Bosan main Sudoku yang Itu-itu Aja? Kamu Harus Coba Ini!

27 komentar
Kalau kamu hobi bermain Sudoku dan merasa Sudoku terlalu mudah bagimu, kamu harus coba 5 alternatif game sudoku ini!

Sudoku hanya pakai angka? Basi. Pernah kebayang tidak main sudoku dengan melibatkan operasi matematika, emotikon, dan alfabet, dan tanda panah?

Sudoku memang terkenal sebagai permainan asah otak yang menarik. Namun bagi kamu pecinta tantangan, mari tantang diri kamu untuk mencoba variasi dari Sudoku yang menarik ini!

main sudoku

Apa itu Sudoku?

Ingat tidak kalau dulu di majalah ataupun koran sering muncul rubrik asah otak seperti TTS dan sudoku? Mungkin sebagian dari kamu hobi bermain sudoku dan rutin mengirimkan jawabannya ke penerbit. Cara mainnya sederhana, cukup mengisi kolom dengan angka dimana tidak ada pengulangan angka dalam 1 baris vertikal dan horizontal. Semakin sulit tingkat permainan sudoku, semakin sedikit pula bonus angka yang sudah tertulis di set sudoku. Artinya, pemain membutuhkan pemikiran ekstra untuk memecahkan teka-teki sudoku menggunakkan kombinasi angka yang memungkinkan.

Sudah ketebak kan kira-kira Sudoku melatih apa?

Sudoku untuk kesehatan otak

Sudoku identik dengan permainan untuk mengisi waktu luang layaknya Teka Teki Silang (TTS). Namun, banyak juga yang kecanduan bermain sudoku, malah sampai mahir sekali memainkannya.

Ternyata Hobi main sudoku bisa meningkatkan kesehatan otak, lho! Bahkan, lansia di atas 50 tahun yang banyak bermain sudoku dan TTS memiliki fungsi otak lebih baik menurut studi yang dilansir dari Journal of Geriartric Psychiatry

Orang-orang yang hobi bermain puzzle memiliki fungsi otak 10 tahun lebih muda dari usia yang sebenarnya. Dr. Anne Corbet yang merupakan dosen dari University of Exeter Medical School menyatakan bahwa rutin bermain puzzle bisa membuat otak bekerja lebih baik dan lebih lama.

Bermain sudoku dan puzzle lainnya dikategorikan sebagai kegiatan stimulasi kognitif. Orang yang rutin melakukan stimulasi kognitif dapat meningkatkan rentang perhatian serta kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.

Kita wajib melatih kemampuan otak kita secara terus-menerus. Salah satu yang dapat kamu lakukan adalah bermain puzzle seperti sudoku. Sudoku merupakan salah satu kegiatan otak yang menyenangkan. Jika dulu kamu harus menunggu koran harian atau membeli buku kumpulan puzzle sudoku terlebih dahulu, sekarang kamu dapat bermain sudoku secara rutin hanya semudah sentuhan jari.

Portal game online ini disebut Solitaire.org

main sudoku
Kabar baiknya, sekarang sudah ada website game online berisi ratusan game yang dapat kamu pilih. Begitu kamu masuk ke halaman utama, kamu langsung disuguhkan permainan kartu sesuai dengan nama websitenya, yaitu Solitaire.

Kalau kamu familiar dengan game flash 10 tahun yang lalu, maka game-game di Solitaire.org kurang lebih semacam itu. Solitaire.org menyediakan berbagai game ringan dengan interface sederhana dan tidak memakan banyak memori sehingga kamu bisa mengakses berbagai game ini dari mana saja dengan cepat, termasuk melalui telepon genggam. Ini cocok bagi kamu yang ingin jadi gamer iseng namun tidak mau berkomitmen dengan membeli game serta menginstalnya di laptop atau ponsel.

Meski memiliki nama web Solitaire, kamu tidak hanya menemukan game kartu saja di website ini, tapi juga beraneka macam game logika lain, salah satunya adalah Sudoku. Tidak main-main, Sudoku yang dapat kamu mainkan di situs ini juga beraneka ragam. Ada 5 variasi Sudoku yang harus kamu coba jika kamu ingin menantang kemampuan kamu dalam bermain sudoku lebih jauh.

Interface dari semua game di situs ini relatif serupa sehingga pemain tidak perlu terlalu lama adaptasi untuk mengetahui fitur game apa saja di tiap pilihan permainan.


Kalau kamu dulu hobi menunggu koran harian demi mengisi rubrik asah otak, sekarang kamu tinggal mengecek Solitaire.org karena bakal ada puzzle harian yang siap kamu pecahkan.

Kamu malas mengerjakan di komputer atau ponsel? Tenang saja, semua puzzle di Solitaire.org dapat kamu cetak loh dengan menggunakan printer. Kamu bisa mengasah otak kamu sambi jadi tim rebahan.

Meski game-game di Solitaire.org terlihat ringan, jangan remehkan kinerjanya! Situs ini dapat membaca cookies browser kamu sehingga seluruh waktu penyelesaian di semua game yang kamu kerjakan tercatat rapi lho, asalkan kamu selalu bermain dari satu gawai atau laptop saja.

Waktu penyelesaian yang tercata rapi dapat membuat kamu menantang diri kamu untuk menyelesaikan Sudoku lebih cepat dari hari ke hari. Kamu pun juga dapat membandingkan waktu penyelesaian kamu antar jenis game sudoku satu dengan jenis sudoku lainnya.

Sebentar, sudoku jenis lainnya itu seperti apa ya?

Tidak sekedar sudoku biasa

Jika kamu menganggap Sudoku terlalu gampang atau bahkan kamu sendiri bosan dan ingin cari variasi lain, kamu wajib mencoba kelima game di Solitaire.org ini!

1. Sudoku

main sudoku

Jika kamu sedang ingin bermain Sudoku biasa, kamu juga dapat langsung meluncur ke solitaire.org. Disini kamu dapat memilih 4 tingkat kesulitan, yakni Easy, Medium, Hard, dan Expert.

Terdapat kotak berukuran 9x9 yang harus kamu lengkapi. Peraturannya seperti yang kamu ketahui, hanya diperbolehkan keluar satu angka untuk setiap baris dan kolom. Nantinya akan ada petunjuk berupa angka yang sudah diberi tahu. Semakin rumit tingkat kesulitan, semakin sedikit petunjuk angka yang diberi tahu.

Buat kamu yang sudah handal bermain sudoku, berapa menit kamu menyelesaikan asah otak ini?

2. Calcudoku

main sudoku

Calcudoku adalah gabungan dari permainan sudoku dan hitung-hitungan menggunakan operator tambah, kurang, kali, dan bagi. Pada game ini kamu diberikan pilihan kotak mulai dari 4x4, 5x5, 6x6, hingga 8x8. Semakin banyak kotak, maka semakin rumit pula permainan.

Caranya sederhana saja. Kamu akan mendapati kotak yang benar-benar kosong. Layaknya aturan di sudoku, tidak boleh ada angka yang sama pada 1 baris dan 1 kolom. Pilihan angka tergantung dari besar kotak. Jika kamu main dengan kotak 4x4, artinya kamu harus meletakkan angka 1 hingga 4 di dalam kotak.

Kamu akan menemukan angka dan operasinya di kiri atas garis batas tegas. Jika kamu mendapati ‘3-’, itu artinya semua angka yang berada di dalam garis batas tegas jika dikurangi akan menghasilkan angka 3. Adanya garis batas ini membuat eliminasi kemungkinan angka dipengaruhi oleh dua hal: angka yang tidak boleh berulang pada tiap baris/kolom dan angka yang memungkinkan pada hasil operasi tersebut.


Semakin besar kotak maka semakin banyak pula angka yang harus diletakkan dan semakin banyak pula kemungkinan angka yang dapat diletakkan pada satu kotak tertentu.

Tertarik mencoba?

3. Shinro

main sudoku

Shinro adalah game asah otak dari Jepang. Game ini menggunakan gabungan konsep sudoku dan game lawas minesweeper.

Kamu dihadapi dengan kotak berukuran 8x8. Pada kotak-kotak tersebut tersembunyi 12 permata yang harus kamu temukan. Kamu akan diberi petunjuk berupa:
  1. Banyak permata yang tersimpan dalam 1 baris. Kamu akan lihat angka tersebut di baris paling atas
  2. Banyak permata yang tersimpan dalam 1 kolom. Kamu akan melihat angka tersebut di kolom paling kiri
  3. Tanda panah yang menandakan bahwa akan ada permata di salah satu kotak yang ditunjukkan tanda panah tersebut.

Namun kamu harus ingat, tidak semua permata selalu ada petunjuk berupa panah.

Shinro menjadi game asah otak yang menarik karena game ini mengedepankan proses eliminasi. Sebagai contoh, kamu bisa menandakan kotak dengan tanda silang pada baris yang memiliki petunjuk angka 0. Artinya di baris tersebut tidak terdapat permata. Begitu juga jika kamu sudah menemukan permata di kotak yang ditunjukkan. Maka otomatis kotak-kotak sepanjang baris/kolom yang ditunjukkan oleh panah tersebut bisa kamu beri tanda silang sebagai bentuk eliminasi kemungkinan.

Ada 2 level kesulitan yang dapat kamu pilih, Easy dan Hard. Semakin susah level, semakin banyak kemungkinan posisi permata yang artinya semakin membutuhkan keterampilan berpikir.

Penasaran untuk mencoba?

4. Wordoku

main sudoku

Jika sudoku biasanya menggunakan angka. Maka wordoku menggunakan alfabet!

Lantas apakah ke-26 alfabet digunakan? Tentu tidak.

Seperti Sudoku biasa, Wordoku terdiri dari kotak berukuran 9x9 yang harus kamu isi dengan menggunakan alfabet. Dengan demikian, hanya 9 dari 26 alfabet yang dapat diisikan ke kotak. Ke-9 alfabet itu dapat dilihat di kolom bagian samping.

Sebenarnya kesulitan bermain ini sama seperti Sudoku. Namun, yang bikin Wordoku jauh menguras otak adalah kita harus menghafalkan ke-9 alfabet acak ini. Berbeda dengan sudoku yang hanya mengisi angka dari 1-9. Di alam bawah sadar kita sudah sangat tertanam sehingga sangat mudah mengeja angka saat melakukan proses eliminasi kemungkinan angka.


Game yang sangat menguras tenaga otak ini menghabiskan waktu saya selama 20 menit untuk menyelesaikan level easy pada percobaan pertama.

5. Kaodoku

main sudoku

Ini adalah varian sudoku yang paling susah di solitaire.org menurut saya. Bayangkan, kamu harus melengkapi kotak berukuran 9x9 dengan menggunakan gabungan bentuk dan emoji!

Masalahnya, emoji tersebut terdiri dari kombinasi 3 bentuk, yaitu persegi, lingkaran, dan segitiga, dengan 3 emoji, yaitu senang, datar, dan cemberut.

Tentunya akan lebih banyak petunjuk bentuk dan emoji yang sudah disediakan. Petunjuk yang diberi tahu hanya sebagian saja, yaitu bentuk tanpa emoji atau emoji tanpa bentuk Tiap baris dan kolom hanya dapat diisi 1 kombinasi bentuk dan emoji saja layaknya permainan sudoku biasa.

Meski begitu, ini adalah tipe sudoku yang paling lama saya kerjakan ketimbang 4 jenis sudoku lainnya. Jika jenis sudoku yang lain saya menghabiskan waktu dibawah 25 menit untuk level easy pada percobaan pertama, pada Kaodoku saya menghabiskan waktu 40 menit!

Ada 4 level kesulitan Kaodoku yang dapat kamu coba, yaitu Easy, Medium, Hard, dan Expert. Jika Easy saja saya menghabiskan waktu setengah jam, berapa lama tuh yang Expert?


Setelah saya mengeksplor solitaire.org, saya baru menyadari ternyata banyak sekali variasi sudoku jika kita merasa bosan dengan sudoku yang begitu-begitu saja. Setiap saya mengerjakan draft tulisan ini, setiap itu juga tulisan saya lama majunya disebabkan saya terjebak lama penasaran menyelesaikan tiap permainan.

Apakah kamu akan begitu juga?

5 Jajanan Indonesia Warisan Kolonial

39 komentar

Berbicara soal jajanan Indonesia, saya teringat pikiran random saya tempo lalu. 

“Kok di Vietnam yang negeri Beras bisa-bisanya ada makanan khas berupa Baguette dengan isian acar sayur?”, ujar saya dalam hati sembari mengunyah dan memandang Banh Mi di tangan saya.

jajanan indonesia

Banh Mi adalah hasil dari sejarah modern Vietnam. Makanan (khas asli Vietnam) yang mendunia ini ternyata adalah bukanlah kreasi asli masyarakat Vietnam. Banh mi terdiri dari roti Baguette yang berisi acar sayuran dan dilengkapi dengan daging ayam atau sapi.

Baguette sendiri adalah roti berukuran panjang layaknya roti Hot Dog yang sering menjadi santapan orang bule, lebih tepatnya Prancis.

Tahukah kamu kalau Banh mi sendiri adalah hasil dari arogansi superioritas Prancis sebagai negara penjajah Vietnam? Masyarakat Vietnam didoktrin untuk tidak mengubah makanan Prancis hanya karena mereka tidak cukup layak untuk menyantap makanan yang sama dengan majikannya.

Ternyata, Indonesia pun memiliki problematika serupa. Banyak jajanan tradisional yang merupakan serapan dari makanan khas penjajahnya, yaitu Belanda. Tidak hanya masakan, tetapi juga camilan. Adalah mustahil rasanya jika tidak ada akulturasi makanan terjadi setelah selama tiga setengah abad Belanda bercokol di Indonesia. Masa penjajahan Belanda membawa pengaruh dalam budaya dan kuliner Indonesia sehingga tidak mengherankan bahwa ada jajanan Indonesia yang lekat dengan keseharian kita ternyata adalah hasil akulturasi dengan makanan penjajah.

Pada perjalanannya, sebuah kuliner dapat berubah dari resep aslinya karena menyesuaikan dengan kondisi, ketersediaan bahan, lidah, dan kebiasaan.

Bagaimana sejarah jajanan khas Indonesia yang ternyata merupakan akulturasi antara penjajah dan yang dijajah?

1. Kroket

jajanan indonesia

Setiap saya menonton acara masak-masak di TV, saya suka berkata di dalam hati, “wah, kok sering banget ya kontestan masak kroket?”

Kroket merupakan jajanan Indonesia yang sering ditemui di jalanan. Cemilan berupa kentang yang dihaluskan dan diisi dengan aneka sayuran, ragout, dan daging cincang ini ternyata juga bukan cemilan khas Indonesia. Cemilan Indonesia ini hasil akulturasi makanan dari Belanda. Layaknya di Indonesia, Kroket di Negara kincir angin juga merupakan jajanan pasar.

Namun, ternyata kroket pun juga bukan asli Belanda, lho! Jadi bagaimana sejarah jajanan Indonesia ini?

Resep kroket di Perancis sudah muncul sejak tahun 1691, sementara resep kroket di Belanda baru muncul pada tahun 1830-an.

Semua bermula dari seorang koki mencoba menyajikan sajian yang sekarang dikenal kroket itu kepada Raja Louis XIV. Ternyata raja malah menyukainya! Kroket berasal dari bahasa Prancis croquer yang artinya renyah. Resep asli kroket di Prancis menggunakan isian ragut seperti truffle, krim keju dan daging. Kemudian, kroket dibawa ke berbagai negara Eropa sehingga kroket juga terkenal di Belanda. Awalnya, kroket di Belanda terbuat dari ragout daging mengenyangkan sehingga disajikan sebagai lauk utama. Namun, terjadi kelangkaan makanan terutama daging saat perang dunia ke-2 meletus. Pada saat itu komoditas yang banyak tersedia adalah kentang sehinga kroket dikreasikan menjadi makanan ringan dengan komposisi paling banyak kentang dan sedikit daging.

Kini kroket menjadi makanan yang banyak ditemui di seluruh penjuru dunia dengan berbagai versi masing-masing negara. Bahkan ada juga versi nusantara yang menjadi jajanan Indonesia.

Kroket isian apa yang menjadi favoritmu?


2. Perkedel

jajanan indonesia

Semua masyarakat Indonesia tidak asing dengan perkedel. Bagaimanakah sejarah jajanan khas Indonesia ini?

Perkedel juga termasuk cemilan khas Indonesia yang tidak asing ditemui sebagai sampingan berbagai masakan daerah, misalnya pada sop, soto, tumpeng. Tidak hanya disediakan berdampingan dengan lauk utama, perkedel juga kerap disajikan sendirian sebagai cemilan utama jajanan Indonesia

Perkedel yang kita kenal adalah kentang matang yang dipadatkan dan kemudian dibalut telur sebelum digoreng. Jika kentang adalah bahan utama perkedel di Indonesia, ternyata bahan utama perkedel aslinya adalah daging cincang tanpa kentang sama sekali!

Perkedel berasal dari Bahasa Belanda, yaitu Frikadel. Pada Perang Dunia ke-2, warga Belanda mengalami kesulitan pangan termasuk mahalnya harga daging. Karena kentang melimpah, akhirnya muncullah Frikadel versi kentang dengan komposisi daging dan kentang hampir sebanding.

Mirip dengan yang Belanda alami, Saat resep perkedel dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonialisme, masyarakat Indonesia memodifikasi perkedel dengan menambah kentang yang dihaluskan akibat harga daging sapi dan babi yang sangat mahal. Pada perkembangannya, kentang justru menjadi bahan dominan karena merupakan bahan makanan yang mudah ditemukan dan ekonomis. Malah, sebagian besar perkedel yang kita temui sebagai cemilan khas Indonesia ini hanya terdiri dari kentang tanpa daging.

Sekarang jelas kan, isu bahwa perkedel merupakan kepanjangan persatuan kentang dan telur murni karangan ya! :D


3. Risoles

jajanan indonesia

Siapa yang tiap buka kotak cemilan makanan di acara selalu berharap menemukan risoles di dalamnya?

Jajanan Indonesia ini merupakan adonan dadar campuran tepung terigu, kuning telur, mentega, air, dan susu. Di Indonesia, jajanan tradisional ini memiliki dua jenis risoles, yaitu risoles berbentuk persegi panjang yang berisi campuran sayuran dan tumisan daging serta risoles berbentuk segitiga yang berisi ragut. Selain itu, ada risoles jenis ketiga di jajanan Indonesia ini, yaitu risoles yang berisi isian mayones dicampur dengan daging asap dan potongan telur rebus. Risoles yang memiliki bentuk persegi panjang yang lebih lebar ini dikenal dengan nama American risoles.

Risoles berasal dari bahasa Belanda, rissole. Meski begitu, ternyata risoles juga bukan asli dari Belanda karena rissole sendiri merupakan serapan bahasa latin, russeolus yang artinya berwarna kemerahan.

Pada abad ke-13, risol dikenal sebagai hidangan sejenis panekuk yang digoreng tanpa isian. Kemudian pada perkembangannya lah risoles diisi dengan berbagai isian dan dibalur dahulu dengan tepung roti sebelum digoreng. Risoles sebagai jajanan khas Indonesia ini tidak jauh berbeda dengan versi yang dapat ditemui di negara kincir angin.

4. Nastar

jajanan indonesia
Sumber: The Jakarta Post

Nastar identik sebagai jajanan Indonesia berupa kue kering yang kehadirannya selalu muncul di momen intim seperti lebaran. Ternyata, nama nastar merupakan gabungan dari 2 kata dalam Bahasa Belanda,  nanas dan taartjes (tart) sehingga disingkat menjadi nastaart.

Resep nastar pun awalnya bukan seperti yang kita kenal yaitu berupa adonan tepung berbentuk bulat diisi dengan selai nanas. Nastar terinspirasi dari olahan pie Belanda yang dibuat dalam loyang besar dan diisi dengan selai yang terbuat dari apel, bluberi dan stroberi.

Hasil akulturasi kuliner dimulai saat Belanda ingin membuat pie buah namun kesulitan untuk menemukan buah-buahan tersebut yang memiliki tekstur dan konsistensi seperti yang dihasilkan oleh buah di Belanda. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menggunakan buah nanas yang banyak ditemui di Indonesia serta memiliki tekstur dan rasa asam manis yang mewakili cita rasa buah stroberi dan bluberi.

Dinilai bentuk pie di loyang besar kurang ekonomis, pada perjalanannya cemilan Indonesia ini berubah menjadi cemilan kecil sekali suap yang digemari oleh masyarakat.


5. Lapis legit

jajanan indonesia

Saya memang hobi masak dan bikin kue. Tapi kayaknya tidak pernah terpikirkan di benak untuk masak lapis legit. Menguras waktu dan tenaga kak! Haha.

Berbeda dari 4 cemilan Indonesia sebelumnya, lapis legit adalah perkawinan silang budaya memasak Belanda dan Indonesia yang begitu indah. Resep Lapis legit atau yang dikenal dengan spekkoek (spiku) telah lama muncul di buku resep Belanda seperti yang ditulis oleh Gaitri Pagrach-Chandra di buku Het Nederlands Bakboek. Spekkoek berasal dari kata spek (bacon) dan koek (kue). Secara harfiah spekkoek berarti kue bacon. Terdengar aneh bukan? Mungkin ini disebabkan oleh lapisan spekkoek yang terlihat seperti bacon.

Tidak ada yang tahu apakah lapis legit merupakan resep asli Belanda yang dimodifikasi selama mereka menjajah Indonesia atau resep asli Indonesia yang menyesuaikan lidah kompeni. Ada juga yang beropini bahwa lapis legit adalah hasil resep tradisional milik Belanda dengan menggunakan kekayaan alam Indonesia termasuk rempah. Sekilas, lapis legit mirip Baumkuchen khas Jerman.

Lapis legit yang banyak menggunakan kuning telur menghasilkan citra rasa padat namun tetap gurih dan manis sehingga jajanan tradisional ini bisa dinikmati bersama dengan teh. Biasanya lapis legit terdiri dari 18 belas lapisan. Tiap lapisan mengalami pemanggangan selama sekitar 3 menit. Artinya, hampir sejam harus nangkring di depan oven! Tidak heran kan harga seloyang kue spekkoek mahal sekali?

Pada perjalanannya, kue spekkoek yang rumit pembuatannya ini disederhanakan dan muncullah kue lain seperti lapis Surabaya yang terdiri dari 3 lapisan saja. Tidak hanya itu, jika spekkoek merupakan adonan yang didominasi kuning telur, kalau lapis Surabaya berupa adonan campuran putih dan kuning telur layaknya kue sponge.

Menarik bukan transformasi sejarah jajanan Indonesia?



BONUS!!!!!

Meses

jajanan indonesia

Saya sempat kesulitan menemukan meses di supermarket terdekat saat sempat berdomisili sementara di Chiang Mai, Thailand, selama sebulan. Kok susah ya, padahal Thailand posisinya masih sangat dekat di Indonesia.


Jangankan Thailand, mungkin di Singapura dan Malaysia pun sangat sulit menemukan meses. Mengapa?

Meses merupakan pelengkap camilan masyarakat Belanda. Disana meses lebih dikenal dengan nama haagelslag.

Meses awalnya berupa serpihan biji adas manis yang dibalut dengan gula dan pewarna serta kemudian ditaburkan di roti pada tahun 1400-an. Pada perjalanannya, taburan manis warna-warni itu dikomersilkan dengan nama muisjes. Penemunya adalah B.E Dieperink menurut Arsip kota Amsterdam.

Meses yang tidak lepas dari hidup orang Belanda dibawa ke Indonesia dan juga dinikmati oleh masyarakat Indonesia, terutama sebagai teman makan roti. Itulah kenapa kamu hanya bisa menemukan meses di negara Belanda atau negara bekas jajahannya. Selebihnya, jika kamu penggemar meses dan hendak berlibur ke luar negeri, mending bawa stok meses yang banyak deh!


Saya selalu tertarik dengan transformasi perjalanan suatu makanan. Dalam keadaan seperti apa makanan itu muncul, bagaimana perubahan makanan tersebut akibat dari suatu kondisi, bagaimana makanan tersebut dapat dikenali di wilayah lain, serta seperti apa adaptasi makanan tersebut terhadap lidah yang baru dan ketersediaan bahannya.

Selera orang memang berbeda-beda, di negara, bahkan kota yang sama, pasti resep jajanan khas nusantara ini juga dapat berbeda-beda.

Berani berbagi resep Jajanan Indonesia warisan kolonial yang menjadi favoritmu?

4 Rekomendasi Kafe di Chiang Mai: Bagaimana Kedai Kopi Berjuang Memajukan Petani Lokal

30 komentar

Saat menulis rekomendasi kafe di Chiang Mai ini, saya teringat perkataan dari Tejo Pramono, salah sorang pendiri Kedai Kopi Ranin yang terletak di bilangan Kota Bogor. 

“Petani kita menjadi tak berdaya, hasil panen kopi kita habis direguk oleh tengkulak. Tengkulak semakin kaya raya, petani tidak mendapatkan apa-apa.”
rekomendasi kafe di chiang mai

Beberapa tahun lalu, saya dan rekan saya berkunjung ke sebuah kedai kopi di bilangan Bogor bernama Kopi Ranin. Kabarnya, sang pendiri adalah mantan aktivis kampus.

Pak Tejo sang pendiri pun berkisah bagaimana ia mulai merintis usaha Kopi Ranin tersebut. Ia berkisah kalau salah satu tujuan mendirikan Kopi Ranin ini adalah untuk membantu mensejahterakan petani-petani kopi agar tidak selalu serta-merta “dijajah” oleh tengkulak.

Jiwa saya menjadi sedikit bergejolak setelah mendengarkan cerita tersebut. Paradigma saya soal kedai kopi pun berubah. Saya pun menjadi semakin selektif saat memutuskan akan menyambangi kedai kopi mana. Apakah kedai kopi budak kapitalis, atau kedai kopi yang merupakan “teman” yang sama-sama berjuang untuk kesejahteraan petani.

Ini juga mindset yang saya bawa saat menjajal kafe Chiang Mai saat kami sekeluarga tinggal disana selama sebulan.

Kamu akan tahu perbedaan nuansanya dan “jiwa” yang dibawa oleh pemilik kafe di Chiang Mai setelah menyimak cerita napak tilas saya di pelbagai kafe Chiang Mai.

Selamat datang di Chiang Mai


rekomendasi kafe di chiang mai

Chiang Mai adalah Kota terbesar kedua di Thailand yang terletak di sebelah utara Thailand dan berada di dekat gunung Suthep dan Inthanon. Kurang lebih Chiang Mai kayak Bandung lah. Udaranya juga lebih enak daripada di Bangkok (katanya).

Chiang Mai adalah kota yang kental unsur budayanya, jadi semacam Yogyakarta-nya Thailand. Bentuk kotanya juga unik. Jadi, ada area yang benar-benar berbentuk kotak dan dikelilingi oleh parit buatan. Ini merupakan denah kota Chiang Mai asli sejak jaman dulu. Alasan mereka membuat kota semacam ini adalah untuk mempertegas benteng Kerajaan Lanna. Betul, berbeda dengan Thailand yang di bawah kerajaan Siam, Chiang Mai berada dibawah Kerajaan Lanna. Kerajaan Siam dan Lanna pun punya hubungan persahabatan dan konflik masing-masing.

Tidak hanya kota yang sarat nilai historis, Chiang Mai juga dikenal dengan kultur kopinya yang terkenal. Seperti apakah kultur kopi Chiang Mai hingga sampai dikejar oleh turis mancanegara? Apa sajakah rekomendasi Kafe di Chiang Mai?

Rekomendasi Kafe di Chiang Mai

1. Graph Cafe

Alamat: 25/1 Ratvithi 1, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50200, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Graph Cafe adalah tempat persinggahan kopi pertama saya dan Hasan selama di Chiang Mai sekaligus menjadi rekomendasi kafe di Chiang Mai pertama.

Di hari itu, saya dan Hasan memiliki rencana prioritas mengunjungi museum Lanna Folklife. Karena tidak ingin rugi dalam sekali perjalanan, saya juga mencari rekomendasi kafe Chiang Mai yang dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki dari museum tersebut. Pilihan pun jatuh pada Graph Cafe.

Kami berangkat dari penginapan menggunakan songthaew sampai di depan museum. Selesai kunjungan museum, kami pun berjalan kaki menuju Graph Cafe.

Graph Cafe berlokasi di sebuah gang yang tenang dan damai di tengah hiruk pikuk arus turis yang berlalu lalang. Hampir kesulitan mencari, akhirnya saya menemukan kafe ini di pinggir gang dengan plang kecil yang menonjol. Wajar kafe ini agak sulit dicari. Kamar saya bahkan lebih luas dari Graph Cafe. Luas kafe Chiang Mai ini hanya 2,5 x 4 m saja mungkin?

Kami pun segera memasuki ruangan kecil itu. Tampak 2 pegawai kafe yang hadir. Satu bertindak sebagai barista, satu lagi di kasir atau melayani pelanggan. Di meja barista terdapat beberapa mesin khas kedai kopi seperti mesin Espresso. Terlihat juga jejeran brownies yang dibungkus plastik beserta setoples kaca berisi kukis. Di dalam kafe hanya ada beberapa meja kotak dan kursi bulat untuk pelanggan karena besar ruangan yang terbatas.

Di sisi seberang meja kopi, terdapat nakas kayu jati yang berisikan jejeran kamera analog, timbangan manual dan mesin penggiling kayu. Nuansa ruangan ini mengingatkan saya kepada laboratorium air Teknik Lingkungan ITB yang berada di gedung lama dan memiliki nuansa Belanda yang khas.

rekomendasi kafe di chiang mai

Untung saya dan Hasan mendapatkan tempat duduk meski tempat duduk amat terbatas. Di depan kami duduk seorang pria pirang paruh baya dengan seorang anak laki-laki yang berusia belasan tahun.

Setelah melihat-lihat menu, akhirnya saya memesan Sompetch yang merupakan minuman dingin dengan campuran jeruk segar, coklat, susu, dan espresso. Di bagian pusat rasa terasa espresso dengan note berry. Campuran jeruk segarnya memperkaya rasa asidik dari espresso tersebut. Kemudian, jalinan rasa tersebut dilembutkan oleh rasa creamy susu dan dipertegas oleh rasa coklat. Bold, sour, sweet, dan soft dalam satu regukan.

rekomendasi kafe di chiang mai


Saya memang membawa botol minum milik Hasan, tapi saya juga membelikan ia sepotong kue brownies yang kemudian dipertanyakan status kehalalannya oleh suami sesampainya kami di rumah.

“Is this the first time you here?”, ujar sang pria di depan saya membuka pembicaraan.

Kami pun akhirnya banyak berbincang. Ternyata pria di depan saya berasal dari Australia yang sedang berlibur panjang bersama anak laki-lakinya yang sedang duduk disampingnya. Mereka melakukan perjalanan menyusuri Sungai Mekong dengan mengunjungi kota-kota sekitarnya. Setelah perjalanan menyusuri Sungai Mekong tersebut, mereka akan kembali dahulu ke Melbourne, Australia selama beberapa bulan untuk kemudian tinggal sebulan di Bali.

“Hah, kok orang bule tajir-tajir ya, liburan bisa sampai sebulan begitu. Kita aja perasaan semingguan aja engap uangnya”, pikir saya dalam hati.

Belakangan saya baru tahu kalau biaya hidup yang sangat rendah di negara ASEAN termasuk Indonesia  membuat warga negara Australia yang memiliki living cost lebih tinggi pasti merasa duitnya tidak habis-habis dengan hidup di negara-negara ASEAN.

“This is the second time we are coming to Graph Cafe, but not this branch.”, timpal seorang gadis berusia tiga puluhan yang duduk di belakang saya. Ia duduk berdua dengan seorang rekan perempuannya yang berusia sama. Mereka berasal dari Singapura dan pada hari itu juga mereka langsung menuju Bandara Internasional Chiang Mai untuk melanjutkan perjalanan ke negara berikutnya,

Ternyata ada 2 cabang Graph Cafe di Chiang Mai. Satu di Ravithi 1, tempat yang saya kunjungi ini, dan satu lagi di Nimmanhaemin yang ternyata dekat sekali dari tempat kami menginap. Saya kira cabang di Nimmanhaemin lebih luas, ternyata kurang lebih sama saja.

Di Graph Cafe, ini kali pertamanya saya merasakan suasana ngopi yang “intim” dimana para orang asing bertegur sapa bahkan tak jarang membagikan ceritanya. Berbeda sekali dengan kedai kopi terkenal punya nama bernuansa modern yang sarat nuansa kapitalis yang biasa saya rasakan di tengah kota Jakarta.

Graph Cafe yang berukuran kecil tidak menawarkan koneksi wifi dan tidak ramah “laptop” selayaknya kebanyakan imej kedai kopi. Kafe ini memiliki value yang hangat, bersahaja, dan akrab.

2. Ristr8to

Alamat: 15/3 Nimmanahaeminda Road, Tambon Su Thep, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50200, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Chiang Mai University yang menempati lahan seluas 14 kilometer persegi dan terletak tepat di depan gunung Suthep (Doi Suthep) membuat universitas ini memiliki pemandangan yang mengagumkan. Di jantung kampus terdapat Reservoir Ang Kaew \yang memiliki pemandangan menakjubkan.

Tepat dugaan saya, ternyata Chiang Mai University menawarkan tur dalam kampus dengan menggunakan mobil listrik. Pintu timur kampus hanya berjarak 1 kilometer lebih dari tempat penginapan. Saya pun memutuskan untuk melakukan tur kampus bersama Hasan. Tidak lupa saya mencari rekomendasi kafe di Chiang Mai yang berlokasi di sekitar kampus. Pilihan pun jatuh pada Ristr8to.

Apes, ternyata saya kurang riset. Portal untuk naik mobil listrik tur kampus ada di sebelah utara kampus sementara saya memasuki kampus dari sisi timur. Alhasil saya pun harus berjalan sejauh 2.5 kilometer sembari mendorong stroller demi menuju reservoir. Sisi baiknya, saya jadi lebih menikmati suasana kampus sambil sesekali mengambil foto.

rekomendasi kafe di chiang mai

Setelah sampai di reservoir dan menikmati suasana, saya pun memutuskan menggunakan jasa GrabCar meski jarak ke Ristr8to tidak jauh-jauh amat.

Kenapa saya pilih Ristr8to sebagai rekomendasi kafe di Chiang Mai persinggahan kami? Ternyata Ristr8to seterkenal itu pada jamannya karena sang barista yang juga sekaligus pemilik kafe memenangkan berbagai kontes barista. Tidak cuma di Chiang Mai saja, Ristr8to terkenal satu Thailand! Tidak heran kafe ini ramai sekali baik di tempat duduk luar ataupun dalam ruangan. Nimmanhamnida ini adalah lokasi turis dimana banyak berlokasi puluhan resto dan kafe. Kurang lebih seperti Kemang di Jakarta.

Di bagian eksterior, tampak plang jalan berwarna hitam yang menunjukkan arah berbagai asal biji kopi yang digunakan di kafe ini. Pemilik kafe juga dengan bangganya mencantumkan Australia Latte Art Champion dan World Champion Coffee Bean di plangnya. Ternyata tidak hanya kafe, tapi Ristr8to juga menjual biji kopinya serta mengadakan sekolah barista. Pantas saja kalau Ristr8tto menjadi rekomendasi kafe di Chiang Mai oleh banyak orang.

rekomendasi kafe di chiang mai

Eksterior yang menarik, membuat saya tertarik lebih melangkah untuk membuktikan klaimnya.

Interior Ristr8to memiliki nuansa industrial hitam dengan aksen kayu. Saya suka guratan kapur di dinding interior yang berwarna hitam berisi informasi dan infografik seputar proses kopi, jenis biji kopi, hingga daftar menu. Pelayan dan barista juga menggunakan kaos bebas berwarna hitam.

rekomendasi kafe di chiang mai

Menu kopi yang dijual oleh Ristr8to sangat lengkap. Mulai dari menu klasik seperti espresso dan cappucino, kreasi kopi yang diikutsertakan dalam kontes barista, hingga coffee liquor. Saya memesan segelas Dopper yang diklaim pernah menang di kejuaraan.

rekomendasi kafe di chiang mai

Menariknya, di halaman daftar menu kopi juga ada daftar 10 kedai kopi yang disarankan untuk Ristr8to agar disambangi juga. See? They empowered each other. This is the priceless coffee culture in Chiang Mai!

Tidak lama kemudian, pelayan datang membawakan segelas Dopper dengan gelas beling yang beralaskan tatakan kayu. Lucunya, tatakan kayu ini terdapat guratan identitas dari kopi tersebut. Tampak kolom dengan tulisan Acidity, Saltiness, Sweetness, Bitterness yang diberi ceklis oleh barista dengan pensil tingkat lemah atau kuatnya.

rekomendasi kafe di chiang mai

Konsep yang sungguh menarik. Sebelum menyeruput kopi, pelanggan mendapatkan gambaran visual kira-kira apa yang akan dirasakna oleh indra pengecap.

Dopper ini cukup unik, pada penjelasanyang tertulis di menu menunjukkan bahwa cara terbaik menikmatinya adalah dengan langsung menghirup selagi panas!

3. Omnia Cafe & Roastery

Alamat: 181/272 Photharam Rd, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50300, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Sejujurnya saya juga tidak menyangka bahwa Omnia Cafe ini berada di daftar rekomendasi kafe di Chiang Mai. Kenapa?

Karena letaknya.

Bertepatan dengan libur panjang akhir pekan di Chiang Mai, suami pergi ke luar kota (baca: Phuket) untuk mengikuti sebuah seminar disana. Benar-benar libur panjang karena akhir pekan ditambah dengan 2 tanggal merah memperingati kematian Bhumibol Adulyadej atau dikenal dengan Rama IX. Rakyat Thailand tampaknya sangat mencintai sosok ini. Lihat saja, liburnya sampai dua hari.

Tinggallah saya dan Hasan hanya berdua selama 3 hari. Dibanding bengong di penginapan, saya memutuskan untuk menyusun jadwal berpelesir selagi ditinggal suami.

Salah satu tujuan saya adalah The Highland People Discovery Museum. Saya sengaja merencanakan kunjungan museum ini di akhir-akhir minggu tinggal di Chiang Mai. Soalnya museum ini terletak sedikit jauh ke luar kota. Museum ini menampilkan sejarah suku asli yang awalnya menempati Chiang Mai. Kenapa disebut Highland People? Karena suku-suku ini menempati di area pegunungan.

Seperti biasa, saya mencari rekomendasi kafe yang berlokasi di sekitar sana. Ketemu! Pilihan saya jatuh kepada Omnia Cafe yang dapat ditempuh sekitar 1,2 km dengan jalan kaki. Jadi, mulailah perjalanan saya menggunakan Grab sampai ke museum dan kemudian berjalan kaki ke Kafe Omnia.

Kami menempuh perjalanan dengan sinar matahari yang menyengat, dan hawa panas yang kering. Lokasinya benar-benar tampak sudah di luar kota. Saya bahkan bagaikan menyebrang jalan protokol pantura. Setelah berpeluh keringat, akhirnya tampak juga kafe mungil dengan plang bertulisan “Omnia Cafe & Roastery”.

rekomendasi kafe di chiang mai

Kafe mungil dengan nuansa rumahan ini tampak hangat. Saya disambut dengan satu orang perempuan yang tampaknya pelayan dan satu orang pria yang merupakan baristanya. Setelah memarkir stroller di luar, saya dan Hasan memilih tempat duduk. Lebih tepatnya bebas memilih tempat duduk karena kami satu-satunya (dua) pelanggan di saat itu!

Sembari santai, saya memilih menu kopi yang ditawarkan dari daftar menu yang menggunakan kertas coklat daur ulang tebal dan dijepit dengan papan jalan. Ya mirip papan kalau mau ujian namun lebih estetik.

rekomendasi kafe di chiang mai


Meski habis bermandi peluh, saya urung memesan kopi dingin. Akhirnya pilihan jatuh pada Cappuccino (saja).

Tidak lama kemudian, pelayan datang dengan membawa secangkir hitam Cappuccino dengan 2 gelas air minum dingin bertatakan nampan kayu. How thoughtful! Pelayan membawa dua gelas karena menghitung juga pelanggan kecil yang datang aka Hasan.

rekomendasi kafe di chiang mai

4. Akha Ama Coffee (La Fattoria)

Alamat: 175/1 Rachadamnoen, Tambon Si Phum Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50200, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Bisa dibilang, ini adalah kedai kopi terfavorit saya di daftar rekomendasi kafe di Chiang Mai yang saya buat ini.

Tidak terasa, sudah memasuki minggu terakhir saya dan sekeluarga di Chiang Mai. Saya sangat ingat itu adalah hari Jumat karena saya janji ketemuan dengan suami sehabis ia salat Jumat di masjid area Chang Khlan yang merupakan wilayah pemukiman yang banyak dihuni oleh Muslim.

Berdasarkan jarak dormitori dan Masjid Chang Khlan, kedai kopi yang berada di tengah-tengah adalah Akha Ama Coffee. Akha Ama Coffee sendiri seperti Ristr8tto dan Graph Coffee, memiliki beberapa cabang. Namun yang saya datangi adalah cabang yang berada di Kota Tua. Jarak dari dormitori ke Akha Ama La Fattoria kurang dari 2 km. Oleh karena itu, saya memutuskan berjalan kaki saja sambil mendorong Hasan di stroller. Saya selalu senang berjalan kaki karena dengan berjalan kaki, saya dapat menikmati dan mengamati berbagai hal serta melakukan street photography. Apalagi kurang dari seminggu lagi kami akan meninggalkan Chiang Mai kembali ke tanah air.

Selama perjalanan, saya baru menyadari bahwa di depan Rumah Sakit Maharaj Nakorn terdapat jajaran kedai makan kaki lima. Saya mencium bau babi yang diolah menjadi berbagai makanan dimana bau seperti ini tidak pernah saya hirup selama tinggal di Jakarta.

rekomendasi kafe di chiang mai
Rumah Sakit Maharaj Nakorn

Penampakan saya yang tidak warga lokal banget membuat seorang turis asing menghentikan sepedanya.

“Do you know where Wat Suan Dok is?”

1 bulan kami di Chiang Mai, 1 bulan pula kami tidak pernah mengunjungi kuil. Tapi saya tahu kami tinggal di area Suan Dok. Pun, saya yang hobi “berjalan-jalan” via Google Map pun dengan mudah menemukan dimana Wat Suan Dok.

“Just keep straight and you can turn left in front of the University Dentistry building.”

Setengah jam berlalu, saya dan Hasan pun sampai di depan Akha Ama La Fattoria. Posisinya mudah ditemukan. Banyak turis yang sedang bercengkrama sembari menyesap kopi di teras. Kami pun masuk. Beruntung kami langsung mendapat tempat duduk sembari memesan Cafe Latte.

rekomendasi kafe di chiang mai

Bagi saya, Akha Ama bagaikan gerai kopi Indie idealis. Pendiri Akha Ama Coffee adalah Lee Ayu Chuepa yang merupakan anak “desa” suku Akha Suku Akha sendiri adalah suku asli Thailand utara. Ia termasuk orang pertama di kampungnya pada saat itu yang mengecap pendidikan perguruan tinggi.

Ia pernah bercerita di TEDx Talks bahwa petani kopi di kampungnya sama sekali tidak pernah menikmati kopi. Mereka hanya bertani untuk menjaga roda perekonomian kampungnya. Lee Ayu pun tergerak untuk membuat kedai kopi yang benar-benar memberdayakan petani lokal. Tersirat dari motto Akha Ama Coffee: Socially. Empowered. Enterprise.

Di sudut kiri tempat saya dan Hasan duduk terlihat rak yang sebagian besar berisikan bijih kopi yang berasal dari berbagai ladang kopi di Thailand. Ada juga beberapa bungkus bijih kopi impor. Selain itu, saya juga melihat buku resep makanan Thailand vegetarian yang dikarang oleh orang Thailand juga.

rekomendasi kafe di chiang mai

Akha Ama Coffee La Fattoria sungguh terasa hangat. Pelayannya ramah juga diimbangi dengan rasa kopi berkualitas yang disajikan.

rekomendasi kafe di chiang mai

Saya perhatikan, sebagian besar kedai kopi lokal di Chiang Mai didesain bukan untuk bekerja, tetapi lebih untuk bersosialisasi. Terlihat dari ukuran yang tidak terlalu besar, meja yang kecil, dan jarak antar tempat duduk yang dekat.

Saya merasa sangat beruntung diberi kesempatan untuk ke Chiang Mai selama sebulan, termasuk melakukan perjalanan dari kedai kopi ke kedai kopi lainnya di kota yang kental akan budayanya serta terkenal akan kedai kopinya. Makanya, saya merasa butuh menulis daftar rekomendasi kafe di Chiang Mai ini.

Kedai kopi yang saling mendukung satu sama lain, ruangan kedai kopi yang ramah dan cuaca yang menyenangkan. Pantas saja kultur kopi di Chiang Mai menjadi incaran banyak turis.

Jadi sekarang kamu sudah mulai tahu kan pesona Chiang Mai? Ayo kunjungi Chiang Mai dan pastikan mengunjungi salah satu rekomendasi kafe di Chiang Mai di atas!

Rekomendasi Game Gratis Anak PAUD yang dijamin Edukatif

32 komentar
Game gratis identik dengan lapak perjudian di daring. Tahukah kamu kalau ternyata juga ada game edukasi anak yang ternyata gratis?

Oho, game gratis pasti erat kaitannya dengan game dengan kualitas rendah serta gameplay standar dan membosankan. Namun ternyata kamu salah.

Buktinya, saya yang harusnya mengulas game-game anak gratis ini malah berkali-kali terjerat ketagihan main game, bukan malah menuliskannya.

Dimanakah bisa didapatkan game gratis tersebut?


Screen time, sebuah kontroversi

Bermain game atau tidak sama sekali. Screen time atau tidak sama sekali.

Hal-hal tersebut rasanya tetap menjadi perdebatan sepanjang masa seputar parenting.

Melansir American Academy of Child & Adolescent Psychiatry (AACAP), anak usia 8-12 tahun menghabiskan waktu di depan layar sebanyak 4-6 jam. Screen time memiliki dua wajah sekaligus. Baik dan buruk. Terlalu banyak screen time mengakibatkan berbagai gangguan seperti gangguan tidur, nilai yang buruk, sedikit waktu bersama keluarga, dan malas membaca buku.

Namun tidak dapat disangkal di era teknologi ini, screen time tidak dapat dipisahkan kehadirannya karena sedikit atau banyak akan mempengaruhi kebutuhan generasi alfa di masa yang akan datang.

Contohnya di era pandemi Covid 19 ini. Selama 1.5 tahun, Indonesia masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh dalam rangka menekan laju penularan Covid 19 kepada anak-anak. Kegiatan belajar mengajar tetap harus dilaksanakan. Mau tidak mau, anak-anak harus menggunakan media seperti laptop, tablet, hingga ponsel untuk mendukung kegiatan belajarnya.

Tanpa adanya pandemi Covid 19 pun, banyak tugas yang secara tidak langsung mewajibkan anak untuk melakukannya menggunakan gawai. Contohnya saat mengerjakan tugas dengan mencari referensi melalui internet.

Screen time bagi anak-anak PAUD juga memiliki manfaat seperti membuka kesempatan untuk mempelajari hal baru, belajar bahasa, hingga meningkatkan kemampuan calistung.

American Academy of Pediatrics (AAP) melarang screen time untuk anak berusia dibawah 2 tahun dan memberi batasan screen time anak usia 2 sampai 5 tahun maksimal hanya 1 jam. Dengan singkatnya waktu screen time anak PAUD, pastikan program yang dikerjakan, film yang ditonton, dan game yang dimainkan benar-benar berkualitas untuk anak.


Mungkinkah ada game edukasi anak?

Banyak game anak yang mengklaim dirinya adalah game edukasi anak. Namun menurut saya, game anak dengan nuansa edukasi itu tergantung dari kemampuan anak dan adanya pendampingan dari orangtua.

Seperti bermain tanpa gadget, ada kalanya bermain bersama dengan orangtua semakin bermanfaat bagi si kecil karena meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak serta melejitkan kecerdasan anak.

Tidak semua game gratis harus diinstal di komputer. Ternyata ada game gratis yang menggunakan platform browser yang bisa dimainkan dimanapun tanpa harus membutuhkan spek komputer yang besar. Bagi saya, ini semacam holygrail karena saya atau anak saya bisa bermain game  dimanapun itu asal tersedia koneksi internet dan laptop dengan spek dasar. Game ringan yang bikin ketagihan.

Saya mencoba berbagai game di portal Plays.org. Menimbang, mengevaluasi dan menentukan game yang layak dengan kemampuan anak saya, Hasan, yang berusia 6 tahun.

Berikut rekomendasi game gratis edukasi untuk dari saya dan Hasan!


1. Zombie Typing Practice Game for Kids


Penggunaan portal daring untuk belajar belakangan ini jamak dilakukan oleh anak-anak. Mulai dari PAUD hingga perkuliahan. Berbagai platform digunakan. Mulai dari Zoom, Google Meet, Microsoft Team, hingga Video Call Whatsapp.

Saat Hasan sedang mengikuti kelas Bahasa Inggris secara daring melalui portal Zoom, saya melihat anak-anak lainnya sudah dapat mengetik sendiri di menu percakapan Zoom. Memang Hasan sudah bisa mengoperasikan Zoom sendiri, namun ia masih belum bisa mengetik sendiri.

Selain memang belum terlalu lancar membaca, ia juga belum bisa mengetik, alias belum familiar dengan posisi huruf di keyboard. Saya pun tersulut untuk ikut mengajarkan Hasan agar ia dapat mengetik.

Beruntung saya menemukan game Zombie Typing ini di plays.org. Gameplay-nya simpel, ada zombie yang berjalan mendekati seorang penembak. Dibawah kaki zombie tersebut ada kata dalam bahasa Inggris yang harus diketik dengan benar. Jika kita salah mengetikan huruf, kita harus mengetik ulang kata tersebut dari huruf pertama kembali. Kalau telat menyelesaikan ketikan, nanti zombie akan menyerang kita dan karakter mati setelah 4 kali serangan. Jika kita berhasil menyelesaikan serangan zombie, nanti akan lanjut ke level berikutnya dimana zombie yang datang lebih banyak dan lebih cepat jalannya.

Dengan kemampuan Hasan sekarang, ia masih belum dapat menyelesaikan level 1 😝. Tapi tidak mengapa, perlahan ia pasti akan belajar dan semakin cepat mengetik dan dapat mengetikkan sendiri di portal pembelajaran daring tanpa arahan orangtua.

2. Guardians Defender of Mathematica



Tidak hanya Hasan, saya pun senang sekali memainkan game ini!

Tema dari game ini unik, RPG (Role Playing Game) berbasis fantasi dengan gameplay yang sangat menarik. Pemain memulai permainan dengan memilih karakter fantasi dari 24 pilihan, mulai dari penyihir, ksatria, kurcaci, dan lain-lain. Kemudian, pemain dapat memilih bab permainan apa saja. Ada 16 bab operasi matematika yang dapat dimainkan, termasuk penambahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, aljabar, statistika, peluang, dan lain-lain.

Setiap bab permainan terdiri dari 10 soal matematika. Supaya lulus tiap bab permainan, pemain harus menjawab benar minimal sebanyak 7 soal. Uniknya, tiap pemain menjawab soal dengan benar, karakter pemain akan menyerang musuh yang bisa berupa zombie, naga, ataupun raksasa. Namun, jika pemain salah menjawab, maka sang musuh akan menyerang karakter pemain.

Nantinya tiap menyelesaikan bab permainan, karakter pemain akan mendapatkan poin (XP) tambahan yang nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan senjata dan aksesoris tambahan. Semakin banyak poin XP terkumpul, akan semakin sulit soal matematika yang harus dikerjakan.

Seru banget kan? Gameplay-nya benar-benar seperti game RPG “serius”. Tidak disangka, game edukasi seperti ini bisa saya mainkan gratis hanya modal browser tanpa memandang spek laptop. Saya saja yang sudah dewasa dan memang maniak permainan “mikir” kecanduan untuk memainkannya dan menambah poin XP.

Menurut yang tercantum di situs, game ini diperuntukkan untuk anak SD kelas 4 hingga kelas 6. Wah, berarti Hasan belum pantas main ini donk?

Justru sebaliknya. Hasan memainkan bab game “Addition and Subtraction Shire" (penambahan dan pengurangan). Mayoritas soal di game tersebut tidak bisa dikerjakan Hasan sendirian tanpa bimbingan.

Sebagai contoh, soal cerita berbahasa Inggris. Disana saya menerjemahkan soal tersebut dan meminta Hasan menulis operasi di atas kertas. Soal pertambahan dan pengurangan juga puluhan hingga ratusan. Disinilah tantangannya, saya menjadikan kesempatan ini untuk sekalian mulai mengajarkan operasi penambahan dan pengurangan untuk bilangan puluh dan ratusan. Alhasil, perlahan Hasan pun bisa mengerti dengan sendirinya.

3. Rubi’s Lazer Maze: Laser Beam Logic Puzzle Game



Ini juga termasuk game gratis yang membuat saya kecanduan dan memainkannya sampai selesai. Karena saya kecanduan dan merasa ini pantas dimainkan buat Hasan lah makanya saya meminta Hasan untuk mencoba memainkannya.

Gameplay dari Rubi’s Lazer Maze ini cukup sederhana, kita disuruh untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke prisma dengan menggunakan cermin yang disediakan. Ada 30 level yang kesulitannya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya level.

Hasan cukup cepat faham memainkan game ini. Terbukti, tidak lama kemudian dia sudah berada di level 4.

Kenapa harus main game di Plays.org?

Dari sekian banyak portal game gratis online, mengapa saya sangat sangat menganjurkan Plays.org?

1. Spek ringan dan bisa dimainkan dimana pun

Tahukah kamu kalau seluruh game di Plays.org bisa dimainkan dimana saja termasuk di ponsel? Ini karena semua koleksi game berbasis web HTML-5. Bahkan, pihak plays.org mengklaim bahwa semua koleksi gamenya sudah dites untuk dimainkan di iPhone, Android, tablet, dan laptop.

Ingat jaman dulu game-game ringan berbasis Macromedia dan Flash? Kurang lebih seperti itulah ringannya game-game di Plays.org


2. Bikin ketagihan

Terkadang, game yang bisa bikin ketagihan tidak melulu menggunakan grafik kelas tinggi serta gameplay yang rumit. Terbukti dari game-game di plays.org yang sangat sederhana. Menariknya, koleksi game di Plays.org berjumlah ratusan dengan berbagai jenis genre. Kita bisa mencoba berbagai game ini tanpa harus komitmen untuk menginstal dan banyak menyediakan ruangan hard drive.

3. Menyimpan history browser



Ini fitur yang tidak saya sangka. Ternyata banyak game di Plays.org yang dapat membaca cookies atau histori akses data kita sebelumnya di permainan tersebut.

Sebagai contoh di game Guardians Defender of Mathematica, ada slot games yang menyimpan progress permainan kita sebelumnya.

Ingat memory card PS jaman dahulu? Seperti itulah kira-kira konsepnya. Game gratis berbasis browser di Plays.org ini menyimpan permainan kita dalam bentuk cookies.

3. Add game to favorite

Karena saking banyaknya koleksi game gratis di plays.org, terkadang kita bingung game apa saja yang pernah kita mainkan dan menarik perhatian kita. Fitur add to favorite ini juga bekerja berdasarkan cookies. Jadi sepanjang kamu mengakses plays.org di komputer yang sama, daftar game favorit kamu tidak akan hilang dan tetap sama.

4. Ada Rating (Overall, design, difficulty, replay)

Jujur, mungkin kamu tipe judge cover by the book. Nah, fitur rating ini sangat membantu kita menilai apakah permainan tersebut menarik. Ada 4 kategori penilaian: Keseluruhan (overall), desain penampilan (design), tingkat kesulitan (difficulty), dan seberapa ingin kita mengulangnya (replay).

Terbukti kan, 3 game edukasi pilihan saya dan Hasan minimal bintang 4 untuk performa keseluruhannya?

Tips Membatasi anak main game

Screen time termasuk main game ternyata juga memberikan efek positif pada anak. Tidak ada telat merencanakan screen time bagi anak. Simak tips membatasi anak main game agar tidak kecanduan.
  • Dampingi anak saat bermain game, bahkan game edukasi sekalipun.
  • Orangtua harus memainkan game tersebut dahulu agar mengetahui apakah game tersebut pantas buat usia anak atau tidak. Apakah game edukasi tersebut sesuai level pengetahuan anak atau tidak. Pasalnya, banyak game yang mengklaim dirinya edukatif padahal kenyataanya tidak.
  • Rencanakan aktivitas tanpa screen time jauh lebih banyak. Misalnya, anak-anak butuh waktu bermain tidak terstruktur untuk merangsang kreativitasnya.
  • Pastikan tidak ada screen time satu jam menjelang anak hendak tidur
  • Berikan contoh yang baik. Saat bersama dengan anak dan bukan jadwal main game, pastikan segala pikiran dan perhatian orangtua tercurahkan kepada anak.
Bermain game gratis edukasi memang masih menjadi polemik perdebatan di berbagai pakar parenting. Bagi saya pribadi, anak bermain game tidak masalah asal orangtua memperhatikan batasannya.

Tertarik untuk bermain. Langsung akses Plays.org ya!

Have a fun game!

Bagaimana sih Rasanya Cuci Hidung Physiomer?

21 komentar
“Katanya Respimer mengeluarkan varian baru, yaitu cairan cuci hidung Physiomer. Apa lagi itu?”

Tidak usah bingung, karena Physiomer dan Respimer itu adalah sama!

Masyarakat Asia mungkin lebih kenal dengan Respimer karena itu adalah merk dagang yang digunakan oleh Physiomer di pasar Asia dan Eropa. Namun, untuk menyesuaikan nama dengan nama yang dipakai secara global, Physiomer pun perlahan melakukan transisi nama menjadi Physiomer untuk pasar Asia.

Lalu ada perbedaan formulasi tidak antar Physiomer dan Respimer?

Tidak ada. Kandungan respimer dan Physiomer sendiri tetap sama, yakni 100% air laut dengan kandungan 80 mineral yang bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rongga hidung kita. Artinya, manfaat yang didapatkan juga sama kok!
cuci hidung physiomer

Peran cuci hidung di masa pandemi Covid 19

Dunia sudah memasuki tahun kedua pandemi Covid 19. Pun, pandemi yang tidak kunjung diketahui kapan usainya menuntut kita agar lebih waspada terhadap kesehatan tubuh. Manusia pun harus beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan virus Covid 19. Karena salah satu pintu masuk virus melalui udara adalah hidung, maka kita pun wajib menjaga kesehatan rongga hidung kita yang berperan sebagai garda terdepan dalam menghirup udara.

Rata-rata volume udara udara yang dihirup dalam keadaan normal adalah 0,5 liter. Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 12-20 napas per menit. Dengan demikian, volume udara yang bertukar di paru-paru manusia dewasa bisa mencapai 360-600 liter hanya dalam 1 jam!

Bagaimana dengan sehari? Bisa sampai 14.000 liter!

Sebuah jumlah yang fantastis! Kita tidak pernah tahu ada debu, virus, dan bakteri apa saja yang terkandung pada udara yang yang kita hirup. Udara yang tidak kasat mata membuat kita bertanya-tanya, apakah udara yang dihirup bersih.

Tidak dapat ditampik, selain menjaga lingkungan dimana kita menghirup udara serta taat dengan protokol kesehatan, kita juga perlu membersihkan rongga hidung untuk memaksimalkan usaha kita di masa pandemi Covid 19 ini.

Lantas mengapa cuci hidung dengan Physiomer dianggap salah satu bentuk usaha kita dalam menjaga kesehatan rongga hidung?

Kandungan Physiomer

cuci hidung physiomer

Physiomer adalah cairan pencuci hidung yang berfungsi untuk menjaga kesehatan rongga hidung dan membersihkan hidung dari debu, udara, virus, dan bakteri. Fungsi lain dari Physiomer juga bisa membantu mengeluarkan ingus atau lendir pada bayi dan anak yang terkena flu.

Kandungan Physiomer adalah 100% air laut yang diambil dari salah satu tempat terbaik di dunia, yakni St. Malo, yang ternyata merupakan kawasan lindung UNESCO loh. Betul kamu tidak salah baca, 100% yang artinya cairan yang terkandung di produk Physiomer ini tidak dicampur dengan air sama sekali.

Cuci Hidung Physiomer dapat dipastikan aman karena tidak mengandung gas propelan sama sekali yang dapat menjadi bahan pemicu kebakaran sehingga praktis & dibawa untuk berpergian juga tidak masalah.

Pemakaian Physiomer Isotonik sehari-hari

Tidak perlu kondisi medis dalam penggunaan Physiomer varian isotonik ini . Produk ini bahkan aman dipakai untuk sehari-hari. Tahukah kamu kalau cairan isotonik yang mengandung NaCl 0,9% bermanfaat juga dalam menjaga kesehatan rongga hidung dan meningkatkan kinerja rongga hidung secara maksimal?

Ini kali pertamanya saya memakai nasal spray. Jujur saja saya tidak pernah menggunakan NaCl pada hidung kecuali saat menggunakan nebulizer saat sedang flu. Efek cuci hidung Physiomer yang saya rasakan pada hidung normal adalah hidung terasa lebih bersih dan ringan. Pun, kesan segar yang saya rasakan pada hidung juga berbeda dibanding cairan NaCl biasa yang saya gunakan saat menggunakan nebulizer.

Dengan hadirnya produk cuci hidung Physiomer, saya merasakan penggunaan cairan NaCl jadi lebih murah karena hanya sebatas genggaman botol plastik dan tidak harus menggunakan alat bulky dan berat bernama nebulizer. Tidak cuma rongga hidung yang lebih lega, produk cuci hidung Physiomer juga membersihkan rongga hidung dari debu, virus, dan bakteri.

Saya juga turut memberikan produk cuci hidung Physiomer ke Ibu saya yang harus rutin menyemprotkan cairan NaCl ke hidungnya atas saran dokter karena suatu kondisi medis. Beliau merasakan kondisi hidung yang lebih nyaman ketimbang menggunakan cairan NaCl biasa.

Tapi, perlu dicatat, meskipun nozzlenya bisa dibersihkan, sama halnya seperti sikat gigi, penggunaan Physiomer tidak disarankan untuk dibagi ya, alias 1 botol untuk 1 orang, supaya higienitasnya lebih terjaga.

Jadi buat kamu yang lagi flu, penggunaan produk cuci hidung Physiomer sangat dianjurkan karena dapat mencairkan lendir atau kotoran pada rongga hidung dan mencegah alergi kambuh.

Orang dewasa dapat menggunakan produk cuci hidung Physiomer Normal Jet 135 ml yang diperuntukkan untuk anak usia diatas 6 tahun dan dewasa.

Bayiku flu nih, bisa cuci hidung Physiomer ga?

cuci hidung physiomer

Tentu bisa! Soalnya Physiomer mengeluarkan produk cuci hidung dengan varian isotonik seperti Physiomer Baby 115 ml ini, yang diperuntukkan untuk bayi usia 15 hari hingga 6 tahun. Varian bayi ini memiliki nozzle khusus dengan ujung kecil yang disesuaikan dengan rongga hidung bayi dan anak yang masih kecil. Karena dibekali kemampuan mikro difusi, daya semprot Physiomer Baby juga lebih halus dan lembut sehingga tidak membuat bayi dan anak kaget. Ujung semprotan juga dapat disterilkan setiap saat.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba produk Physiomer? Cek Instagramnya di @respimerindonesia dan produk Physiomer bisa mudah didapatkan di apotik terdekat bahkan marketplace kesayanganmu disini!