Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan

Don't Worry No Rugi! 6 Rekomendasi Hotel Keluarga Murah di Singapura

13 komentar
Don’t Worry No Rugi! Liburan 2024 bersama keluarga ke Singapura mahal? Belum tentu!

hotel keluarga murah

Mencari hotel keluarga di Singapura paling menjadi momok. Pasalnya, harga hotel di Singapura bisa 3 kali lipat daripada di Jakarta untuk tipe, fasilitas, dan luas yang sama!

Perlu diketahui, hotel di Singapura memiliki kebijakan per-orang, bukan per-kamar. Oleh karena itu, kalau tertera kapasitas hotel untuk 2 orang, maka kamar hanya boleh diisi oleh 2 orang saja. Jadi, tidak ada tuh overcapacity. Jangan berpikir bisa akal-akalan membawa kasur tiup dan mengisi kamar kapasitas 2 orang dengan 4 orang. Kalau ketahuan, kamu akan didenda cukup besar, lho!

Masalahnya, harga kamar berkapasitas 2 orang di Singapura saja sudah sangat mahal untuk ukuran UMR Jakarta. Apalagi buat kamar berkapasitas 5 orang seperti keluarga dengan 3 anak seperti kami?


Nah, karena berwacana (semoga) bisa liburan keluarga ke Singapura, pencarian hotel keluarga di Singapura sudah dilakukan sejak awal tahun 2024 ini. Saya dan suami sudah ke Singapura tahun lalu sehingga punya gambaran lebih baik dalam mencari rekomendasi hotel keluarga di Singapura berdasarkan area dan ketersedian makanan halal.

So, Don’t Worry No Rugi! Yuk, sini aku spill rekomendasi hotel keluarga di Singapura!

Rekomendasi Hotel keluarga di Singapura

Aku punya kriteria sendiri saat mencari penginapan keluarga di Singapura. Harus dekat dengan stasiun MRT dan dekat dengan restoran halal. Rugi banget dong kalau tidak memaksimalkan transportasi umum di Singapura. Naik taksi online di Singapura juga sangat mahal. Parameter mencari makanan halal pun juga menjadi penting mengingat keluarga kami termasuk ketat dalam urusan makanan.

Rekomendasi hotel keluarga murah di Singapura ini sudah dikurasi 2dengan pengecekan melalui Google Maps, memastikan jarak stasiun MRT cuma ratusan meter serta ada restoran halal dan minimarket terdekat.

Pro-tips Don't Worry No Rugi #1: Booking hotel minimal 3 bulan sebelum kedatangan karena harganya jauh lebih murah!

Pro-tips Don't Worry No Rugi #2: Ada Kupon Diskon di bawah tulisan ini!


1. ST Signature Bugis Beach

hotel keluarga murah

Rekomendasi hotel keluarga murah di Singapura pertama adalah ST Signature Bugis Beach. Sebagai keluarga yang hobi wisata kuliner dengan standar halal agak ketat, Bugis adalah kawasan terfavorit kami di Singapura. Cari makanan halal super gampang, mulai dari masakan Cina, Prancis, Arab, Turki, sampai Indonesia. Mulai dari makan berat sampai roti dan es krim. Banyak juga restoran halal yang buka sampai malam.

Ada Bugis Junction sebagai mall terdekat dimana kamu bisa belanja dan hunting makanan. Dekat dengan Masjid Sultan dan Haji Lane yang merupakan salah satu ikon Kota Singapura.

Hotel keluarga ini cocok buat kamu yang berniat menjelajah Singapura seharian. Meski luas kamar tidak besar, ST Signature Bugis ini sudah memiliki kamar mandi sendiri. Model bunk bed juga bakal disukai oleh anak-anak! So, Don't Worry No Rugi.

hotel keluarga murah



2. Village Hotel Bugis by Far East

hotel keluarga murah

Kalau kamu terlalu lelah dengan tipikal hotel di Singapura yang sempit, aku punya rekomendasi hotel keluarga murah di Singapura lainnya, Village Hotel Bugis. Cocok buat kamu yang ingin lebih bersantai di Singapura tanpa terlalu ambisius menjelajah kota. Cocok sekali menjadi hotel keluarga karena memiliki kolam renang dan menyediakan sarapan halal. Lokasinya persis di sebelah Raffles Hotel sehingga cocok juga untuk hospital visit.

Tidak jauh dari Stasiun MRT Bugis dan tinggal menyebrang ke Masjid Sultan dan Haji Lane. Cocok bagi family traveller muslim.

Khawatir dengan harganya? Don’t Worry No Rugi! Surprisingly, harganya tidak jauh dari hotel bintang 2 dan 3 itu untuk family room. Tipsnya, pesan kamar minimal 3 bulan sebelum hari kedatangan. Kalau luas kamar bintang 2 biasanya belasan meter persegi, untuk kamar keluarga Village Hotel Bugis ini bisa 32 m2.

hotel keluarga murah

3. The Great Madras

hotel keluarga murah

Kamu hobi eksplorasi budaya dan masakan India? Tinggal di Little India adalah jawabannya! Meski hotel ini bernuansa shophouse, The Great Madras memiliki fasilitas kolam renang, lho! Sangat cocok bagi kamu yang ingin bersantai sekaligus berpetualang menjelajah Kota Singapura karena sangat dekat ke stasiun MRT.

Hanya dengan berjalan kaki, kamu juga bisa mengunjungi kuil Sri Veeramakaliamman yang menjadi magnet warga Singapura keturunan India serta menengok sejarah kebudayaan India di Indian Heritage Centre.

Tidak hanya cocok untuk mengeksplor Little India, hanya berjalan kaki kurang dari 1 km, kamu juga sudah bisa mengeksplorasi Bugis. Di seberang jalan besar The Great Madras juga ada Sim Lim Square, cocok untuk beli barang-barang elektronik.

Yang membuat The Great Madras cocok sebagai rekomendasi hotel keluarga murah di Singapura adalah kapasitas kamarnya yang bisa memuat 6 orang (dewasa)! Sungguh jenis kamar yang langka di Singapura. Tidak hanya cocok untuk keluarga dengan anak banyak, tetapi juga cocok sebagai tempat menginap liburan bersama teman.

Don't Worry No Rugi!

Dengan membayar kurang dari Rp 500.000/orang/malam di kamar tipe family room, kalian sudah bisa menginap di penginapan yang bagus dan strategis. Tidak cuma itu, kamar yang terdiri dari 3 king bed ini menempati 3 bilik yang bisa ditutup dengan pintu geser sehingga menciptakan privasi sendiri. Cocok buat 3 pasang suami-istri yang berencana menginap bersama!

hotel keluarga murah

4. Yotel Orchard

hotel keluarga murah
Ke Singapura? Menginap di Orchard donk!

Orchard identik dengan jantung Kota Singapura dimana disana terdapat pusat bisnis dan perbelanjaan. Segala jenis toko mulai dari level ITC sampai high luxury brand juga ada di sepanjang Jalan Orchard.

Menginap di Orchard? High-rise building? Kamar buat keluarga? Fasilitas kolam renang dan gym? Hotel bintang 4? 90% dari kamu pasti sudah memikirkan harga selangit yang tidak masuk akal.

Don’t Worry No Rugi! Sini aku bisikin rekomendasi hotel keluarga dengan semua kategori di atas yang memiliki harga DI BAWAH 3 JUTA per malam.

Yotel Orchard menawarkan ketrendian khasnya dengan nuansa warna ungu. Meski kamarnya cenderung tidak luas (bahkan bisa lebih sempit ketimbang kamar hotel bintang 3 di Singapura), kamu tidak akan merasa seperti dalam sangkar karena desainnya yang minimalis dan penuh pertimbangan. Bayangkan, kamu bisa mendapat fasilitas kamar seperti mini bar, Safe Deposit Box, bahkan sampai papan setrikaan.

Salah satu yang menarik di Yotel Orchard adalah Smart Bed yang seperti kasur rumah sakit. Jadi kalau sedang ingin nonton, sandaran kasur bisa agak ditegakkan. Untuk tipe kamar, terdapat 1 bunk bed di atas smart bed.

Berminat menginap di rekomendasi hotel keluarga ini?

hotel keluarga murah

5. Cube Family Boutique Hotel

hotel keluarga murah

“Kemarin liburan keluarga besar coba sewa hotel kapsul sekamar. Seru banget! Anak-anak malah senang banget jadinya.” - Plurk seorang teman.

Ternyata hotel kapsul tidak hanya identik dengan budget solo traveler saja, tetapi bisa juga disewa sekamar penuh buat keluarga. Memesan hotel kapsul biasanya harus siap berbagi kamar dan berbagi kamar mandi. Namun tidak untuk Cube Family Boutique Hotel.

Rekomendasi hotel keluarga murah di Singapura ini memang menyediakan suasana hotel kapsul yang menggunakan bunk bed dengan segmen tamu keluarga. Mulai dari pasangan suami-istri, keluarga dengan anak 2, keluarga dengan anak lebih dari 2, hingga perjalanan keluarga besar karena Cube Family Boutique hotel menyediakan kamar connecting dengan kapasitas 8 orang dewasa!

Kamu juga tidak perlu berbagai kamar mandi karena tersedia kamar mandi pribadi. Sharing kamar mandi hanya dengan anggota keluarga saja lebih nyaman dibandingkan dengan orang yang tidak dikenal. Don't Worry No Rugi!

Lokasi hotel keluarga ini sangat dekat dengan pintu stasiun MRT China Town, bikin perjalanan menjelajah Singapura bersama keluarga menjadi sangat mudah!

hotel keluarga murah

6. Travelodge Harbourfront

hotel keluarga murah

Travelodge adalah jaringan hotel yang sudah terkenal dengan kebersihan, fasilitas, interior, dan harga terjangkau.

Berlokasi di seberang Vivo Mall persis, rekomendasi hotel keluarga murah ini sangat praktis dan nyaman bagi perjalanan keluarga. Tersedia kamar triple dan quadruple, lho! Mau cari makan juga gampang karena banyak pilihan di Vivo Mall mulai dari fastfood hingga restoran menengah ke atas. Mau ke Sentosa Island dan menjelajah bagian lain Singapura juga gampang karena terdapat stasiun MRT dan stasiun kereta menuju ke Pulau Sentosa.

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau untuk ukuran kamar keluarga di hotel bintang 4 Singapura dengan lokasi yang strategis.

hotel keluarga murah

Pro-tips Don’t Worry No Rugi #4! Jadilah Traveloka Affiliate

“Mom, mau dong yang punya rekomendasi hotel di Singapura untuk family 5 orang yang harganya masih affordable!”, tertulis di salah satu WAG siang itu.

Berhubung sudah menjadi keluarga beranak 3, mencari penginapan dan hotel keluarga menjadi tantangan sendiri. Kebanyakan hotel cuma menyediakan kamar dengan kasur standar seperti (hanya) double bed dan twin bed. Mencari ukuran kasur dengan cara menghubungi langsung pihak hotel juga sudah menjadi SOP saya saat mencari hotel keluarga karena berhubungan dengan perlu atau tidak menambah kasur ekstra (extra bed). Kalau pakai extra bed harga-nya jadi berapa? Ketimbang pesan family room hotel lain mana yang lebih murah?

Intinya ribet! Belum lagi standarku yang harus dicocokkan lokasinya melalui Google Maps.


Sudah makan waktu cukup banyak, rasanya rugi kalau tidak membagikan rekomendasi hotel keluarga murah ke teman-teman yang lain. Tentu niat utamaku adalah supaya info yang kupunya ini bermanfaat bagi orang banyak. Teman-teman lain tidak perlu buang-buang waktu mencari opsi hotel keluarga. Biar lah aku yang bantu carikan,  hobi juga sih hehe.

Selain memberikan manfaat, bagaimana kalau sekalian ada “recehan” mengalir sebagai bonus?

Don't Worry No Rugi! Ternyata bisa banget berkat program Traveloka Affiliate!

Sesuai jargon Don’t Worry No Rugi, Beberapa hal yang bikin aku senang menjadi Traveloka Affiliate adalah memberikan link rekomendasi hotel melalui Traveloka yang memiliki menawarkan kemudahan  seperti No Need to Pay Now untuk Hotel dan Flexible Visit Date untuk Experience.

Fitur No Need to Pay Now bakal berguna buat kamu yang impulsif mengganti rencana atau bahkan mengantisipasi kejadian tidak mengenakkan yang membuat batal berangkat. Flexible Visit Date juga berguna banget menurutku. Contoh nih ya, pengalamanku mau mengunjungi Legoland di Hari Rabu, eh belakangan baru tahu ternyata Legoland tutup hari Rabu. Coba tidak ada fitur Flexible Visit Date, rugi bandar deh!

Menjadi Traveloka Affiliate cukup menyenangkan karena kita bisa merekomendasikan tidak hanya hotel, tapi juga Xperience. Suka gatel soalnya melihat diskon hotel dan Xperience di Traveloka tapi tidak dibagikan ke WAG. Sesenang itu melihat reaksi teman yang bahagia bisa mendapatkan harga promo dan diskon untuk rencana liburannya.

Oh ya, untuk Rekomendasi Hotel Keluarga Murah Singapura, bisa gunakan kode GOSINGAPURA.

Traveloka Affiliate mempunyai sistem link affiliate menempel. Artinya, siapa pun yang menggunakan link affiliate kita, maka pesanan hotel atau Xperience yang mereka pesan akan memberikan komisi ke kita sebagai Traveloika Affiliate.

Meskipun hotel dan Xperience yang dipesan bukan yang kita promosikan.

Menarik bukan? Jadi lah bagian dari keluarga Traveloka Affiliate. Mau serius, mau sampingan, mau iseng-iseng, yang penting bisa memberikan manfaat bagi yang lainnya. Setuju tidak?

Yuk langsung scan barcode atau langsung klik gambar di bawah saja! 😘

traveloka affiliate

Disclaimer: Seluruh foto hotel di situs ini diambil dari traveloka.com

Setengah Hari Jalan-Jalan di Kudus, Bisa Ngapain Aja?

38 komentar
Setengah hari di Kudus bisa dapat banyak banget! 

“Aku diajakin operasi ke Kudus, wiken nanti, mau ikut ga?” 

 


Oh tentu, ajakan impulsif berkedok operasi akhir pekan  tidak akan saya lewatkan. Memang sebelumnya sudah berpesan ke suami untuk ikut turut serta kalau dia diajak operasi/acara rentang area Jawa, Palembang, dan Pontianak. Alhamdulillah sudah pernah ke Palembang dan Pontianak. 

Kami memutuskan melakukan perjalanan naik mobil demi kefleksibelan. Berangkat Jumat sore setengah 3, transit malamnya di Semarang dan menginap, kemudian melanjutkan perjalanan ke Kudus setelah Subuh.

Rencananya sih di Kudus kami menginap semalam di rumah teman suami dan kembali ke Jakarta di hari minggu. Loh harusnya 2 hari 1 malam di Kudus judul blognya, kok malah setengah hari di Kudus? 
Jawabannya ada di blog ini! 

Ternyata (hampir) cukup setengah hari jalan-jalan di Kudus 


Berhubung suami seharian bakal operasi di salah satu Rumah Sakit di Kudus, otomatis saya bakal sendiri jalan-jalan di Kudus. Ini juga salah satu alasan kami kenapa lebih memilih membawa mobil sendiri ketimbang naik kereta api/travel ke Kudus. Setelah menaruh barang bawaan dan berbincang-bincang dengan tuan rumah, suami berangkat operasi bersama sang tuan rumah (temannya), menandakan saya pun berangkat bawa mobil sendiri jalan-jalan di Kudus. 

Bisa kemana saja setengah hari jalan-jalan di Kudus?

1. Ngopi di No. 8 Coffee 


Sebagai pengopi, tentu yang dicari adalah rekomendasi kafe di Kudus. Mencari rekomendasi kafe agak tricky karena jaman sekarang diksi dari kafe adalah restoran estetik. Padahal Kafe berasal dari bahasa Prancis, Café, yang artinya kopi. Butuh usaha untuk menyisihkan kafe estetik itu karena kebanyakan kopinya, mohon maaf,, 🥲. 

Akhirnya ketemu No. 8 Coffee yang merupakan pelopor coffee shop di Kudus. Tentu saja, kafe Kudus ini menggarap kopi dengan serius, malah menu utama yang disajikan adalah kopi dengan aneka bijihnya. Cemilan pendamping juga tersedia namun tidak banyak. 

Kafe ini menyabet beberapa penghargaan seperti 4th Place Indonesia Cup Toasters Championship. Baristanya, Imam Kurniawan. Juga termasuk peserta manual brewing class dan cupping class di Surabaya Coffee Festival 2015. 

Kedai kopi di Kudus ini cukup terspesialisasi, terlihat dari pilihan penyajian kopi yang tidak terlalu banyak dengan filter coffee sebagai andalannya. Nikmatnya ngafe di kota kecil, kopi berrkualitas dengan harga yang murah. Hanya dengan membayar Rp 20.000 kita sudah bisa meneguk segelas filter coffee. 

Tentu saya memesan flter coffee di No. 8 Coffee. Barista menawarkan saya mau menggunakan bijih apa. Tidak hanya menanyakan, tapi juga menjelaskan profil kopi dari ketiga bijih kopi yang ditawarkan. Karena saya ingin minum kopi filter dingin, ia pun menyarankan bijih kopi Weninggalih. Sepakat! 

Namanya juga kopi penyajian manual, sudah pasti tidak akan seinstan penhyajian kopi berbasis espresso. Saya tidak bosan menunggu, apalagi sambil duduk dimeja depan jendela muka sambil menyaksikan kendaraan lalu lalang di depan Jl. Menur, Kudus. 


No. 8 Coffee tidak luas, tapi cukup homey, mengingatkan kita perasaan bertamu ke rumah saudara kemudian disajikan kopi enak. Banyak terdapat peralatan vintage di berbagai sudut kafe, salah satunya alat pemutar piringan hitam. 

Tidak terasa, mas barista pun datang sambil membawa segelas kopi dingin. Bagaikan menenggak cairan selai nanas dengan after taste yang ringan. Saya suka sekali filter coffee yang disediakan oleh No. 8 Coffee. Sebelum meninggalkan kedai kopi, tidak komplit jika tidak sekaligus membeli bijih kopi, mengingat No. 8 Coffee juga tempat roaster. Saya memilih bijih kopi Menur yang memiliki profil chocolaty. Saya sangat puas menyeduh biji kopi ini dengan metode coffee drip di rumah. 

2. Sarapan Lentog di Sentra Lentog Tanjung 


Setelah memulai pagi dengan kopi, maka saatnya mencari sarapan. Sebenarnya saya dan suami sudah sarapan terlabih dahulu di rumah teman suami. Kami menyantap pindang kerbau dan soto kudus. Namun karena perut masih bisa diisi, sayang jika melewatkan salah satu kuliner khas kudus, Lentog. 

Namanya juga Sentra Lentog, praktis disini berkumpul banyak warung Lentog. Tinggal pilih saja secara random, insya allah enak semua. Salah satu yang terkenal adalah Lentog Tanjung Pak Mitro. Awalnya saya sudah mau ke sana, tapi melihat pemilik warung tampak belum siap, saya lebih memilih mendatangi Lentog Bu Sulasih. Sepi, tidak ada orang. Kayaknya asik nih sambil berbincang sekaligus mengalirkan sedikit rezeki. 

Lentog panas pun dihidangkan. Makan khas Kudus ini merupakan campuran lontong sayur lodeh, jadi sudah pasti kuahnya berwarna putih. Lentog yang dihidangkan di depan saya tidak otomatis disediakan beserta sate telor puyuh, tapi bisa ambil berbagai sate di meja hidang. Aslinya, Lentog terdiri dari tahu, tempe, sayur gori (nangka), dan santan. 

”Bu, apa beda lentog dan opor ya?” Tanya saya. 
”Lentog pakai kencur, kalau opor tidak.” Jawab Ibu penjual 

Sembari bercakap-cakap, tidak terasa, sepiring lentog hangan pun tandas berpindah ke perut saya. 

“Berapa bu?” Sembari saya mengeluarkan dompet. 
”10 ribu saja mba!” 
Ya ampun murah sekali ya 🥲. 

3. Cari drama pengusaha rokok di Museum Kretek 


Berjarak tidak sampai 2 km dari Sentra Lentog Tanjung, berdiri Museum Kretek di lahan yang sangat luas dengan harga tiket yang sangat murah. Hanya Rp 5.000!

Jika kamu merasa drama Jeng Yah, karakter Gadis Kretek karya Ratih Kumala, terlalu surealis, kamu harus tahu bahwa drama seperti itu tidak jauh beda dengan drama pengusaha kretek di kehidupan nyata. 

Lahirnya kretek di Kudus tidak dapat dipisahkan dari kehidupan H. Jamhari. Asal muasal kretek ini juga cukup konyol. Bermula dari H. Jamhari yang mengeluh sakit di dada dan tidak kunjung membaik. Iya pun mengoleskan minyak cengkeh di bagian dada dan pundak. Mengejutkan, sakit dadanya terasa membaik. Ia pun mencoba mengunyah cengkeh dan hasilnya lebih baik lagi. Ide yang terlintas di kepala H. Jamhari pun semakin menjadi-jadi. Ia merajang halus cengkeh dan dicampur dengan tembakau serta berbagai rempah lainnya. Setelah itu, dibungkus dengan klobot (daun jagung kering) dan diikat dengan benang. Ia menghirup bungkusan itu dan merasa sesak di dadanya pun sembuh. 

Well, let’s set aside, H. Jamhari and his pseudoscience. Intinya metode H. Jamhari ini dikenal luas dan dikenal dengan metode rokok obat. Nama rokok kretek itu muncul dari bunyi “kretek-kretek” yang muncul pada saat campuran tembakau-cengkeh dibakar. 


Jika H. Jamhari memulai kegilaan pseudoscience rokok obat, maka Nitisemito muncul sebagai pengusaha Kretek terkaya di jamannya, dengan nama kretek “Bal Tiga”. Kalau kamu merasa superior melakukan pemasaran dengan pasang iklan elektronik di New York Square? Jangan sombong dulu, nih Nitisemito ngiklan dengan cara sebar brosur pakai pesawat Fokker. Iya, PESAWAT 😂. 

Pengusaha rokok memang bisa setajir itu. Lihat saja komplek kantor-pabrik rokok terbesar di Indonesia yang terletak di Kota Kudus, jangan iri ya kalau kompleknya lebih bagus dari komplek perumahan kamu, hehe. Beberapa tahun lalu juga salah satu pengusaha rokok terbesar kedua di Kota Kudus baru menikahkan anaknya. Acara dirayakan di rumahnya yang luas lahannya SAMPAI ADA LAPANGAN GOLF PRIBADI. Penasaran dimana? Pokoknya di kaki Gunung Muria, kayak Puncak-nya Kota Jakarta.

Meski sangat sukses dan pernah jadi salah satu orang terkaya di Indonesia, Kretek Bal Tiga perlahan meredup sampai hilang sama sekali karena konflik internal, perang dunia, dan pendudukan Jepang. Mirip kan ceritanya kayak Kretek Gadis milik Jeng Yah yang sangat tenar kemudian hilang sama sekali karena kejadian G30SPKI. 

Selain cerita Nitisemito, kita bisa melihat berbagai macam peralatan membuat rokok kretek serta rupa botol saus tembakau. Dipajang juga berbagai kotak mulai dari rokok kretek hingga rokok modern.

4. Makan siang di Pindang Kerbau Haji Sulichan 


Kalau jalan-jalan di Kudus, jangan sampai lewatkan menyantap pindang kerbau deh, karena memang masakan khas-nya! Terutama Pindang Kerbau H. Sulichan. Lokasinya di tengah kota banget, benar-benar di samping simpang tujuh Kudus yang ikonik itu. 

Menempati ruko sederhana berwarna hijau, pindang kerbau H. Sulichan seolah-olah tidak pernah sepi dari pengunjung, padahal saya datang sudah lewat jam makan siang dan tetap sepi. Dengan Rp 20.000 saja, saya sudah bisa menyantap pindang kerbau tanpa nasi. Rasanya? Pokoknya unik deh. Segar dengan sentuhan santan dan hint asam yang pas. Ada sedikit rasa pahit yang malah meningkatkan kekompleksan cita rasa. Rasa pahit ini berasal dari daun melinjo. 


Nah, yang menarik dari Pindang Kerbau H. Sulichan ini adalah mereka menggunakan kecap yang tidak akan kamu temui dimana pun! Konon katanya, mereka menggunakan kecap yang dibuat oleh tetangganya. Tidak cuma itu, kecap tetangga ini juga bukan seperti yang dijual ke pelanggan lain, tapi sudah diracik khusus sehingga lebih cocok untuk masakan pindang kerbau. 

5. Beli oleh-oleh dan cari tahu sejarah kota Kudus di Museum Jenang Kudus 


Jalan-jalan di Kudus tidak lengkap kalau tidak beli Jenang Kudus sebagai oleh-oleh, atau setidaknya buat konsumsi sendiri. Bagi yang tidak tahu, Jenang Kudus mirip dengan Dodol Garut baik dari bentuk dan rasa. Jenang Kudus lebih tidak manis ketimbang Dodol Garut menurut saya. Nah, rasa “original”-nya itu uniknya malah rasa mocca. Rasa lain favorit saya yang kombinasi, yakni durian-nangka-mocca yang sepertinya menjadi best seller juga. 

Selain menjual Jenang, ada museum yang terletak di lantai atasnya. Hanya dengan tiket masuk Rp 10.000, Kamu bisa mengetahui sejarah Jenang Kudus mulai dari awal hingga sekarang yang sudah dalam manajemen generasi keempat. Selain sejarah merek Jenang Kudus, kamu juga bisa belajar sejarah Kota Kudus.
 
Pernah terpikirkan kenapa Kota Kudus terkenal dengan industri rokoknya? Atau kenyataan bahwa kenapa Kudus sebagai Kota Santri juga sebagai Kota Pengusaha? 


Nah, tak lain dan tak bukan karena slogan GUSJIGANG. Bagus menunjukkan bahwa rakyat Kota Kudus harus memiliki tata krama dan nilai-nilai kehidupan yang bagus. Ngaji menunjukkan bahwa masyarakat Kota Kudus adalah penuntut ilmu agama dimana nilai-nilai agama tidak lepas dari sendi kehidupan. Dagang berarti bahwa warga Kota Kudus wajib mandiri dan ikut serta menggerakkan roda perekonomian daerah, salah satunya ya dengan cara berdagang. 

Tak heran kan kenapa pemilik Pabrik Rokok dan Jenang Kudus merupakan santri? Yah meskipun sebenarnya dalam Islam rokok itu memegang nilai minimal makruh (kalau tidak mau disebut haram). 

Selain tentang sejarah Kota Kudus, juga ada sekelebat sejarah pengusaha raksasa rokok jaman dahulu yang bernama Nitisemito. Ada juga Museum Al Quran dimana kita bisa melihat berbagai “kertas” penulisan Al-Quran yang mulai dari kulit hewan, kain, hingga sekarang di kertas dengan berbagai macam rupa. Museum Jenang Kudus juga menampilkan karya anak Kudus berupa kaligrafi yang sudah memenangkan perlombaan baik skala regional, lokal, hingga internasional. 

Kudus, Kota selewatan yang kerap terlewat 

Kudus terkenal dengan Kota Santri karena sejarahnya yang erat dengan asal Sunan Kudus dan Sunan Muria (Gunung Muria, terletak di utara Kota Kudus). Selain sebagai kota sejarah, Kudus juga merupakan Kota dengan segudang kuliner lokal yang lezat seperti Pindang Kerbau yang menjadi favorit saya. Ada kuliner lain seperti Garang Asem Kudus yang terkenal, sayang tidak sampai kami jajal karena kami harus pulang mendadak akibat si tengah yang dirawat di Rumah Sakit karena Radang Paru.

Mendadak sekali, benar-benar di paginya mendapat laporan si tengah sesak napas, padahal Video Call malam sebelumnya tampak ceria. Pun, tidak ada gejala batuk-pilek seperti si bungsu. Qadarullah, memang sudah jalan Allah. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.

Jika memiliki waktu yang agak lowong, daerah wisata kaki bukit Gunung Muria juga wajib kamu jajal karena menawarkan wisata alam dan pemandangan yang menarik. 


Yuk, eksplor Kota Kudus! 

5 Rekomendasi Tempat Wisata Pangandaran yang Underrated Bagi Keluarga

10 komentar
“Masih pulang besok kan? Yuk besok dari jam 3 kita berangkat ke Pangandaran, bagus-bagus disana. Sekalian beli ikan, murah-murah dan segar disana!” Ajak tante (rahimahullah) impulsif, beberapa bulan/tahun lalu.

 


Masih segar terpatri di ingatan, tante yang sering secara impulsif mengajak kami ke Pangandaran setiap kami menginap di rumah Bandung. Apakah saya pernah ke Pangandaran? Lupa-lupa ingat. Rasanya pernah tapi lupa gimana rasanya. Mungkin pas masih kecil ya.

Semakin sering disinggung Pangandaran, semakin penasaran buat merencanakan liburan ke Pangandaran. Yah, meski agak kurang realistis karena jarak ke Pangandaran dari Jakarta cukup jauh, 8 jam lebih!

Orang Bandung biasanya doyan mencari hiburan pantai di Pangandaran. Ternyata di Pangandaran tidak sekedar pantai, tapi berbagai wisata alam yang indah. Memang ada apa aja sih di Pangandaran?

Rekomendasi Tempat Wisata Pangandaran

Di Pangandaran tidak sekedar wisata pantai, tapi juga cagar alam, ngarai, sungai. Wah komplit ya. Sini aku bocorin beberapa tempat wisata Pangandaran yang bikin kamu merasa tidak cukup cuma menginap hanya 2 malam saja.

1. Pantai Madasari


Tidak tahu apa-apa soal Pangandaran, Pantai Madasari adalah rekomendasi tempat wisata Pangandaran pertama yang saya incar. Sesimpel karena penginapan yang saya incar ada di area sana sih, hehe. Terletak di sudut timur menghadap teluk Pangandaran. Pantai Madasari memiliki pasir berwarna hitam. Karena belum banyak terjamah, jadi pantai ini masih terasala asri dan alami. Akses jalanan menuju ke Pantai Madasari juga belum terlalu bagus.

Pantai ini memberikan pemandangan pulau-pulau yang terhampar padu di kejauhan. Batu Karangnya unik dan pantainya landai sehingga cocok untuk main pasir di pantai. Tapi pantai ini agak bahaya untuk main ombak mengingat reputasi pantai selatan dengan ombak cukup kencang. Kamu juga bisa berkemah dan melakukan kegiatan outbound di sini sambil menikmati suara deburan ombak dan memburu matahari terbit.

2. Green Canyon


Tidak jauh dari Pantai Madasari, terdapat objek wisata Green Canyon. Rekomendasi tempat wisata Pangandaran ini cukup beken di kalangan teman-teman mahasiswa. Uniknya, Green Canyon ini dipopulerkan oleh Warga Prancis pada tahun 1993. Orang Sunda sendiri menyebutnya dengan Cukang Taneuh yang artinya jembatan tanah.

Merupakan plesetan dari Grand Canyon yang berada di Amerika, Green Canyon berbentuk ngarai yang terjadi akibat erosi tanah dari aliran Sungai Cijulang selama jutaan tahun lalu. Ngarai ini menembus gua dengan stalaktit dan stalakmit yang menawan.

Untuk mencapai Green Canyon, kita harus menyewa perahu kayuh dari dermaga Ciseureuh dan menempuh perjalanan 30-45 menit. Jangan khawatir, sudah banyak kok agen wisata yang menyediakan tur perjalanan Green Canyon dan dibanderol dengan harga sekitar Rp 200.000/sampan. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Grand Canyon mulai dari main kayak, berenang, memancing, panjat tebing, atau cuma sekedar menikmati pemandangan alam saja.

3. Pantai Batu Karas


Pantai Batu Karas juga termasuk rekomendasi tempat wisata Pangandaran yang paling terkenal. Pantainya landai dan ombaknya tenang membuat pantai ini menjadi primadona turis karena nyaman dijadikan sebagai tempat mandi pantai. Belum lagi kita juga disuguhkan pemandangan yang indah dari pantai yang bersih dan batu hiu yang terlihat. Di sini selain berenang, kamu juga bisa berselancar dan berkemah.

Banyak penginapan di sekitar pantai Batu Karas, salah satunya pondok wisata yang dikelola langsung oleh Disparda Kabupaten Ciamis.

4. Citumang (Green Valley)


Ada Green Canyon, ada juga Green Valley.

Dikenal juga dengan Citumang, merupakan sungai yang mengalir membelah hutan jati dan goa dengan air yang jernih kebiruan. Di badan sungai terdapat batu-batu padas dengan relung yang dihiasi relief alam aliran sungai. Green Valley bisa dicapai dengan berjalan 300 meter dari pintu masuk.

Citumang sendiri berasal dari legenda tentang seekor buaya buntung, si Tumang yang berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar membuat nama sungai yang melintasinya bernama Citumang. 

5. Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran


Di tengah Kabupaten Pangandaran, ada ujung daratan yang lokasinya dijadikan TWA Pangandaran. Daerah kawasan konservasi wisata alam ini dikelola oleh Perum Perhutani. Disini banyak terdapat goa-goa dan kawasan karst yang masih alami serta flora dan fauna yang masih cukup banyak jenisnya. Salah satu jenis fauna yang banyak terdapat di TWA Pangandaran adalah jenis primata.

Terdapat Goa Cirengganis di taman wisata ini yang cukup terkenal dengan keindahan alamnya serta kepercayaan masyarakat lokal terhadap gua ini.

Menginap di Mana?

Wah, dari yang sebelumnya saya cuma pernah dengar soal Pantai Madasari dan Pantai Batukaras saja, ternyata ada banyak objek wisata alam di Pangandaran yang tersebar di penjuru Kabupaten Pangandaran. Kayaknya ke Pangandaran tidak cukup cuma menginap 1-2 malam di 1 penginapan, tapi idealnya bisa 4-5 malam biar bisa merasakan banyak objek wisata alam sekaligus. 

Ada banyak rekomendasi Hotel Murah di Pangandaran yang bisa kamu eksplor mulai dari Rp 85.000 semalam. Dengan hanya Rp 600 ribu, kamu bisa menghabiskan seminggu menginap di area Pangandaran.

Bagaimana? Menarik bukan?

5 Rekomendasi Restoran Halal Paris yang Wajib Kamu Ketahui

26 komentar
Sebagai kota terbesar di Prancis, mana saja rekomendasi restoran halal Paris?

restoran halal paris

Berhubung kami hanya menghabiskan waktu 3 hari 2 malam di Paris dari total 1 bulan di Prancis, mohon dimaafkan kalau hanya sedikit restoran halal Paris yang kami coba. Berhubung di Prancis sertifikasi halal belum jamak, banyak restoran yang mengklaim sendiri bahwa makanan yang dijual halal. Kalau kamu ingin mencari restoran halal di Paris yang lebih variatif dan lebih anti mainstream, kamu bisa baca tips mencari restoran halal Prancis yang sudah saya unggah sebelumnya.


Beberapa kriteria kritis dalam menentukan restoran halal adalah restoran tersebut menggunakan daging halal dan tidak menjual daging babi. Sayang sekali bagi kamu pecinta makanan Indonesia, saya tidak mencantumkan satu pun restoran Indonesia halal di Prancis karena berdasarkan penelusuran di Google Map, saya tidak menemukan keterangan penggunaan daging halal.

Tapi jangan khawatir, sebagai kota metropolitan, di Paris banyak restoran-restoran seru kok! Yuk langsung cek sana list di bawah!

Restoran Halal Prancis yang Sudah Kami Coba

restoran halal paris

Buat kamu yang mungkin baru pertama kali ke Perancis, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat ingin makan di restoran.

Yang pertama adalah perhatikan jam buka restoran. Mayoritas restoran di Perancis tidak buka sepanjang hari. Tidak buka setiap hari juga TERUTAMA MINGGU. Jadi kamu wajib CEK GOOGLE MAP. Pastikan jadwal buka sesuai dengan rencana kunjunganmu.


Yang kedua adalah lakukan reservasi. Booking restoran di Perancis adalah KEHARUSAN. Di Perancis, restoran biasanya ukurannya kecil-kecil. Memang tidak semua restoran harus reservasi, tapi lebih baik lakukan reservasi dibandingkan manyun ditolak di depan pintu restoran. Apalagi restoran yang beken, wah itu bisa waiting list panjang hehe. Siapin mental juga kalau reservasi kamu ditolak.

Makanya aku bikin rekomendasi restoran halal Paris supaya kamu tidak bingung cari alternatif ke mana kalau reservasi ditolak 😜. Untuk restoran yang lebih ke comfort food alias warteg sih tidak perlu dilakukan reservasi.

Bikin reservasi gampang kok, bisa telepon, direct web, atau third party seperti aplikasi Deliveroo atau The Fork. Berhubung Bahasa Inggris orang Perancis agak diragukan, pasti kamu juga menghindari booking via telepon kan. Makanya bikin reservasi via direct web sangat dianjurkan.

Apa saja rekomendasi restoran halal di Paris?

1. Le Jumeyrah

restoran halal paris

Sudah di Prancis, rugi tidak mencoba Restoran Perancis HALAL. Ya karena tidak lain dan tidak bukan, hampir tidak ada restoran restoran Perancis Halal di Indonesia. Setau saya baru Cafe d’aurelie di Bintaro saja. Meski di Lyon kami sudah cukup banyak mencoba restoran Perancis halal, tetap sayang melewatkan makan makanan Perancis halal di Paris.

Pilihan pertama jatuh di Le Jumeyrah yang merupakan restoran yang mengusung masakan French-Mediteran. Berhubung sore itu hujan deras membasahi kota Paris dan lokasinya yang cukup dekat dengan penginapan, kami pergi menggunakan Grab XL karena kami berjumlah 6 orang. Perlu diingat, peraturan lalu lintas Perancis cukup ketat ya, jadi kalau rombongan kamu berjumlah lebih dari 3 orang, pesan Grab family/XL! Kalau kamu nekat ujung-ujungnya ditolak oleh supir Grab.

Le Jumeyrah berlokasi di pinggir jalan Rue-Saint Maur yang ber-elevasi. Layaknya restoran Perancis lainnya, restoran ini tidak luas. Nuansanya kalem dengan interior warna gelap. Entah kenapa saya jadi merasa agak remang-remang haha.

Kita mulai dengan makanan pembuka, kami memesan Toast with Foie Gras dan Beef Carpaccio. Kalau kamu sudah di Perancis, rugi tidak pesan Foie Gras. Kayak, mau cari dimana di Indonesia Foie Gras halal??? Nah Foie Gras itu standarnya disajikan setengah dingin dengan roti panggang dan selai buah tin. Sisanya bebas, tergantung kreasi chef restoran. Di Le Jumeirah pakai roti rye panggang dan plating biji delima dan saus honey soy. Kebayang tidak, jadi rasa “telur asin-nutty” Foie gras setengah dingin bercampur dengan rasa manis selai, dipadukan dengan hangatnya roti panggang dan dilengkapi dengan rasa crunchy asam delima dan diberi sensasi asin soy sauce. Duh, benar-benar kedalaman cita rasa yang komplit 😰.

Foie gras le jumeyra

Kami pesan Beef Carpaccio karena penasaran dan belum pernah pesan di restoran-restoran lain. Standar sih persaladan dedaunan, dipadu dengan parmesan kasar, tomat cherry, dan diberi nuansa protein dari beef slice. Tidak lupa dibalut dengan rasa asam balsamic vinegar.

Beef carpaccio le jumeyra

Untuk menu utama, kami pesan Duck breast (Canard confit), beef tenderloin, dan salmon steak. Kalau kamu ke Le Jumeyrah, WAJIB PESAN DUCK BREAST. Ada 2 alasan kenapa aku pesan duck breast. Yang pertama karena merasa dikecewakan oleh duck breast L’authentique, Lyon. Yang kedua, karena karbohidrat pendampingnya alih-alih mashed potato, malah dapat puree ubi oren!! Sebagai budak ubi, yha jelas aku terjual. Ini dada bebek yang dimasak lambat jadi bisa super lembut. Dada bebek dengan saus manis asin dipadukan dengan rasa manis ubi oranye. Enak banget sih, fix ini duck confit terfavorit di seantero Prancis.

Duck breast le jumeyra

Untuk menu utama lainnya seperti steak salmon cenderung so-so. salmonnya tebal tapi tetap juicy dan lembut. Sudah beberapa kali pesan salmon steak, tidak ada yang failed. Padahal Salmon itu kalau kematangan tidak enak dan kalau terlalu mentah juga kurang sip. Salmon potongan tebal juga rentan luarnya kekeringan dan dalamnya semi mentah. Kayaknya chef di Perancis jago mengolah salmon. Sayangnya, pelengkapnya cuma berupa tumisan buncis-kentang-wortel yang terlalu kering dan kurang berkesan. Berbeda dengan Salmon steak di La Belle Colombe, Lyon, tumisan di resto ini berupa terong, kentang goreng, jamur kancing yang ditambah dengan saus wortel creamy yang pecah banget!

Salmon steak le jumeyra

Untuk beef tenderloin standar sih, daging lembut dipadu dengan saus gravy dan mashed potato. Setelah berkali-kali pesan daging sapi, entah kenapa masakan daging sapi ala Perancis tidak ada yang istimewa. Anak-anak pesan kids meal, standar sih, makan kering ala bule haha. Jadi burger ditemani dengan kentang goreng. Kentang goreng di Prancis masih ada kulit yang menyangkut ya, jadi jangan heran.

beef tenderloin le jumeyra

Karena kami belum makan macaron sama sekali setelah hampir sebulan di Perancis, akhirnya kami memesan macaron vanilla untuk hidangan penutup. Eh yang datang macaron besar banget yang di bagian dalamnya ada es krim vanilla dan strawberry. Sejujurnya kemanisan sih, but that’s macaron, ain’t it? Dilengkapi dengan selai strawberry juga di plating sehingga memberikan rasa asam untuk menetralisir rasa manis macaron.

macaron le jumeyra

2. Le Confidentiel

restoran halal paris

Meski sudah banyak restoran Perancis halal yang kami coba, Le Confidentiel ini bisa dibilang cukup unik. Kenapa? Bisa dibilang ini restoran yang menjual makanan Perancis yang disesuaikan untuk orang Asia.

Ehm, kok bisa?

Berlokasi di belakang Champs-Élysées, rasa-rasanya hampir tidak ada alasan orang Indonesia untuk tidak mengunjungi restoran Perancis halal ini. Yah, siapa sih turis yang tidak mampir ke Champs-Élysées kalau ke Paris, hehe.

Lokasinya benar-benar di ujung jalan. Confidentiel banget ga tuh? Restorannya relatif luas dibandingkan restoran Perancis lainnya. Nuansanya perpaduan hitam dan ungu. Di dalam banyak orang berwajah India makan.

Saat kami buka menu, baru akhirnya mengerti kenapa ini restoran Perancis sangat Asia. Restoran Prancis mana coba yang menyediakan karbohidrat pengantar berupa nasi. NASI, bukan kentang atau pun roti. Tidak hanya itu, saya menemukan banyak tulisan thaï, tom yum, bahkan ada gingembre (jahe), yang merupakan rempah khas Asia.

Untuk starter, kami pesan Carpaccio de Boeuf du Limousin. Iya Carpaccio lagi padahal kemarin baru pesan Carpaccio haha. Memang hobi daging potongan dingin sih ya. Penyajiannya relatif sama, cuma ditambah buah zaitun dan tomat ceri. Porsinya lebih besar dibandingkan Carpaccio di Le Jumeyrah.

Carpaccio le confidential

“Aku menunggu waktu yang tepat memesan Souris D’Agneau”, ujar suami.

Souris D’Agneau adalah kuliner khas perancis yang merupakan kaki kambing di masak lambat selama 5 jam sehingga menghasilkan daging yang super empuk. Tinggal di geser pakai sendok aja sudah potek itu daging. Bumbunya kayak bumbu stew gitu ya, jadi kaldu daging plus saus tomat serta bumbu pelengkap lain. Suami yang sudah berkali-kali besan Souris D’Agneau cukup puas dengan versi di Le Confidential.

Lamb shank le confidential

Nah aku pesan Wok de Filet de Boeuf. Aku kira apa, ternyata yang datang tumis daging wok ala Asia banget HAHA. Tidak cuma perkara tumis di wok, tapi bumbunya juga kayak tumisan masakan Thailand. Pakai saus tiram, kecap ikan, serta printilan-printilan “jorok” seperti potongan tomat dan paprika. Tidak ketinggalan hiasan serehnya. Pokoknya kalau merem kayak makan di resto Thailand deh. Sayang, menurutku agak keasinan kalau makannya udah kebanyakan. Oh ya, ini disajikan pakai nasi juga, jadi benar-benar Asia sekali.

Beef wok le confidential

Kita pesan pasta buat anak-anak perempuan. Linguine Poulet sauce Forestière. Intinya pasta linguine pakai ayam dan saus Forestière. Bagi yang belum tahu, Forèstiere itu saus khas Perancis, kayak Alfredo di Itali. Forestière ini saus yang dibuat dari kaldu dan crème fraîche, jadi bukan dari susu ya. Nah Crème fraiche ini bahan masakan khas Perancis. Rasanya tidak se-asam dan teksturnya tidak setebal yoghurt tapi lebih berat dari susu. Unik kan? Nah aku bikin resep saus forestière ini instagramku, cocok buat kamu yang sudah bosan masak pasta itu-itu saja.

Pasta le confidential

Pesan pasta saus forestière dengan harapan seenak seperti yang di restoran La Belle Colombe, Lyon. Sayangnya kami agak kecewa, Saus Forestière agak kering dan rasanya lebih dangkal. Parutan parmesannya agak lebih menghibur dari tekstur rasanya.

Nah untuk désert kita pesan Mi-Cuit au Chocolat au Cœur Coulant Noisette et Sa Creme l’Anglaise. Singkat kata, lava cake biasa kok haha. Ini lava cake yang bolunya pakai cokelat Valrhona, merek kebanggan Prancis. Isian lava cake ada ganache cokelat hazelnut. Nah di cup terpisah disediakan creme l’anglaise yang lebih menyerupai fla vanilla. Yummy banget ini, coklatnya meleleh di mulut. Meskipun double isian begini, kombinasinya tidak kemanisan.

Fondant cake le confidential

Oh ya, maaf ya kasih nama menunya Bahasa Prancis, ternyata ada menu Bahasa Inggrisnya yang baru saya temukan saat baru mau pulang, haha.

3. Le Oulala

restoran halal paris

Sebuah hidden gem restoran halal Paris!

Hidden gem baik dari masakannya hingga lokasinya yang kayaknya jarang dibagikan oleh traveller Indonesia di Paris. Heran kenapa restoran yang menjual makanan khas Italia ini kurang terkenal, padahal ini adalah restoran halal Paris pertama di Paris, sudah berdiri sejak tahun 2006!

Kami menemukan ini juga tidak sengaja. Setelah berkeliling Grand mosquée di siang hari, kami memutuskan untuk mencari makanan halal di sekitar masjid. Setelah patroli Google Map, kami menemukan restoran ini, sayangnya baru buka malam hari. Akhirnya kami makan di restoran kebab terdekat.

Saat malam tiba dan kami sudah berkeliling kian kemari di Kota Paris, entah kenapa hati tergerak untuk melihat ulang restoran Le Oulala di Google Maps. Eh ternyata buka! Langsung lah melipir ke sana padahal area terakhir kami tidak dekat-dekat amat.

Rue Mouffetard di musim panas Prancis malam hari ternyata sangat ramai! Sangat ramai dengan orang makan dan nongkrong di patio. Berhubung kami sudah makan kebab (porsi) banyak da late lunch, kami berpikiran untuk pesan makanan ringan saja. Kami pesan 2 loyang pizza: Quattro formaggi dan Campione dan dessert berupa Tiramisu.

Quattro formagginya juara! Kalau di Indo edisi 4 kejunya berupa mozarella, parmesan, cheddar, dan gorgonzola, kalau di restoran ini cheddar-nya diganti jadi chèvre, keju khas Perancis yang terbuat dari susu kambing. Nah chèvre ini memiliki tekstur rasa tangy di upper base dan sweet di lower base. Memberikan tuning ambiance rasa yang komplit saat digabung dengan rasa gurih parmesan-gorgonzola dan soft hint di mozzarella.

Pizza le oulala

Nah Campione-nya juga juara. Pizza dengan base renyah tipis ini disajikan dengan telur mata sapi di tengah loyang serta ditaburi tumisan steak haché (daging cincang) dan jamur kancing. Saya belum pernah nemu pizza telur yang nyambung kayak di Le Oulala ini. Entah pakai jenis keju apa, tapi blending keju-telur-daging-saus tomat di satu loyang ini harmonis banget.

Pizza le oulala

Untuk penutup, kami pesan Tiramisu au Nutella et Spéculos. Cantik banget disajikan bersusun di gelas bening. Sudah memperkirakan rasanya bakal manis banget karena krim tiramisu ketemu nutella ketemu speculaas. Eh ternyata rasa manisnya pas, tidak ada yang overpower.

Tiramisu le oulala

Oh ya, setelah berkali-kali liat menu mocktail sex on the beach, akhirnya suami pesan dan puas banget!!! Ternyata kata teman yang bartender ini emang enak banget. Di restoran halal Perancis banyak keluar menu ini dan sudah diadaptasi jadi versi mocktail. Rekomen untuk dipesan!

Restoran Halal Paris Lainnya (yang Tidak Kami Coba)

Namun sudah dicoba oleh suami dan ia puas! Kami hanya 3 hari di Perancis jadi tidak sempat ke restoran di bawah ini. Penasaran ada restoran halal di Paris apa saja?

4. Les Grands Enfant

restoran halal paris

Kalau googling, restoran ini muncul di urutan-urutan awal restoran halal Paris. Restoran ini mengusung makanan tradisional Perancis versi halal. Salah satu khasnya adalah makan di trotoar, cocok bagi kamu yang mengunjungi Paris di musim panas. Lokasinya ada di ujung timur Paris, lebih tepatnya dekat Bagnolet (Bekasi-nya Paris?).

Kalau mau makan disini, pastikan sudah booking jauh-jauh hari! Salah satu alasan kami tidak kesini ya karena tidak dapat reservasi hehe.

Menu andalannya (lagi-lagi) Souris d’Agneau yang dimasak lambat selama 7 hari, Jadi jelas kan kenapa kamu harus mencoba kuliner ini kalau ke Prancis?

5. Afrik ‘n ‘Fusion

restoran halal paris

Tips kuliner di luar negeri: Mencoba makanan yang tidak ada di Indonesia! Salah satunya adalah asal makanan yang imigrannya tidak ada di Indonesia.

Misalnya masakan Afrika. Afrik ‘n ‘Fusion ini adalah restoran halal Paris yang mengusung masakan khas Afrika Barat. Kami pernah mencoba restoran Senegal di Lyon dan menu-menu khas seperti bumbu Yassa, Dibi, Thieb, dan Mafé juga disajikan di restoran ini. Menurutku, orang Indonesia yang sudah terlalu bosan makan masakan Perancis WAJIB mencoba masakan Afrika karena palate-nya mirip sama masakan Indonesia.

Sebut saja, saus Mafé merupakan saus kacang-tomat. Makan ayam mafé seperti makan ayam panggang pakai bumbu sate. Hampir pasti cocok deh lidah Indonesia.

Restoran ini banyak cabangnya, salah satunya di area Pyrénées yang sangat dekat dengan lokasi Airbnb kami. Karena alasan yang sama, ketiadaan waktu, membuat kami tidak menjajal restoran ini. Pun, cukup lah kami sudah pernah mencoba cita rasa Afrika selagi saat berada di Lyon.

Haruskah coba semua?

restoran halal paris

Paris itu besar. BESAR BANGET megapolitan-nya. Tidak harus dicoba semua, tapi sesuaikan saja dengan area tempat tinggal dan itinerary kamu. Cukup banyak kok restoran halal Paris. Mentok-mentok ya makan kebab turki haha.

Jadi bagaimana? Penasaran mencoba restoran-restoran di atas? Semoga list ini bermanfaat bagi kamu yang sedang merencanakan pelesir ke Paris.