“Hah, kok bisa itu Wade Watts sekolahnya di OASIS, pestanya juga di OASIS. Bahkan banyak yang bisa cari duit dari sana.” ujar saya dalam hati saat menonton Ready Steady One beberapa tahun lalu.
Ready Steady One adalah sebuah film distopik futuristik besutan sutradara spesialis film sci-fi, Steven Spielberg, yang memprediksi literasi digital masa kini. Film ini adalah adaptasi dari sebuah buku berjudul sama karya Ernest Cline yang diterbitkan pada tahun 2011.
Wade Watts adalah seorang bocah payah yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dunia metaverse OASIS karena dunia nyata sedang dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Kemiskinan merata hingga polusi udara sampai tingkat yang membahayakan. OASIS sendiri menawarkan dunia metaverse yang sangat lengkap, mulai dari sekolah, interaksi sosial, mencari nafkah, hingga berbisnis.
Saya yang menonton pada tahun 2020 saja merasa surealistik skeptis sama prediksi Ernest Cline, apalagi pembaca bukunya di tahun 2011?
Tapi ternyata prediksi Ernest Cline ini semakin mendekati kenyataan.
Mengenal Metaverse, (calon) dunia paralel baru
Layaknya dunia nyata, metaverse merupakan ruang digital yang memiliki dunianya sendiri. Metaverse adalah dunia 3 dimensi seperti dunia maya yang dilebur ke dalam dunia virtual. Diperlukan dukungan seluruh indera manusia ke akses virtual untuk merasakan dunia metaverse menjadi lebih nyata. Hingga sekarang, kita baru dapat mengakses metaverse melalui dua indera: penglihatan dengan menggunakan kacamata dan pendengaran dengan menggunakan perangkat jenama (headphone).
Bukan tidak mungkin beberapa tahun hingga dekade ke depan manusia dapat mengakses metaverse menggunakan kelima indera.
Layaknya di dunia nyata, kita juga dapat melakukan banyak hal di metaverse. Mulai dari berteman, menghadiri acara konser virtual, hingga jual beli dengan menggunakan uang digital. Pasti belakangan ini kamu pernah mendengar tentang real estate dan karya seni virtual yang dijual? Memahami literasi digital masa kini adalah langkah agar lebih siap masuk ke dunia metaverse.
Dipicu oleh Pandemi
Tidak bisa dipungkiri, perkembangan metaverse berada di puncaknya saat pandemi melanda. Lebih dari 92% responden menjawab hal serupa seperti survei yang dilakukan oleh Statista pada tahun 2022.
Pandemi Covid-19 yang mulai melanda di tahun 2020 menyebabkan banyak sekolah memberlakukan Study from Home (SFH) dan kantor memberlakukan Work From Home (WFH). Dari yang awalnya hanya mengandalkan aplikasi video conference seperti Zoom, Google Meet dan Microsoft Teams, kini mulai banyak aplikasi di internet yang memfasilitasi pertemuan secara daring yang membuat sensasinya terasa lebih nyata ketimbang hanya menonton pembicara dan bercakap-cakap saja.
Beberapa bulan lalu, komunitas dimana saya salah satu anggotanya diundang untuk mengisi acara konferensi bertajuk “International Adolescent Health Week” yang diadakan oleh salah satu universitas di Indonesia. Uniknya, acara tersebut diselenggarakan secara virtual tapi bukan menggunakan salah satu dari 3 platform yang saya sebut di atas, m
Layaknya bermain game RPG, di platform tersebut kita dapat membuat karakter sendiri. Para peserta yang mendaftar akan diberikan link dan akses untuk mengakses ruangan virtual yang telah didesain oleh panitia. JIka karakter kita kebetulan berpapasan dengan karakter lain, maka kita bisa saling melihat wajah yang terekam via kamera gawai masing-masing. Tidak hanya melihat saja, tapi kita juga dapat bercakap-cakap.
Ya, layaknya dunia nyata, kita hanya bisa berbicara dengan orang yang kebetulan berpapasan saja. Kehadiran aplikasi-aplikasi metaverse semacam ini membuat kehadiran di acara virtual terasa lebih nyata.
Saat hanya menggunakan 3 platform virtual dasar seperti Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams, terasa butuhnya fast internet provider karena pertukaran data akibat adanya video dan suara akan semakin besar. Tidak kebayang saya fast internet provider macam apa yang dibutuhkan untuk menyamai akses ke OASIS seperti yang ada di Ready Steady One.
Fast internet provider sebagai sarana literasi digital masa kini
Saya sudah menjadi pelanggan IndiHome dari Telkom Group belasan tahun lamanya. Dengan luasnya wilayah Indonesia, keterandalan jaringan internet tidak hanya berdasarkan fast internet provider saja, tapi juga keterjangkauannya hingga ke pelosok daerah. Bukan sebuah rahasia kalau IndiHome menyediakan jaringan internet hingga ke pelosok daerah sehingga membantu literasi digital masa kini masyarakat yang ada di pelosok.
Indihome sebagai fast internet provider menyediakan kecepatan jaringan dari 10 Mbps hingga 300 Mbps dengan harga sangat terjangkau.
Metaverse tidak akan menggantikan dunia nyata
Setelah mengetahui kenyataan Metaverse yang sangat nyata, akankah interaksi metaverse akan menggantikan interaksi di dunia nyata?
Tenang saja, mudah-mudahan tidak ya!
Pasalnya, berinteraksi dengan keadaan saling berhadapan adalah sebuah kebutuhan dasar manusia.
Jika para musisi terpaksa konser virtual akibat pandemi, sekarang jadwal konser di dunia nyata sudah saling sambung-menyambung seperti gerbong kereta api yang tak ada habisnya.
Sebagai contoh, kegemaran saya mendatangi konferensi ilmiah bukan cuma mempublikasi jurnal dan mempresentasikannya. Coffee break adalah salah satu waktu yang saya tunggu-tunggu di konferensi karena saya bisa “pedekate” dengan orang baru dengan memulai dari topik presentasinya sebagai pemantik awal basa-basi.
Ini menunjukkan bahwa metaverse sama sekali tidak dapat menggantikan dunia nyata seperti yang ada di novel/film Ready Steady One. Untuk sekarang, keberadaan metaverse seperti pelengkap dunia nyata atau bahkan “cadangan” jika banyak hal tidak mampu dilakukan seperti puncak masa pandemi tahun lalu.
Namun itu mungkin karena keadaan dunia nyata sekarang masih jauh lebih baik ketimbang di Ready Steady One. Jika dunia semakin buruk? Bukan tidak mungkin kehadiran metaverse bagaikan dunia utama layaknya di OASIS.
Namun mari berharap agar hal tersebut tidak terjadi!
Aku masih belum paham konsep metaverse ini mbak, tapi tulisan ini bikin aku melongo 😂, yang terbayang di kepalaku metaverse macam dunia maya bener gak ya mbak
BalasHapusMasih agak bingung ya Mba. Mungkin Metaverse ini dunia digital atau dunia maya yang dibuat oleh IndiHome. Kebayang di masa depan nanti teknologi bakal semakin canggih
HapusOh itu namanya metaverse digital ya, lagi bayangin gimana rasanya mata dipakain alat begituan
BalasHapusAku ngebayangin filmnya dimana orang ketemu cuma lewat virtual. Kalau dunia seperti itu suatu saat nanti, pasti bosan banget. Bakalam kangen hang out bareng teman. Kemarin pandemi gak ketemu saudara aja sedih
BalasHapusSemoga saja ya metaverse bisa jd kemajuan yang benar-benar dimanfaatkan sebijak mungkin. Penasaran bnget sih jg sama teknologi satu itu
BalasHapusAku tuh rada-rada takjub sekaligus ngeri kalau baca-baca soal metaverse. Soalnya kan emang kemajuan teknologi membawa kita ke dimensi yg mungkin dulu hanya angan-angan, sekarang bisa jadi nyata... Tapi juga serem mengingat belum ada norma dan hukum yg mengatur soal interaksi sosial di metaverse ini, jadi hmmm...sikapku masih netral aja menghadapinya sampai saat ini.
BalasHapusReady Steady One itu adaptasi dari buku yang dibuat tahun 2011? Wow ... luar biasa ya, seolah bisa meramal masa depan. Metaverse makin menjadi terasa nyata ya .... memang butuh internet yang cepat. IndiHome memadai banget.
BalasHapusWhoaaa mantab jiwa bangettt, klo ada indihome makin enjoyy berpetualang d ranah digital.
BalasHapusMau apa aja bisaaaa
Aku pernah ngerasain dikit metaverse gini karena pernah pake oculus rift. Asik banget sih, berasa nyata padahal gak nyata
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLiterasi digital masa kini memang harus ditunjang dengan internet cepat seperti Indihome. Kebayang di masa depan teknologi semakin berkembang. Pasti butuh koneksi internet yang stabil dan lancar
BalasHapusSaya baca artikel ini cuma bisa melongo nih masih belum terlalu paham sama metaverse digital ini. Penasaran banget nih sama metaverse digital ini
BalasHapusYang dimaksud metaverse ini ternyata aku masih belum paham. Meski udah baca tulisan ini, belum ngeh banget. Peer banget buat cari tau info ttg metaverse
BalasHapusDunia metaverse itu ngeri2 sedap juga kalau ga dibarengi dengan mitigasi risiko. Betul juga pastinya butuh jaringan internet cepat untuk mewujudkan dunia metaverse
BalasHapusKebanyang di masa depan gimana canggihnya teknologi. Akses internet tentunya harus yang stabil dan lancar. Internet cepat IndiHome memang rekomended
BalasHapusBenar saja, metaverse gak dapat sepenuhnya menggantikan kita di dunia nyata. Dulu jga sering mendengar pekerjaan kita akan tergantikan oleh kecerdasan teknologi tapi balik lagi teknologi pun kita yg mengaturnya dan interaksi apa pun belum tentu bisa dikendalikan oleh teknologi yaa Mbak
BalasHapusSepakat Mbak, sekarang konsep metaverse lagi booming dibicarakan, dan kita akan menuju kesana dengan kecanggihan teknologi.
BalasHapusKeren sih metaverse nih, kaya mainan tapi nyata gitu. Jadi kita punya duplikat diri kita di dunia maya yang melakukan berbagai hal seakan nyata di sana (Nah loh ehehe). Tapi dunia nyata nggak akan terganti kok, bisa tetap balance dan dalam proporsinya masing-masing ^^
BalasHapusWah iya ya, di era pesatnya teknologi digital, ada metaverse yang jadi interaksi masa kini
BalasHapusIya ya Metaverse bisa jadi pengalih dari dunia nyata. Tapi semoga hubungan antar manusia di dunia nyata tetap ada dan gak tergantikan ya.. :) Metaverse menarik banget sih buat diselami dan pastinya memang butuh jaringan yang mumpuni dan cepat.. 👍
BalasHapusBaru tahu nih saya ternyata sudah ada novel yang bercerita tentang metaverse ini. Kadang memang novel-novel fantasi itu suka jadi kenyataan ya, mbak.
BalasHapusKeren nih, metaverse rasa lokal udah bisa dinikmati masyarakat, semoga prospek kedepannya bagus dan semoga berdampak positif.
BalasHapusDunia digital yang makin keren dan tak bisa dianggap enteng ya kak karena kebutuhan kita pun makin maju ke depan
BalasHapusYang bagian coffe break sama...tapi bukan untuk pedekate cari koneksi, tapi ngobrolin (baca gosipin) temen yang lama ga jumpa yang ada di acara yang sama dengan teman bicara kita...--- itu saya :)
BalasHapusBtw, setuju berinteraksi dengan keadaan saling berhadapan adalah sebuah kebutuhan dasar manusia jadi metaverse tak bisa menggantikannya
Wow... Makin penasaran pengen liat dunia metaverse, apakah lebih seru dari dunia nyata?
BalasHapusJangan sampai dunia metaverse mengalahkan dunia nyata...serem
BalasHapusMenarik sekali ya ikut konferensi dalam bentuk metaverse. Mungkin saking ingin menggantikan feel seperti bertatap muka. Metaverse agak 'melenakan' sebenarnya karena jadi lupa dunia nyata dan sampai anak2pun keranjingan. Semoga dunia nyata tidak terganti ya
BalasHapusMakin keren aja terobosan Indihome ya
BalasHapusMantap banget sih IndiHome udah bikin metaverse jugaa, keren euyy!
BalasHapussy pernah nonton youtube yg bhs ttg metaverse. Jd nnt d dunia virtual itu kt bs meeting, berbelanja, bergaul, dsb d dunis metaverse tsbt. sprtnya asyik
BalasHapusBerapa kali suka nonton tayangan di youtube tentang metaverse dan sepertinya beberapa tahun kedepan kita mau ga mau akan ada di posisi yang harus mengikuti ini
BalasHapusInternet cepat jadi kebutuhan saat ini ya mbak
BalasHapusKarena sekarang eranya dunia digital
Aku sudah lama jadi pelanggan IndiHome
Ternyata gak hanya telkomsel yang mulai pakai fitur metaverse,indihome juga ya ternyata, meski kmrin sempat kena kasus ya mbak
BalasHapusDunia harapan baru di masa depan yaa..
BalasHapusMetaverse yang aku kenal, aku pikir hanya sebatas kita bisa menyapa orang di dunia maya. Ternyata bener juga, kini bisa melalui penginderaan yang lebih luas.
Semoga semakin maju dan semakin membantu teknologi ini dalam kehidupan manusia.
Metaverse ini awalnya saya pikir hanya ada di film -film. Ternyata bisa diwujudkan ya . Meski nggak terlalu mengikuti bangga juga dengan terobosan Indohome.
BalasHapusDunia Metaverse memang perlu kecepatan tinggi dari indihome.gak perlu diragukan lagi. buat bangga sebagai penggunanya.
BalasHapusTeknologi udah semakin canggih ya mba, pesat banget perkembangannya. Jadi memang harus terus update literasi digital masa kini biar nggak kudet.
BalasHapusluar biasa ya dunia metaverse itu, jadi penasaran sm filmnya hehe dan gak kebayang juga bakal pakai provider apa. Sekarang pakai IndiHome memang solusi banget apalagi pas pandemi, terimakasih IndiHome
BalasHapus