Wisata edukasi Animalium adalah alternatif ide liburan anak tapi tidak menyukai kondisi keramaian. Berbeda dengan berbagai tempat wisata di sekitaran Jabodetabek, Animalium berada di komplek BRIN (Badan Riset Internasional), Cibinong, sehingga untuk menuju ke sana tidak seramai jika harus ke pusat Kota Jakarta atau ke Puncak.
Animalium adalah lokasi wisata edukasi yang belum lama ini diresmikan. Pastinya akan memikat semua umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Mumpung masih baru, (semoga terus) terawat, dan belum banyak yang tahu, simak 7 alasan kenapa kamu harus banget wisata edukasi animalium!
Kenapa harus wisata edukasi Animalium?
Meski Animalium sudah dibuka untuk umum, kesiapan Animalium sendiri masih 70% menurut saya. Masih ada kandang yang kosong, masih ada habitat mikro yang masih belum terisi, masih ada seksi bilik ruangan yang masih dikunci, hingga masih ada papan identifikasi hewan yang masih belum lengkap. Dalam keadaannya yang belum sepenuhnya rampung, saya tetap merasa wisata edukasi Animalium sangat layak untuk dikunjungi.
Mengapa?
1. Harga cukup mahal tapi puas
Animalium yang berada di bawah BRIN mengklaim bahwa untuk masuk Animalium gratis. Harga tiket yang dibayarkan sebenarnya adalah harga bundel paket edukasi yang akan didapatkan peserta.
Begitu kurang lebih pembelaan pihak “Animalium” saat merespon pengunjung yang mengeluh mengapa mahal sekali harga tiket masuk wisata edukasi Animalium.
Harga minimal masuk Animalium untuk dewasa (pendamping) adalah 75 ribu rupiah dan untuk anak usia sekolah adalah 95 ribu rupiah. Tiket bisa dibeli langsung ke web Animalium. Kok harga masuk anak-anak lebih mahal ketimbang harga masuk dewasa? Oh ya, anak usia di bawah 3 tahun gratis ya!
Meskipun harga tiket yang “cukup mahal”, kamu tidak akan merasaa mahal mengingat betapa luasnya area, interaktifnya multimedia, lengkapnya fasilitas, hingga variatifnya koleksi hewan dan alat peraga.
Memang dapat apa saja dan ada apa saja sih di Animalium?
2. Dapat Workbook dan alat tulis
Sekarang saya akan menjawab kenapa harga tiket masuk anak usia sekolah lebih mahal dibandingkan pendamping dewasa. Anak usia sekolah akan mendapatkan “workbook”, pensil warna, dan pensil. Buku kerja ini berupa binder berukuran besar, kokoh, berwarna dan berisi belasan lembar kertas kerja penuh warna pula. Saat mendaftarkan tiket, petugas akan bertanya berapa usia si anak. Ternyata buku kerja yang akan diberikan disesuaikan dengan usia anak.
Misalnya anak saya yang berusia 8 tahun mendapat buku kerja Level 2 dan yang berusia 4 tahun mendapatkan buku kerja Level 1.
Sementara untuk pendamping juga mendapatkan buku kerja biasa tanpa kemasan binder serta sebuah pensil. Namun tetap semua halamannya penuh warna. Tertera di halaman buku kerja untuk orang dewasa adalah Level 4.
Apa perbedaan level di tiap buku kerja?
Semua buku kerja berformat tiap lembarnya berupa satu halaman penjelasan singkat setiap sektor bilik Animalium dan satu halaman lembar pengerjaan. Untuk Level 1 biasanya berupa tracing, mencocokkan bayangan, hingga mewarnai. Untuk Level 2 berupa soal dengan uraian singkat, pilihan ganda, dan mewarnai. Untuk Level 4 berupa soal dengan esai panjang. Level 3? Wah kurang tahu ya, karena keluarga kami belum ada yang segmen umurnya untuk Level 3 😜.
Anak usia di bawah 3 tahun tidak mendapat workbook ya karena tiket masuknya juga gratis.
Untuk yang mendapatkan workbook Level 2 hingga 4 akan sangat seru jika langsung mengerjakan di tempat karena banyak informasi yang jawabannya ditemukan di Animalium langsung. Dikerjakan di rumah bisa sih, tapi harus modal googling. Tentu pengalamannya tidak akan seseru jika mengerjakan langsung di tempat.
3. Lokasinya luas
Sejalan dengan visi Animalium sebagai wadah penerapan pembelajaran mengenai kehidupan satwa, diharapkan kita bisa berkontribusi membangun kecerdasan ekologis pada generasi penerus bangsa. Animalium didesain sebagai kawasan ilmu pengetahuan satwa (Animal Science Tourism) terbesar di Indonesia yang menempati lahan seluas 1.5 hektare yang terbagi menjadi kawasan indoor dan outdoor berupa aviari. Terdapat juga taman estetik di beberapa titik sehingga mempercantik Animalium.
4. Alurnya edukasi yang runut
Saat petugas Animalium membukakan pintu gerbang masuk, pengunjung langsung disuguhkan dengan bilik besar berisi pajangan hewan dengan lighting memukau. Di depannya terdapat 2 layar sentuh besar yang menjelaskan soal klasifikasi hewan beserta status kepunahannya berdasarkan IUCN.
Setelah melewati bilik tersebut, pengunjung diajak belajar Kingdom pertama, Aves (burung-burungan), melalui instalasi dan penjelasannya di ruangan indoor. Setelah itu pengunjung bisa melihat langsung burung secara outdoor di kawasan aviari yang diklasifikasikan berdasarkan jenis habitatnya. Mulai dari ekosistem hutan, perumahan, hingga sungai. Setiap segmen bilik aviari didesain dengan ekosistem yang benar-benar menyerupai ekosistem aslinya.
Kingdom burung yang melingkupi instalasi indoor dan kawasan outdoor aviari termasuk paling lengkap dan luas dibandingkan dengan penjelasan kingdom lainnya. Dalam kunjungan kami selama 2,5 jam, mungkin kami menghabiskan waktu satu setengah jam pertama di Kingdom Aves.
Alur untuk Kingdom lain juga sama, yakni pengunjung mempelajari terlebih dahulu penjelasan soal ekologi Kingdom tersebut beserta klasifikasinya, baru kemudian dibawa ke bilik berikutnya yang terdiri dari berbagai hewan yang hidup langsung di habitat mikronya.
Konsep yang konsisten dan efisien ini membuat Animalium menjadi tempat wisata edukasi menarik bagi anak-anak dan dewasa. Secara desain arsitektur juga Animalium memiliki konsep kronologis ruang yang mengalir sehingga dari satu gedung kotak besar, pengunjung diajak melewati rute berkelok-kelok yang bisa dikunjungi sekali jalan, tanpa mengulang bilik yang sama kembali. Sebuah konsep yang jarang saya temui di lokasi-lokasi wisata edukasi di Indonesia.
5. Koleksinya cukup lengkap
Bisa dibilang Animalium layaknya kebun binatang mini. Koleksinya relatif lengkap beserta dengan habitat mikronya. Yah, minus binatang-binatang besar yang tidak ada. Namun tetap cukup representatif serta memperkaya pengalaman wisata edukasi Animalium.
Animalium sendiri belum lama ini diresmikan. Pun, dari kunjungan kemarin saya melihat bahwa Animalium belum berfungsi secara 100%. Masih ada bilik ruangan yang ditutup dan belum diisi dengan instalasi peraga, masih banyak pula kandang yang kosong. Ada beberapa juga kandang yang sudah terisi hewan tapi papan petunjuknya tidak ada.
Meski belum beroperasi sepenuhnya, saya tetap merasa wisada edukasi Animalium tetap memuaskan bahkan jika dibandingkan dengan biaya masuk yang dibayarkan. Kebayang kan bakalan sememuaskan apa mengunjunguni Animalium nantinya disaat semua ruangan berfungsi dan koleksi hewannya sudah lengkap?
6. Media interaksinya luar biasa
Sejauh apa media interaksi mendukung lokasi wisata edukasi di Indonesia? Sadly, I might said very minimum!
Namun tidak untuk Animalium. Animalium yang seperti museum binatang ini jauh dari konsep membosankan karena media interaksinya seperti direncanakan dengan sangat matang dan pastinya rela mengeluarkan kocek yang cukup besar.
Semua media interaksi di Animalium sangat menyenangkan. Dimulai dari layar sentuh besar mengenai status kepunahan hewan yang langsung terhubung dengan pencahayaan instalasi hewan di depan kita, layar yang seolah-olah menjadi X-ray Orangutan, hingga timbangan interaktif yang memberitahu kira-kira kita sama beratnya dengan hewan apa.
Anak-anak kami yang berusia mulai dari 2,5 tahun hingga 8 tahun merasakan kesenangan yang luar biasa. Jangankan mereka. Kami yang sudah dewasa saja merasa terhibur dan banyak belajar dari wisata edukasi Animalium ini.
7. Estetik dan memanjakan mata
Animalium tidak hanya cocok untuk belajar saja, tapi semua konsep mulai dari bangunan, desain interior, hingga pencahayaan benar-benar meningkatkan mood untuk belajar. Bahkan, cocok untuk kunjungan orang dewasa yang niat hanya ingin berjalan-jalan santai saja.
Interior gedung bernuansa indusrialis minimalis dengan sudut lighting yang tepat memperkuat penyorotan. Bahkan, sekedar untuk berfoto atau memfoto objek instalasi menghasilkan foto yang sangat indah. Begitu juga dengan suasana di aviari. Habitat yang dirancang sedemikian menyerupai aslinya tidak asal rancang karena juga turut memperhatikan keindahan visual.
Bahkan, mengunjungi area aviari Animalium seperti mengunjungi hutan atau sungai di tengah kota. Tidak lupa dengan suara arus sungai yang menenangkan.
Apakah kami akan mengunjunginya kembali?
Tentu saja! Namun tentunya tidak dalam waktu dekat. Kami sangat menunggu mengunjungi Animalium saat semua prasarana sudah lengkap, semua kandang sudah terisi, dan semua seksi bilik sudah terisi. Mungkin awal tahun depan?
Jujur pengalaman di Animalium ini melebihi ekspketasi kami, mungkin juga ekspektasi banyak pengunjuhng lainnya. Mendadak harga yang “tidak murah” dibayarkan terasa menjadi sangat murah.
Pengalaman wisata edukasi Animalium benar-benar pengalaman yang menyenangkan. Semoga saat sudah beroperasi 100% harganya tidak naik. Aamin!
Ingin mengetahui informasi Animalium lebih lanjut, bisa langsung mengunjungi Instagram @animalium.id.
Harganya worthed lah ya mba, sepadan dengan fasilitas di animalium. Cocok nih dijadikan destinasi liburan sekolah.
BalasHapusWah baru tau ada Animalium... Pengen ke sana ah sama adek mumpung masih usia sekolah, jadi bisa nebeng sebagai pendamping wkwkw
BalasHapusWah, bagus banget. Untuk biaya masuk, saya rasa sepadan lah ya dengan apa yang didapat. Wawasan anak-anak juga bakal bertambah kalau ke sini, daripada diajak ke playground di mall doang.
BalasHapusHuhu, coba dekat, langsung meluncur nih...
Wah, kalau fasilitasnya seperti ini sih worth it banget itu harganya Mba. Tempatnya nyaman, pengetahuan yang didapatkan juga banyak, anak-anak excited dan nggak membosankan karena dikasih workbook dan full of activities.
BalasHapusYa Allah, iya ya semua media interaksi di Animalium sangat menyenangkan. Anak pasti akan betah...
BalasHapusLayar sentuh besar mengenai status kepunahan hewan yang langsung terhubung dengan pencahayaan instalasi hewan, layar yang seolah-olah menjadi X-ray Orangutan, hingga timbangan interaktif yang memberitahu kira-kira kita sama beratnya semuanya bikin penasaran pengen lihat langsung.
Keren yaaa... konsep yang diusung animalium ini sudah modern banget dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk menarik minat anak. Konsep seperti ini kayaknya bisa diterapkan juga untuk kebun binatang, museum, dan tempat2 wisata edukasi lainnya.
BalasHapusJadi sebenernya Animalium ini juga diperuntukkan untuk riset juga gitu ya..?
BalasHapusAku selalu tertarik dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang biologi. Karena dengan mengenal berbagai macam jenis hewan (burun) maka kita semua semakin menjaga lingkungan agar mereka gak punah.
Bener-bener sad banget kalau hewan-hewan langka nantinya hanya bisa dinikmati melalui screen atau buku.
Jadi pingin juga kesana..karena biaya mahal mending jika sudah lengkap deh. Semoga segera dilengkapi.
BalasHapusWuaa someday semoga yang model kayak gini bisa ada di bandung, menurut aku harganya cukup baik dengan fasilitas yang disediakan
BalasHapusDi wahana hiburan tiket bisa mencapai ratusan ribu rupiah, ini paket edukatif jadi harga segitu worthed it sih yaa, apalagi kalau semua bilik sudah terisi nanti...Baru tahu ada Animalium, bisa jadi tempat belajar , tambah wawasan pula tentang bangunan, desain interior, pencahayaan dan lainnya
BalasHapusWah, auto masuk list ini Mbak. Saya baru tahu tentang animalium ini. Sarana edukasi plus hiburan yang pas untuk untuk anak-anak. Tempatnya pun dekat ya ternyata masih di jabodetabek. Makasi banget untuk referensinya ya Mbak..
BalasHapusIni masih baru ya? Kalau ini sih harga sesuai dengan apa yang kita dapat, bagus keren dan memberi edukasi yang lengkap ke anak
BalasHapusWah ini mah cocok banget untuk melatih rentang fokus anak jadinya nggak terdistraksi dengan keramaian anak-anak lainnya
BalasHapuskalau pengalamannya seperti yang dituliskan mbak ya menurut saya harga tiket masuknya worth it aja yaa. tapi ini binatangnya hidup atau ada yang hidup ada yang mati gitu mbak?
BalasHapusMenarik nih, masuk wishing list, jadi nambah list saat berkunjung ke Jakarta, wisata seperti ini yang diperlukan anak-anak, belajar sambil bermain, keren
BalasHapusNoted!!
BalasHapusntar semoga ada rezrki dan kesempatan aku ajak anak dan ponakan cuss ke siniii
ih ya allah bagus bangeeetttt tempat wisatanya.. Animalium tuh kaya judul bukunya Julia Rothman yang selama ini diimpi-impikan punya... andai dekaatt pasti udah dikejar deh ke sana.
BalasHapusMasyaAllaah andai di Malang ada Animalium juga kek gini hihi.. pasti bakal betah ngajak anak kesana, sendirian pun ngga masalah wkwkw ga perlu nunggu bapaknya libur
BalasHapusharga tiket segitu tidak akan pernah merasa mahal mengingat betapa luasnya area, interaktifnya multimedia, lengkapnya fasilitas, hingga variatifnya koleksi hewan dan alat peraganya ya kak
BalasHapusAwal baca kok mahal banget ya masuknya, apalagi lebih mahal anak anak, tapi lihat yg didapat seperti perlengkapan edukasinya. muncul kata "oh " dalam hati, wajar sih apalagi lihat tempatnya, fasilitasnya, nyaman banget
BalasHapusMasyaa Allah banget ya tempatnya, bisa belajar alam sekaligus afa nuansa teknologi.y. keren deh
BalasHapus