnya saat mengerjakan tugas dengan mencari referensi melalui internet.
Screen time bagi anak-anak PAUD juga memiliki manfaat seperti membuka kesempatan untuk mempelajari hal baru, belajar bahasa, hingga meningkatkan kemampuan calistung.
American Academy of Pediatrics (AAP) melarang screen time untuk anak berusia dibawah 2 tahun dan memberi batasan screen time anak usia 2 sampai 5 tahun maksimal hanya 1 jam. Dengan singkatnya waktu screen time anak PAUD, pastikan program yang dikerjakan, film yang ditonton, dan game yang dimainkan benar-benar berkualitas untuk anak.
Mungkinkah ada game edukasi anak?
Banyak game anak yang mengklaim dirinya adalah game edukasi anak. Namun menurut saya, game anak dengan nuansa edukasi itu tergantung dari kemampuan anak dan adanya pendampingan dari orangtua.
Seperti bermain tanpa gadget, ada kalanya bermain bersama dengan orangtua semakin bermanfaat bagi si kecil karena meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak serta melejitkan kecerdasan anak.
Tidak semua game gratis harus diinstal di komputer. Ternyata ada game gratis yang menggunakan platform browser yang bisa dimainkan dimanapun tanpa harus membutuhkan spek komputer yang besar. Bagi saya, ini semacam holygrail karena saya atau anak saya bisa bermain game dimanapun itu asal tersedia koneksi internet dan laptop dengan spek dasar. Game ringan yang bikin ketagihan.
Saya mencoba berbagai game di portal Plays.org. Menimbang, mengevaluasi dan menentukan game yang layak dengan kemampuan anak saya, Hasan, yang berusia 6 tahun.
Berikut rekomendasi game gratis edukasi untuk dari saya dan Hasan!
1. Zombie Typing Practice Game for Kids
Penggunaan portal daring untuk belajar belakangan ini jamak dilakukan oleh anak-anak. Mulai dari PAUD hingga perkuliahan. Berbagai platform digunakan. Mulai dari Zoom, Google Meet, Microsoft Team, hingga Video Call Whatsapp.
Saat Hasan sedang mengikuti kelas Bahasa Inggris secara daring melalui portal Zoom, saya melihat anak-anak lainnya sudah dapat mengetik sendiri di menu percakapan Zoom. Memang Hasan sudah bisa mengoperasikan Zoom sendiri, namun ia masih belum bisa mengetik sendiri.
Selain memang belum terlalu lancar membaca, ia juga belum bisa mengetik, alias belum familiar dengan posisi huruf di keyboard. Saya pun tersulut untuk ikut mengajarkan Hasan agar ia dapat mengetik.
Beruntung saya menemukan game Zombie Typing ini di plays.org. Gameplay-nya simpel, ada zombie yang berjalan mendekati seorang penembak. Dibawah kaki zombie tersebut ada kata dalam bahasa Inggris yang harus diketik dengan benar. Jika kita salah mengetikan huruf, kita harus mengetik ulang kata tersebut dari huruf pertama kembali. Kalau telat menyelesaikan ketikan, nanti zombie akan menyerang kita dan karakter mati setelah 4 kali serangan. Jika kita berhasil menyelesaikan serangan zombie, nanti akan lanjut ke level berikutnya dimana zombie yang datang lebih banyak dan lebih cepat jalannya.
Dengan kemampuan Hasan sekarang, ia masih belum dapat menyelesaikan level 1 😝. Tapi tidak mengapa, perlahan ia pasti akan belajar dan semakin cepat mengetik dan dapat mengetikkan sendiri di portal pembelajaran daring tanpa arahan orangtua.
2. Guardians Defender of Mathematica
Tidak hanya Hasan, saya pun senang sekali memainkan game ini!
Tema dari game ini unik, RPG (Role Playing Game) berbasis fantasi dengan gameplay yang sangat menarik. Pemain memulai permainan dengan memilih karakter fantasi dari 24 pilihan, mulai dari penyihir, ksatria, kurcaci, dan lain-lain. Kemudian, pemain dapat memilih bab permainan apa saja. Ada 16 bab operasi matematika yang dapat dimainkan, termasuk penambahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, aljabar, statistika, peluang, dan lain-lain.
Setiap bab permainan terdiri dari 10 soal matematika. Supaya lulus tiap bab permainan, pemain harus menjawab benar minimal sebanyak 7 soal. Uniknya, tiap pemain menjawab soal dengan benar, karakter pemain akan menyerang musuh yang bisa berupa zombie, naga, ataupun raksasa. Namun, jika pemain salah menjawab, maka sang musuh akan menyerang karakter pemain.
Nantinya tiap menyelesaikan bab permainan, karakter pemain akan mendapatkan poin (XP) tambahan yang nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan senjata dan aksesoris tambahan. Semakin banyak poin XP terkumpul, akan semakin sulit soal matematika yang harus dikerjakan.
Seru banget kan? Gameplay-nya benar-benar seperti game RPG “serius”. Tidak disangka, game edukasi seperti ini bisa saya mainkan gratis hanya modal browser tanpa memandang spek laptop. Saya saja yang sudah dewasa dan memang maniak permainan “mikir” kecanduan untuk memainkannya dan menambah poin XP.
Menurut yang tercantum di situs, game ini diperuntukkan untuk anak SD kelas 4 hingga kelas 6. Wah, berarti Hasan belum pantas main ini donk?
Justru sebaliknya. Hasan memainkan bab game “Addition and Subtraction Shire" (penambahan dan pengurangan). Mayoritas soal di game tersebut tidak bisa dikerjakan Hasan sendirian tanpa bimbingan.
Sebagai contoh, soal cerita berbahasa Inggris. Disana saya menerjemahkan soal tersebut dan meminta Hasan menulis operasi di atas kertas. Soal pertambahan dan pengurangan juga puluhan hingga ratusan. Disinilah tantangannya, saya menjadikan kesempatan ini untuk sekalian mulai mengajarkan operasi penambahan dan pengurangan untuk bilangan puluh dan ratusan. Alhasil, perlahan Hasan pun bisa mengerti dengan sendirinya.
3. Rubi’s Lazer Maze: Laser Beam Logic Puzzle Game
Ini juga termasuk game gratis yang membuat saya kecanduan dan memainkannya sampai selesai. Karena saya kecanduan dan merasa ini pantas dimainkan buat Hasan lah makanya saya meminta Hasan untuk mencoba memainkannya.
Gameplay dari Rubi’s Lazer Maze ini cukup sederhana, kita disuruh untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke prisma dengan menggunakan cermin yang disediakan. Ada 30 level yang kesulitannya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya level.
Hasan cukup cepat faham memainkan game ini. Terbukti, tidak lama kemudian dia sudah berada di level 4.
Kenapa harus main game di Plays.org?
Dari sekian banyak portal game gratis online, mengapa saya sangat sangat menganjurkan Plays.org?
1. Spek ringan dan bisa dimainkan dimana pun
Tahukah kamu kalau seluruh game di Plays.org bisa dimainkan dimana saja termasuk di ponsel? Ini karena semua koleksi game berbasis web HTML-5. Bahkan, pihak plays.org mengklaim bahwa semua koleksi gamenya sudah dites untuk dimainkan di iPhone, Android, tablet, dan laptop.
Ingat jaman dulu game-game ringan berbasis Macromedia dan Flash? Kurang lebih seperti itulah ringannya game-game di Plays.org
2. Bikin ketagihan
Terkadang, game yang bisa bikin ketagihan tidak melulu menggunakan grafik kelas tinggi serta gameplay yang rumit. Terbukti dari game-game di plays.org yang sangat sederhana. Menariknya, koleksi game di Plays.org berjumlah ratusan dengan berbagai jenis genre. Kita bisa mencoba berbagai game ini tanpa harus komitmen untuk menginstal dan banyak menyediakan ruangan hard drive.
3. Menyimpan history browser
Ini fitur yang tidak saya sangka. Ternyata banyak game di Plays.org yang dapat membaca cookies atau histori akses data kita sebelumnya di permainan tersebut.
Sebagai contoh di game Guardians Defender of Mathematica, ada slot games yang menyimpan progress permainan kita sebelumnya.
Ingat memory card PS jaman dahulu? Seperti itulah kira-kira konsepnya. Game gratis berbasis browser di Plays.org ini menyimpan permainan kita dalam bentuk cookies.
3. Add game to favorite
Karena saking banyaknya koleksi game gratis di plays.org, terkadang kita bingung game apa saja yang pernah kita mainkan dan menarik perhatian kita. Fitur add to favorite ini juga bekerja berdasarkan cookies. Jadi sepanjang kamu mengakses plays.org di komputer yang sama, daftar game favorit kamu tidak akan hilang dan tetap sama.
4. Ada Rating (Overall, design, difficulty, replay)
Jujur, mungkin kamu tipe judge cover by the book. Nah, fitur rating ini sangat membantu kita menilai apakah permainan tersebut menarik. Ada 4 kategori penilaian: Keseluruhan (overall), desain penampilan (design), tingkat kesulitan (difficulty), dan seberapa ingin kita mengulangnya (replay).
Terbukti kan, 3 game edukasi pilihan saya dan Hasan minimal bintang 4 untuk performa keseluruhannya?
Tips Membatasi anak main game
Screen time termasuk main game ternyata juga memberikan efek positif pada anak. Tidak ada telat merencanakan screen time bagi anak. Simak tips membatasi anak main game agar tidak kecanduan.
- Dampingi anak saat bermain game, bahkan game edukasi sekalipun.
- Orangtua harus memainkan game tersebut dahulu agar mengetahui apakah game tersebut pantas buat usia anak atau tidak. Apakah game edukasi tersebut sesuai level pengetahuan anak atau tidak. Pasalnya, banyak game yang mengklaim dirinya edukatif padahal kenyataanya tidak.
- Rencanakan aktivitas tanpa screen time jauh lebih banyak. Misalnya, anak-anak butuh waktu bermain tidak terstruktur untuk merangsang kreativitasnya.
- Pastikan tidak ada screen time satu jam menjelang anak hendak tidur
- Berikan contoh yang baik. Saat bersama dengan anak dan bukan jadwal main game, pastikan segala pikiran dan perhatian orangtua tercurahkan kepada anak.
Bermain game gratis edukasi memang masih menjadi polemik perdebatan di berbagai pakar parenting. Bagi saya pribadi, anak bermain game tidak masalah asal orangtua memperhatikan batasannya.
Tertarik untuk bermain. Langsung akses Plays.org ya!
Have a fun game!
Wahh, Plays Org ini recommended banget yaakk
BalasHapusapalagi sekarang anak2 memang lebih banyak belajar dan interaksi via gadget sih.
Ortu kudu bijak memberikan yg terbaik utk buah hati, ye kan.
Iya mbaa,, anaknya juga ga sengaja belajar, emak pun senang haha
Hapuskeren sih kalau anak paud bisa main begini. belajar dengn cara fun jadinya
BalasHapusIya mba, ini anakku jadi mau nulis donk padahal sebelumnya males dia wkwk
HapusYa ampun mbak, kok aku baru tahu tentang ini sih. Anak aku juga suka banget main game, so far dia main plants vs zombie atau minecraft sama ayahnya. Kalau tahu ada game khusus anak yang bermanfaat gini dariu kemarin aku install deh.
BalasHapusAsiiik ada anak gamer haha. Kabar baiknya ini ga butuh diinstall mba
HapusYa, memang sekarang semua serba digital ya. mau tak mau, anak memang jadi main game di layar. terima kasih tips dan referensinya ya Mbak.
BalasHapusIya ya,, zaman sudah berubah. Ga bisa disamakan plek sama kita huhu
HapusNah main game dilayar buat anak nih bagus sebenarnya hanya saja perlu mengatur waktu mainnya spya tidak kecanduan main game tanpa henti gitu ya mbak
BalasHapusAnakku kalau libur pasti nagih untuk pengin ngegame juga ni, mbak zeneth. Tapi aku belum tahu situs yang memang ramah anak.
BalasHapusThankiss mbak sudah memberi info plays.org
Sekarang ini anak emang engga bisa Lepas dari gadget ya, alasannya mungkin untuk belajar online kadang dia melipir juga ke game or YouTube. Bagus juga sih ada game edukasi begini, engga cuman main game tapi diajak belajar juga. Memang membatasi berinteraksi dengan gadget itu penting biar engga kebablasan dan ngabisin waktu terus. Kadang perlu tegas sih orang tua soal pdmbatasa waktu main anak.
BalasHapusGames itu juga ga selamanya buruk ya mba. Asal anak tahu batasan dan tentu saja dengan pengawasan org tua. Keponakan saya harus tahu nih ada game bagus dan edukatif.
BalasHapusWih anak paud udah pada jago ya sekarang main game-nya. Jaman sekarang udah makin maju aja anak-anak kenal gadget ama mainan game..
BalasHapusbanyak banget ya pilihan game di plays.org ini. aku masih nyoba beberapa sih dan masih belum nemu nih game yang pas buat anakku karena dia belum mahir juga menggunakan mouse atau touchpad laptop
BalasHapusiya ya, memang g bisa klo benar benar g kasih screen time ke anak
BalasHapusyg penting saat akses ada waktunya dan selalu didampingi
Iya nih screen time jadi masalah terbesar aku terutama saat sekolah daring, jadi harus pintar-pintar memaksimalkan penggunaan gadget terutama untuk urusan game, untunglah ada Plays.org jadi terbantu memilah game yang aman.
BalasHapusButuh ubah jadwal screen time ini kalau mau infoin ke anak
BalasHapusSoalnya pasti ga bakalan nyaman kalau cuma sejam
Coba ah saya kenalin dulu
Baru tau ada game untuk anak PAUD juga.. Anak anak jaman sekarang udah pada melek gadget juga sih ya
BalasHapusBermain bisa membuat suasana menjadi menyenangkan dan sesekali di waktu weekend, pasti anak-anak senang sekali. Apalagi gamenya jadul. Jadi inget beberapa game yang dimainkan saat aku kecil. Ada gak yaa...di Plays.org?
BalasHapusSaya habis baca ini, cobain nyari Zombie Typing Practice Game for Kids yang online .... waduh masih harus melatih kemampuan saya, kalau di level 9 :D
BalasHapusMenarik banget nih ulasannya buat game dari plays.org. Jadi bisa buat referensi jika ingin mengenalkan ke anak tentang game dan bisa bermain bersama-sama. Terima kasih atas rekomendasinya.
BalasHapusJadi pengen coba nih nanti ke Plays.org mumpung lagi weekend heheheee.. Anakku yang 12 tahun aja masih suka main game. Eh ibunya juga suka sih, makanya nurun ke anak. 🤭
BalasHapusDari plays org ini kemarin aku sempet main Pacman wkwkwk nostalgia game zaman jadulll asyikk banget pokoknyaa
BalasHapusNaaaah... sama kita, kak. Sempat mencoba aneka games untuk anak di plays .org. Asiknya itu, selain bisa dimainkan di smartphone, juga di laptop tanpa harus menginstall, alias browser based.
BalasHapusUlasan yg cukup menantang. Dan aku Baru tahu kalau ada game yg ramah untuk anak paud
BalasHapusJadi teringat semua game game jadul.
BalasHapusSekarang lebih terarah ya ada banyak game yang bagus dan direkomendasikan untuk anak. Yang pasti pendampingan dari orang tua atau dewasa lainnya tidak boleh dilewatkan ya
Di satu sisi gadget memang harus di kenalkan se, namun di sisi lain punya efek negatif juga. Dengan game anak jadi seperti belajar.
BalasHapusOtw bookmark aaah, biar nanti aku bisa liat2 dan kasih game ini ke Bian. Soalnya Bian lebih seneng main game di hp, tp aku pun tetep pilihin yang edukatif jd gak cm entertaining nya aja yg didapat. Makasih rekomendasinya, Kak.
BalasHapusAku juga suka main di playsorg karena memang banyak pilihannya, gamenya menarik, gampang dipahami juga, Akua suka main tetra, zombie typing dan guardian mathematics. Asik aja,
BalasHapusanak sekarang ya baru lahir aja udah bisa ngegame yah wakakakaka dan saat paud memang lagi golden age kalau mau main game harus pilih pilih yg sesuai ama umurnya
BalasHapusTips-nya berat, tapi aku yakin bakal efektif kalau diterapkan benar-benar. Selama ini banyak orang tua, saya khususnya, yang ngga all out saat nemenin anak-anak main, jadi masih disambi ini itu. Ketampar deh, huhuhu...
BalasHapusGame nggak selamanya buruk. Dua sisi mata uang, ya. Tentu orangtua harus mengenal dulu dengan cara mencobanya, dipertimbangkan kira-kira gimana ya kalau game itu dimainkan oleh anak-anak. Kalau ternyata cocok, ya diizinkan. Pastinya harus ada kontrol orangtua dan tanggungjawab diri anak (kalau sudah besar). Aku coba dulu nih tips-nya, rada berat, karena sulung mulai susah dikontrol saat aku di kantor, hiks hiks hiks ...
BalasHapus