Jika kamu terbiasa menyantap sarapan berupa roti dengan olesan selai kacang dan meises, artinya tanpa sadar kamu sudah mengikuti gaya makanan Indonesia Belanda meski Indonesia sudah merdeka sejak 70 tahun lalu. Selai kacang dikenal dengan nama pindaakas di Belanda. Meises pun tidak akan kamu temui dimanapun selain di Belanda dan negara jajahannya. Bahkan sesimpel menyebrang ke Singapura, kamu juga tetap sulit menemukannya.
3.5 abad lalu, warga Belanda dan keluarganya melalui kongsi dagang VOC datang ke Indonesia. Masakan khas Belanda pun dimasak di Indonesia dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia di Indonesia.
Lahirlah akulturasi kuliner yang bernama hidangan Indonesia Belanda atau pendeknya hidangan Indo-Belanda. Tidak hanya mempengaruhi masakan nusantara, tetapi juga jajanan Indonesia. Bahan masakan yang digunakan pada masakan Indo-Belanda biasanya adalah bahan premium dengan harga mahal. Itulah sebabnya masakan Indonesia-Belanda baru disajikan pada momen-momen spesial seperti acara ulang tahun dan perayaan keagamaan.
Bagaimana sejarah dan versi awal dari berbagai makanan Indonesia Belanda ini?
1. Selat solo
Selat Solo Bu Lies |
Hidangan Indonesia pertama yang merupakan warisan kolonial adalah Selat Solo. Kalau bertandang ke Solo, pasti Selat Solo menjadi salah satu kuliner Solo yang tidak boleh dilewatkan. Pada dasarnya masakan Indonesia Belanda ini merupakan hasil akulturasi dari Steak dan Salad yang diadopsi dengan kearifan lokal.
Katanya, Selat Solo adalah hasil akulturasi kuliner dari perjanjian yang dilakukan oleh Kasunanan Surakarta bersama Belanda di Benteng Vastenburg. Pihak Belanda menginginkan daging-dagingan yang ditemani dengan Salad berupa selada, wortel, dan timun. Namun, sebongkah daging besar bukanlah kebiasaan makan raja yang biasanya makan nasi sayuran dalam jumlah besar.
Perbedaan Selat Solo dan steak-salad terlihat dari komposisi daging dan sayurannya. Daging setengah masak dengan berat minimal 200 gr yang biasa dihidangkan pada makanan steak berubah menjadi seporsi kecil daging matang penuh. Daging yang biasanya dilumuri saus pada hidangan Steak, kini dilumuri oleh campuran kecap asin, bawang putih, cuka, asem, pala, merica dan rempah lain menyerupai rasa kuah pempek. Begitu juga dengan porsi sayuran dan kentang yang biasanya sebagai pelengkap di hidangan steak, pada Selat Solo porsinya menjadi dominan.
Jika komponennya lebih mirip steak, kenapa masakan Indonesia Belanda ini disebut Selat Solo ketimbang Bistik (Biefstuk)?
Bagi orang Belanda, hidangan dengan komposisi daging minimalis belum pantas disebut dengan bistik. Komponen sayur-mayur yang berupa selada, wortel, timun, tomat, dan buncis yang mendominasi membuat kuliner ini disebut Salad yang pada kemudian berubah menjadi Selat untuk menyesuaikan serapan bahasanya. Tidak hanya daging, telur kecap pun acapkali menjadi pengganti daging di Selat Solo agar harganya lebih ekonomis.
2. Semur
Sumber: Kompas.com |
Tidak hanya dua, ternyata Hidangan Indonesia semur adalah hasil akulturasi hidangan 3 negara: Indonesia, China, dan Belanda. Smoor dalam bahasa Belanda berarti masakan tersebut direbus dengan teknik braising (merebus dengan waktu lama menggunakan api kecil agar daging empuk) dengan menggunakan tomat dan bawang. Semur adalah masakan di dapur kaum peranakan Eropa di Hindia Belanda menurut resep masakan Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek yang terbit pada tahun 1902.
Sejarawan JJ Rizal juga mengungkapkan bahwa nama semur berasal dari bahasa Belanda, yaitu Stomerij (kukusan). Di era penjajahan, mayoritas orang Belanda terutama yang beraktivitas di Hindia Belanda memiliki banyak pekerja orang Indonesia.
“Ayo bikin Stomerij sebagai menu hari ini!”
Nah di kuping orang Indonesia lama-kelamaan stomerij terdengar menjadi smoor dan akhirnya menjadi semur.
Pada resep aslinya, masakan semur ini tidak menggunakan kecap sama sekali. Kuliner Indonesia yang dipengaruhi oleh penggunaan aneka kecap yang merupakan unsur Tionghoa membuat pada akhirnya tomat pada resep asli smoor diubah menjadi kecap manis. Inilah yang membuat Masakan Indonesia Belanda ini sangat otentik.
Perlu diketahui bahwa kecap manis yang biasanya mudah kita temui ini hanya ada di Indonesia. Kecap manis dengan konsistensi tebal seperti yang kita miliki tidak ada di negeri Indocina lainnya. Inilah yang membuat ciri khas semur Indonesia.
Namun, ternyata semur di Indonesia ada yang tidak menggunakan unsur kecap lho! Sebut saja semur Ternate yang menggunakan cuka.
Semur sebagai masakan Indonesia Belanda yang diadaptasi di Indonesia menitikberatkan ke kekayaan rempah khas Indonesia seperti menggunakan cengkeh, pala, kemiri, ketumbar, kayu manis, dan jinten. Di Indonesia sendiri terdiri banyak variasi semur disesuaikan dengan selera lokal. Sebagai contoh ada semur malbi khas Palembang, Semur ikan khas Purwokerto, semur daging ala aceh dan semur jengkol khas betawi.
3. Brenebon
sumber: inatonreport |
Sup Brenebon atau sup kacang merah merupakan masakan Indonesia Belanda yang merupakan ciri khas Minahasa. Nama Brenebon merupakan lafal Manado dari masakan Belanda yang bernama Bruine bonen. Bruine berarti coklat dan bonen adalah kacang, jadi Bruine bonen berarti kacang merah.
Sup kacang merah ini sebenarnya adalah makanan khas Belanda yang populer dinikmati saat musim dingin. Setelah masuk ke Indonesia saat masa penjajahan, sup Brenebon diadopsi dan diperkaya dengan rempah khas Indonesia seperti pala, cengkeh, dan kayu manis sehingga rasanya pun lebih kaya.
Sup kacang merah di Minahasa umumnya menggunakan daging babi berlemak dan sosis. Namun sup ini juga populer di bagian lain Indonesia sehingga sering menggunakan daging sapi berlemak seperti bagian sandung lamur dan buntut.
Sup Brenebon, sup buntut, dan sup sosis adalah contoh makanan Indonesia Belanda yang menggunakan teknik masak ala barat.
4. Macaroni Schotel
sumber: resepistimewa |
Populer dengan Mac n Cheese? Macaroni Schotel adalah Mac n cheese edisi Belanda.
Schotel berasal dari bahasa Belanda yang artinya hidangan. Jadi Macaroni Schotel berarti hidangan yang mengandung makaroni.
Saat masa penjajahan, Macaroni Schotel disajikan hanya pada momen-momen tertentu mengingat komposisi daging cincang dan telur merupakan bahan makanan eksklusif yang mahal. Hidangan pasta makaroni yang dipanggang ini favorit disajikan pada pesta ulang tahun anak-anak.
Kini, masakan Indonesia Belanda ini menjadi hidangan kasual yang sering dimasak dan dinikmati bersama dengan keluarga.
5. Pastel tutup
Kalau Inggris punya hidangan khas bernama Shepherd's Pie, maka Indonesia punya pastel tutup.
Cara penyajian masakan Indonesia Belanda ini sama persis, namun pastel tutup disajikan dengan rempah khas Indonesia. Jika adonan daging cincang pada Shepherd’s Pie dimasak dengan menggunakan kecap Inggris, thyme, rosemary, dan parsley, maka pastel tutup dimasak dengan ketumbar, pala, dan bahkan menggunakan sambal!
Tidak hanya itu, kita juga sering menemukan pastel tutup dengan isian soun yang mana merupakan warisan kuliner Tionghoa.
Beberapa masakan Indonesia Belanda di atas tetap berkembang di Belanda dan Amerika meski Hindia Belanda sudah tidak ada lagi. Peta kuliner Belanda berubah signifikan setelah perang dunia ke-2, ditandai dengan berakhirnya masa penjajahan Belanda di Indonesia. Mirisnya, para warga Belanda yang kembali dari Indonesia tersebut banyak yang membawa kembali resep fusion Indo-Belanda sebagai kuliner khas Belanda seperti yang dilansir dari buku karangan Jeff Keasberry, Indo Dutch Kitchen Secrets—Stories and Favorite Family Recipes from Stroopwafel to Rijsttafel.
“They indonized it”, ujar Keasberry.
Indonesia dan Belanda menjalin sejarah bersama selama 3.5 abad. Meski yang dilalui adalah sejarah yang getir, tidak bisa ditampik kalau banyak Masakan Indonesia Belanda yang merupakan warisan kuliner bersama yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
“It belongs to both countries”, tutur Keasberry
Wah Semur ternyata berasal dari tiga Negara ya, baru tahu. Kesukaan aku banget nih kak. Hampir tiap Minggu buat semur
BalasHapusmantab, hampir semuanya suka dan sering banget dibuatin sama istri. emang lazis dah
BalasHapusPernah denger namanya tapi belum mencicipi semua. Hanya semur dan macaroni schotel doank yg udh coba. Favoritku yg schotel sih. Dulu pernah beli di sekitaran Bogor. Duh enak banget. Jadi pgn masak sendiri deh. Tapi kadang kalo bikin sndiri kurang nendang rasanya. Haha..
BalasHapusEh semur ternyata warisan kolonila ya, kirain asli Indonesia..sup kacang merah juga. Tapi kalo saya sup kacang merahnya biasanya dimasak ala sunda dengan bumbu asem-asem..dan gak pake daging biar irit :)))
BalasHapusSaat akhir pekan atau ketika ada keluarga berkumpul, saya paling suka membuat makanan yang seru, apalagi punya nilai warisan seperti kelima masakan yang kakak tulis ini.
BalasHapusDari semuanya, saya belum pernah nyobain Pastel tutup. Besok saya coba, ach! :)
Duh lezat-lezat ya semuanya.. tapi aku penasaran dengan brenebon karena seingatku belum pernah coba masakan ini.. Kalau mau coba icip bisa beli di mana ya?
BalasHapusSaya banget!! Favorit sarapan adalah roti+selai kacang+mises. Ternyata ini tradisi Belanda yah.
BalasHapusDari list makanan di atas, yang emang ketebak bukan asli kuliner Indonesia adalah Pastel Tutup dan Macaroni Schotel
soal kuliner emang banyak mix and match nya ya, aku juga suka masak spageti tapi pakenya bumbu rempah bakan pake sambel terasi ahahaahah
BalasHapusWah noted! Next time aku jadi pengen nyoba. Paling off spagheti yang pernah aku bikin pakai vegemite haha
HapusBanyak yang belum aku coba nih ternyata. Ada juga masakan adaptasi dari luar ya😁
BalasHapusBaru tau kalau semur itu kombinasi dari masakan china, belanda, dan indo. Kirain aseli masakan lokal. Salah satu lauk favoritku juga ini, enak banget. Apalagi semur jengkol, hehe
BalasHapusternyata semur itu masakan Indonesia warisan kolonial ya, favorit banget tuh baik semur daging maupun semur ayam
BalasHapusternyata semur ini makanan warisan kolonial yaa, kirain masakan asli indonesia
BalasHapusWah aku baru tau loh Kak kalau semur adalah masakan warisan kolonial Belanda. 😅😅 selama ini kirain masakan asli Indonesia karena karakternya manis dan rempah-rempahnya terasa.
BalasHapusKalau pastel tutup dan makaroni schotel kadang aku bikin di rumah.
Nomor 1 dan 3 daku belum coba kak.
BalasHapusNggak disangka, ternyata kuliner di atas punya kaitan sama sejarah saat kolonial ada di sini ya.
Baru tau juga semur itu perpaduan dari tiga budaya. Emang banyak banget kuliner harian kita yg sebenarnya asalnya antara dari Cina atau Belanda itu.
BalasHapusBuat yg sup kacang merah itu apa sama kayak sayur kacang merah yg pake asem itu ga ya?
Wahh baca ini auto lapar
BalasHapusHampir semua yg ditulis disini sudah aku cobain
Kecuali yg brenebon
baru tahu saya semur itu aslinya dari masakan belanda dan Cina. trus baru dengar juga nih masalah brenebon itu kayaknya jarang terdengar ya masakan dan resepnya?
BalasHapus